Ia pun menaruh shandy di kamar nya. Saat setelah menaruh shandy, fiki hanya menatap sang abang jauh. Kornea mata yang tadinya putih tiba tiba menjadi hitam perlahan lahan.
Seringai lebar ada terukir di bibir "tidak ada yang selamat di antara kalian... Jadi tunggu lah ajal kalian menjemput...." Fiki berubah seseorang yang berbeda ia memakai nametag dan jas hitam. Di nametag tersebut tercantum 'b;0biok87'.
Sedangkan tubuh fiki yang asli telah terkulai lemas di lantai kamarnya.
☀️...🌙
Pagi hari tiba. Fenly, Ricky dan Zweitson berencana untuk pergi bersama sama dan kini mereka berada di rumah Shandy dan Fiki anehnya rumah itu seperti tak berpenghuni. Sangat sunyi..
"Ketok aja kali ya..." Zweitson pun mengetuk pintu tiga kali tapi masih nggak ada jawaban dari penghuni rumah
"Fik....Fiki!!! Udah telat nih!!!" Teriak Zweitson sambil mengetuk ngetuk pintu itu
Ia merasa lalu ia memainkan gagang pintu dan pintu itu terbuka "nggak di kunci?" Zweitson pun masuk ke dalam rumah, seisinya sangat berantakan, gorden rusak dan ada beberapa yang jatuh. Pintu kamar Fiki dan Shandy di biarkan terbuka, Fenly dan Zweitson masuk ke rumah "gila! mereka berdua ngapain sih ampe gini banget" kata Fenly jijik dengan lantai yang basah dan karpet yang lembab
Zweitson masuk ke kamar Fiki. Mata nya langsung menangkap Fiki sedang terbaring di lantai "Fik! Fiki.. lo napa tidur di lantai sih?!" Ujar Zweitson menepuk nepuk pipi gembulnya "emmmm..." Ringis Fiki lalu bangun dari tidurnya "kenapa sih???" Tanya Fiki. Ia megusap usap matanya, wajahnya sangat kusut
"Lo liat nih jam berapa. 6.30 lima puluh menit lagi gerbang tutup!"
"Anjir. Bangshan mana??!"
"DI KAMAR!" pekik Fenly
Fiki langsung bergegas menyambar handuk dan menghampiri kamar Shandy sebentar "masih tidur bang?"
"Iya nih... Dah lo mandi aja biar gua bangunin nih curut" ujar Ricky terus menepuk pipi Shandy
Fiki langsung bergegas mandi dan Zweitson menunggu di depan sambil bermain dengan miki
"Kita mandiin aja kali pake air panas" ucap Fenly lalu kekehan di akhir"Lu kata mie ayam. main nyiram anak orang aja lu!"
Mereka berdua sudah kehabisan ide untuk membangunkan shandy. Entah ini Shandy masih hidup atau memang tidurnya sekebo ini. "Fen. Cariin kodok di rawa, mungkin kalo di cium kodok langsung bangun dia"
"Napa jadi bawa bawa pangeran tidur sih hahaha" Fenly tertawa dengan joks Ricky
"Apa yang harus di lakuin sih biar nih anak bangun"
"Jangan gitu.... Aku pengen sama kamu aja sampai akhir riwayat kita" igau Shandy dengan suara yang serak. Kedua nya menghela nafas lega dan ada kekehan di akhir nya "nih napa jadi sad banget ya... Si jomblo lagi mimpiin bidadari kayaknya"
"SHANDY MAMA LO DATENG!"pekik Fenly tepat di telinga Shandy. Seketika membuat nya terkejut dan bangun
Mata yang tadinya ngantuk sekarang jadi segar "huwaaa! baru aja pasang cincin ke tangan bidadari surga malah lo bangunin... Haaa bt gua!"
"Sekolah dulu ya bener, sama urus badan lo. baru nikah. Tapi nikah ama siapa kan nggak ada pasangan hidup hahaha" ledek Fenly ia tertawa keras sama seperti Ricky.
"Sumpah... Hii pen gua bunuh nih bocil, ngeselin banget!"
"Dah lo mandi udah jam berapa nih. Entar lagi telat!" Ujar Ricky menengahi
"Jam berapa sekarang?!"
"Jam 6.43"
Shandy langsung bangun lalu bergegas mandi di kamar mandi kamarnya Fenly dan Ricky keluar dari rumah lalu bermain bersama dengan Zweitson di luar sedang sibuk bercanda dengan Miki
Shandy dan Fiki keluar berbarengan merek siap dengan seragam putih abu abu di hari selasa. Fenly langsung mengambil mobilnya lalu manancapkan gas setelah semua masuk ke mobil
Mereka beruntung, masih ada cela untuk masuk memasuki gerbang sekolah. Mobil Fenly terparkir rapi di parkiran sekolah "untung nggak telat, dan untung aja kita bisa bangunin dua manusia kebo ini cepat" Shandy dan Fiki menyengir lebar
"Dah yuk masuk bentar lagi bell..." Sedetik kemudian lonceng berbunyi "Baru gua bilang" ujar Ricky lalu mereka berlima berjalan melewati lorong dan terpisah dengan Fiki dan Zweitson
"Halo every body!" Pekik Fenly lalu duduk di kursinya
"tumben telat"
"Nih biang kerok nya bikin telat" Fenly dan Ricky menunjuk Shandy bersamaan.
Pelajaran di mulai selama satu jam pelajaran Fajri, Ricky Shandy dan Fenly terus larut dalam pikiran nya sendiri sendiri tak peduli pelajaran yang di bahas oleh guru
"Sekarang coba ibu suruh kalian maju satu persatu kerjakan soal di papan. Fenly coba kamu kerjakan!" Fenly tak menjawab ia masih larut dalam melamun
"Fenly Chiristovel!"
"Hadir buk!" Fenly tersentak saat buguru ada di depan meja dan memukul mejanya Ricky yang ada di sebelahnya ikut terkejut "kenapa kