FOLLOW DULU SEBELUM BACA!!!
Vote sama komen nggak bayar kok, itu juga pengaruh banget buat aku...jangan lupa buat vote ya.
Happy reading 🤗
o0o
"Kak, Aleisha boleh minta sesuatu nggak? Ngga berat kok, tapi kalau emang nggak bisa gapapa." Ucap Aleisha memainkan jari Gabriel.
Gabriel menoleh. "Kamu mau minta apa hm?"
"Minggu kemaren kan kita nggak jadi jalan-jalan, Aleisha pengen banget jalan-jalan, tapi kan kemaren kita nggak bisa. Kak Gabril mau nggak temenin Aleisha? Ke taman hiburan aja, terus nanti tungguin aku bisa nggak? Aku mau ke masjid dulu" Pinta Aleisha yang menatap Gabriel penuh harap.
Gabriel tersenyum. "Kalau itu ya pasti aku bisa sha. Emangnya kalau kamu minta yang berat-berat aku marah? Aku nggak akan marah Aleisha."
"Sha, dengerin aku ya...aku tahu kita ini beda tapi sebisa mungkin aku nyeimbangin kamu. Aku juga harus bisa menghargai agama yang kamu punya. Jadi kamu jangan minta kayak gitu lagi, karena pastinya aku akan nungguin kamu." Jelas Gabriel mengelus lembut rambut panjang Aleisha.
Disaat Gabriel mengatakan itu, Aleisha menatap Gabriel dengan seksama. Aleisha tidak akan mengira jika Gabriel akan mengatakan ini, karena Aleisha takut jika nanti Gabriel akan terganggu dengan ibadahnya.
"Hei, Aleisha denger aku kan?" Tanya Gabriel pelan.
"I-iya aku denger kak. Makasih ya kak Gabril udah mau ngertiin aku, aku janji akan ngertiin kak Gabril juga." Tutur Aleisha tersenyum.
Gabriel mengangguk. "Yaudah sekarang kita masuk kelas oke? Aku nganterin kamu, habis itu aku masuk."
"Siap bos." Balas Aleisha terkekeh.
"Gw harap kalian akan seperti itu sampe takdir yang menentukan." Ucap seseorang dibalik pohon.
Disaat Gabriel dan Aleisha sedang berdua tadi, ternyata ada seseorang yang melihat dan mendengar semua perkataan Gabriel kepada Aleisha. Orang itu tersenyum melihat kepergian Gabriel dan Aleisha. Entah apa arti dalam senyuman itu, tapi senyuman itu terlihat sangat tulus.
o0o
"Ssttt sha, Aleisha. Sha, gw denger lo ke rumah Gabriel ya? Ketemu nyokap-nya juga? Gimana nyokap-nya? Baik nggak sama lo?" Tanya Atha berbisik.
Aleisha menoleh. "Baik tha, awalnya gw juga nggak tahu kalau gw di ajak ke rumahnya kak Gabril. Pas sampe rumahnya aja gw takut banget, tapi gw nggak ngira kalau nyokap-nya kak Gabril baik. Baik banget tha sama gw." Jawab Aleisha yang ikut berbisik.
"Keren-keren sha. Ahhh gila lo udah ketemu calmer aja. Jangan cepet-cepet lah sha, nanti gw sama siapa kalau lo cepet-cepet?"
Aleisha yang ingin menjawab perkataan Atha, seketika menegakkan tubuhnya saat namanya dipanggil dengan begitu keras dan lantang. Aleisha terkejut saat di depan kelasnya terdapat pak Harto kepala sekolahnya. Begitu juga dengan Atha, Atha juga sama terkejutnya dengan Aleisha.
"Dari tadi saya memberikan informasi kepada kelas ini saya kira kalian berdua mendengarkannya, tapi kalian berdua asik mengobrol? Sekarang saya tanya, apa yang saya sampaikan tadi di depan." Ucap pak Harto yang terlihat marah.
KAMU SEDANG MEMBACA
SHARIEL & DUNIANYA [ON GOING]
Fiksi RemajaTentang sepasang remaja yang sedang mencoba menjalin hubungan, dan saling mencintai tapi terhalang oleh keyakinan. Seorang gadis yang selalu di perlakukan sangat baik seperti ratu oleh seorang laki - laki yang sangat mencintainya dengan tulus, beser...