Cerita ini tentunya bermula sejak aku resmi dinyatakan menjadi seorang mahasiswa baru. Menjadi seorang mahasiswa adalah salah satu impian ku sejak aku masih SMP. Kala itu diumumkan bahwa perkuliahan dilaksanakan secara daring. Sekarang ini semua orang hampir memahami apa itu daring. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, daring sendiri memiliki arti akronim dari "dalam jaringan". Artinya terhubung melalui jejaring komputer, internet, dan lain sebagainya. Kegiatan yang bisa dikategorikan Daring adalah webinar, kelas online, KKN online, hingga kuliah online.
Ketika pembelajaran secara daring telah dimulai aku awalnya sangat terkejut karena tidak terbiasa dengan sistem online yang ada. Mahasiswa wajib memiliki berbagai aplikasi seperti zoom meeting, google meeting, aplikasi khusus dari pihak Universitas seperti siakadu, dan harus mampu menggunakan vclass sebagai sarana pembelajaran. Pada saat itu, aku pribadi merasa sangat asing dengan aplikasi-aplikasi tersebut, sehingga di awal aku cukup merasa kesulitan untuk menyesuaikan diri.
Selain itu, perkuliahan daring ini cukup menyita pikiran ku dikarenakan sulitnya memahami materi yang telah diberikan oleh dosen maupun oleh asisten dosen. Mungkin karena sebelumnya ketika SMA aku sudah terbiasa menerima materi dan dijelaskan secara langsung oleh guru sehingga ketika dilakukan tidak bertemu secara langsung aku cukup kesulitan memahaminya. Hal lain yang membuatku cukup kaget dengan system daring ini adalah Ketika menerima tugas lalu mengumpulkannya beberapa kali aku mengalami keterlambatan. Keterlambatan ini dikarenakan sulitnya akses jaringan atau sinyal dan juga karena device hp/laptopku yang lambat.
Kisahku belum cukup sampai disitu, dikarenakan daring ini jugalah aku dan teman-temanku hanya berkenalan via online. Kami juga memanfaatkan media zoom atau terkadang video call untuk kenalan satu sama lain. Namun, beberapa yang memang memiliki waktu dan kesempatan ada yang bisa ketemu. Inilah yang membuat kami kesulitan menghafal muka satu sama lain karena memang kami belum bertemu secara langsung.
Lalu, jika ditanya sedihnya dimana? Maka, tentu saja akan aku jawab begini. Aku sedih karena tidak bisa berkenalan secara langsung dengan teman-temanku. Selanjutnya, aku sedih bercampur takut karena aku tidak dapat memahami materi yang diberikan secara online seperti aku memahami materi yang diberikan secara langsung atau offline. Kemudian, aku juga takut ketika aku telat mengumpulkan tugas atau bahkan ujian nantinya akan mengulang tahun depan. Sebenarnya hal seperti ini bukan hanya aku saja yang merasakan, namun semua teman-temanku pun merasakannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Message Impression During Online Lectures
RastgeleBerisi sebuah cerita singkat dari pengalaman saya selama mengikuti perkuliahan online atau daring di masa pandemi COVID-19 ini