8. air mata

98 12 0
                                    

"janji lu palsu han... Lu liat sekarang. Cuman ada penyesalan di akhir. Huh dasar..." Tara mengdengus kasar lalu pergi

"Gua abang paling bodoh. Nggak pantes gua jadi abang kalo ngejagain adik aja nggak becus!" Ujar Farhan masih dalam penyesalan

Rama tidak melontarkan sepatah katapun karna ia tak mau karna ucapannya Farhan menjadi sakit hati atapun lebih buruk.

Pintu UGD di buka Farhan langsung berdiri dan menanyakan kabar Fajri "kondisinya sudah normal mungkin hanya butuh beberapa hari untuk mengeringkan bekas jahitan dan kesadaran nya belum terlalu pulih. Saya permisi"

"Cepet sadar ya Ji...."gumam Farhan lalu kehilangan keseimbangan tubuhnya. Rama langsung menangkap tubuh Farhan lalu membopong nya ke kursi ruang tunggu.

🌊...❄️

Fenly dan Zweitson kini ada di kamar milik Fenly. Zweitson berencana untuk tidur bersama abangnya karna merasa tidak nyaman di kamar miliknya seperti ada yang sedang mengawasinya dari sudut kamar

"Zwei!!" Panggil mama dari bawah. Jantung keduanya berdegup sangat kencang lima kali lipat dari yang biasa. Pasalnya Sebuah pesan yang di kirimkan kedua orang tua mereka tak bisa pulang karna kemacetan masal di tol jakarta. Dan yang memanggil mereka bukanlah mama mereka tapi Yoridios yang mengincar nyawa mereka

"Lu diem ya son jangan berbicara sedikit pun!" Bisik Fenly dari sebelah Zweitson. Kamar telah terkunci rapat, lampu di matikan untuk tidak menimbulkan kecurigaan.

Keadaan rumah seketika sunyi. Zweitson dan Fenly menutup tubuh mereka dengan selimut, memeluk satu sama lain dan mencoba untuk tidur namun tak bisa "tuhan lindungi kami dari setan yang ingin mencelakai kami tuhan" batin keduanya.

Karna merasa sangat takut zweitson menangis karna tak mau hingga berujung tragis karna yoridios yang berkeliaran di rumah mereka.

Tuk! Tuk! Tuk!

Pintu kamar mereka di ketuk. mereka masih tak mengiraukan ketukan itu dan menganggap itu hanya angin lewat. "Tuhan tolong kami!!" Lirih batin Fenly memeluk adiknya erat

"Jika ada apa apa bisa bilang ke mama biar mama bisa membunuhnya dan juga membunuh kalian tentunya!!hehehahah!!!" Suara yang tadinya lembut menjadi serak dan berat

"Gua nggak bakal bikin lo celaka dari siapapun Son! Gua ada untuk lo dimana pun dan kapanpun karna lo adik gua yang gua sayang" bisik Fenly membuat Zweitson menjadi hangat.

Perlahan tubuhnya melemas dan perlahan keduanya tertidur dengan posisi Fenly memeluk Zweitson

🌿...🌹

Shandy di tinggal sendiri usai Ricky di beri obat tidur di infusnya

Shandy bernyanyi kecil untuk menghilangkan rasa bosan nya...

Ia juga sesekali melirik di jendela luar. Hujan sangat lebat serta kilat dan petir terus bermunculan "kapan hujannya berhenti sih..." Gumam shandy

Shandy melirik Ricky dan gilang di berangkar. Lalu ia berjalan depan kasur menghadap Ricky, berdiri tegak dengan tangan di masukan ke saku. matanya terus menyorot wajah Ricky yang sangat damai "maafin gua ya Rick kalo aja gua nggak bisa jadi sahabat lo yang terbaik... Tapi gua mencoba menjadi yang terbaik buat lo... kalo aja gua nggak selamat dalam pertarungan jangan luapakan kenangan 13 tahun kita Rick! Thanks untuk semuanya, lawakan garing lo dan sikap manjanya entah ke Gilang ataupun yang lain haha" gumam shandy menitikan air mata nya, tak kuasa menahan kesedihan jika saja ia mati di tangan Yoridios

🥀...🌙

Farhan dan Fajri kini ada di sebuah ruangan rawat. Rama telah pulang semenjak Fajri di pindahkan ke ruang rawat ia juga tak mau menginap di rumah sakit karna ia tak suka itu

Our Happines 2 : Pembunuhan YoridiosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang