2. Janda muda

115 15 1
                                    

Keesokan hariny Fajri siap dengan seragam putih abu abunya...

Ia akan berangkat bersama Farhan ke sekolah. Karna jalan mereka searah. "Ji! Udah belum!" Pekik Farhan dari luar "bentar lagi!!" Jawab nya dari balkon lantai 2

Fajri masih fokus membenahi rambutnya yang baru saja ia keringkan setelah sampoan. Sesekali ia bersenandung menyanyikan lagu favoritnya

Fajri pun telah siap dengan seragam rapi di hari senin. Tas di selempangkan ke kiri. "Siap!"

"Cepet masuk! Lumutan gua nungguin lu disini. Nih liat kaki gua" Farhan memperlihatkan bercak hijau di ujung sepatu yang di yakini adalah lumut yang ia sengaja taruh "ya maap atuh bang. Gua harus ganteng kalo di sekolah. biasa cewek cewek" Fajri mengkedipkan mata kemudian di pukul pelan oleh Farhan lalu menyuruh masuk mobil

Mobil Ferari berhenti di depan gerbang sekolah. Fajri melambaikan tangan pada Farhan lalu masuk ke perkarangan sekolah

"Halo brother! Apa kaps!" Panggil Fenly dengan alay

"Jijik Fen" Fajri masih terus melangkah tak pempedulikan Fenly yang di gromboli cewek cewek

Beruntung ada Ricky yang langsung membawa Fenly bagai artis sedang di serbu penggemar "ai anget lewat! Awas lo pada! atau gua ledakin lo semua!!" Ucap Ricky ngegas

Mereka sampai di kelas lalu melihat Shandy sedang bengong sendirian di kelas. Fajri, Fenly dan Ricky berdiri kaku di depan Shandy. Pasalnya matanya nyolot ke arah mereka semua "Shan?" Panggil Ricky melonggarkan tangan nya di pundak Fenly lalu menghampiri Shandy

Mata shandy melotot melihat Ricky "gua colok mata lu ya?" Dua jari udah berada di depan mata Shandy "oke itu yang lu mau"

"Ampun ampun gua canda njir" gurau Shandy, ia menutup mata nya sebelum dua jari Ricky masuk ke mata nya

Dua jari tadi menjadi toyoran di kening Shandy, semuanya tertawa. Fenly dan Fajri langsung mengucak surai lebat Shandy sambil menamparnya pelan "bikin gitu lagi awas lu. Gua lempar ke laut cina" ancam Fenly lalu menaruh tasnya di bangku

"Gemez banget sih pen gua cincang badan lu" Fajri mencubit pipi Shandy kuat

"Ini kenapa jadi tiba tiba dark sih auranya?" Tanya Ricky terkekeh. Itu bukan candaan itu memang benar; Ricky merasa aura salah satu di antara mereka negatif, apa mungkin hanya perasaannya? Sepertinya tidak karna aura ini sangat kuat

"Rick?" Panggil Shandy. Masih tak ada jawaban
"Ricky?" Panggil Fajri
"Rick ada janda muda, cantik di kelas sebelah" bisik Fenly, ia seperti membaca pikiran Ricky saat ia melamun.

Ricky langsung tersadar lalu melirik Fenly. Fenly menyengir tipis sambil mengacungkan jempol. Fajri dan shandy tertawa lihat Ricky dengan ekspresi seperti tak percaya padahal ia sedang bingung "denger janda muda langsung gercep ya" ujar shandy memukul pundak kanan Ricky.

"Btw! Ke kantin yuk, sekalian nggangguin orang pacaran di kantin" ajak Fajri. "Nggak dulu. Gua lagi males rebut pacar orang next time aja" jawab Fenly lalu di setujui Ricky "yaudah rugi sendiri. Gua mau bungkus satu buat di bawa pulang" gurau Shandy lalu pergi bersama Fajri ke kantin

"Lu mikirin apa sih Rick?"tanya fenly duduk di kursi milikny di sebelah Ricky "gua nggak tau tapi gua ngerasa ada aura negatif di antara kalian" ujar Ricky, matanya kosong melihat ke arah tangannya di meja. Fenly juga merasakan itu saat pertama masuk kelas

Mereka saling bertatapan seperti telepati ke pikiran mereka. Tak terasa Fajri dan Shandy datang dengan tangan yang penuh dengan makanan snack. Mereka tak akan istirahat ke jam pertama karna mereka tak mau berdesak desakan di kantin nanti

"Woy! Bengong aja lo bedua!" Keduanya tersentak karna teriakan Shandy bukan hanya Fenly dan Ricky tapi siswa/i yang sedang bergosip di buat kaget

"Berisik lo! Eh btw nggak ada tugas?"

"Tidak" ucap Fenly bohong lalu mengedipkan satu mata. Ia takut jika yang lain dengar dan meminta jawaban yang sudah ia bikin mati matian tadi malam

"Bagi dong... Entar gua traktir deh!" Barter Fajri. Apa boleh buat demi perut dan teman nya, ia memberikan jawaban untuk Fajri yang belum mengerjakan tugas

"Sukur gua bikin pas di kasih" saut Shandy. Ketiganya mendelik lalu melihat Shandy "tumben" ucapnya bersamaan

"Gabut aja..."singkat nya lalu mengemili cemilannya di kursi miliknya

Kringg!!!

Lonceng berbunyi. Kini istirahat kedua sudah berbunyi. Fajri, Shandy, Ricky dan Fenly berjalan jalan mengelilingi lapangan. Karna mereka bosan di kelas terus menerus. mereka berempat memilih mencari janda muda di lapangan, siapa tau ketemu.

Keempat pemuda beparas tampan itu akhirnya melimilih duduk di taman belakang sekolah itu adalah tempat favorit mereka karna tempat yang tidak banyak yang datang ke sana

Fajri bercerita tentang kejadian kemaren di lapangan basket bersama Shandy. Shandy tak tahu menahu tentang itu ia hanya menyimak tanpa memberikan komentar. Sejak kejadian semalam Shandy merasa di hantui oleh seseorang.

"Kalo ada tragedi lagi. Lebih baik gua lompat aja lagi dari rooftop. Pusing pala gua mikirin ujian besok terus masalah hati yang kosong tanpa ada dirinya di hidup di tambah masalah gaib pulak" monolog Ricky lalu menyembunyikan wajah nya di telapak tangan

"Hm mulai curhat... Tapi gua setuju sih..." Saut Fajri

Di tengah kemenungan mereka semua tiba tiba seorang lelaki berkulit sawo matang dan menghampiri mereka "ee yow!! Kenapa lo pada bengong begini" itu Gilang, kakak tingkat mereka sekaligus kakak sepupu Ricky

Gilang pun duduk di sebelah Shandy "biasalah bang mikirn ulangan sama..." Shandy mengisyratakan dengan dua tangan menandakan tanda kutip dua.

Gilang menghela nafas sebenarnya ia juga sudah capek dengan semua kejadian yang hampir merenggut nyawa mereka "tujuan kita belum sepenuhnya selesai mungkin setelah ujian sekolah berakhir kita akan melawan raja iblis kembali..." Semuanya menundukan kepala terkecuali Ricky sebelum Gilang datang ia sudah termenung entah apa yang terjadi apa dirinya

"Lebih baik kita mikir ini belakangan, kita pikir untuk ujian yang akan mendatang setelah pts dan ujian sekolah ini berakhir, kita pasti bisa ngalahin raja iblis" ujar gilang mencoba menyemangati juniornya. ketiganya mengangkat kepala lalu saling menyemangati juga "Rick lo gimana?" Tanya fajri di sebelah Ricky. "Rick" panggil fenly menepuk pundak Ricky saat Fenly mengguncang tubuhnya ia malah terjatuh tapi dengan cepat Fajri mentangkap tubuh Ricky

Wajah Ricky pucat pasi seperti orang mati. Gilang menyentuh nadi di tangan dan lehernya "cuman pingsan aja, nggak usah panik bawa ke uks aja.... Dia udah makan tadi?"

"Kurang tau sih gua. Karna tadi pagi pelajaran Ricky mijitin keningnya terus" jawab Fenly

"Yaudah bawa aja Ricky ke UKS"perintah Gilang. Shandy berlari menuju kelas dengan terburu buru mengambil sebuah air dan cincin putih di saku tasnya. Cincin putih itu di berikan oleh papa Shandy berjaga jaga jika seseorang mempunyai ciri ciri seperti Ricky tadi

Ia kembali berlari cepat seperti kartun sonic tak mempedulikan siswa/i melihatnya aneh dan seperti anak kecil sedang bermain kejar kejaran

Nafas nya terengah engah saat sampai uks lantai dua. Ia langsung memasangkan cincin putih itu pada Ricky "cincin putih itu... Di kasih sama papa gua.... Buat... Seseorang yang mempunyai ciri ciri seperti Ricky.... Jadi arwah nya nggak bakal bisa di pergi kemana mana saat ricky masih di dunia lain....." Ucap Shandy terpotong potong

-bersambung...

•ada apa ya sama Ricky? Duh semoga baik baik aja ya dia :(

•gimana keadaan kalian nich?

•hmm apa ya yang akan terjadi selanjutnya... Tungguin selanjutnya besok!

-see you.

Our Happines 2 : Pembunuhan YoridiosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang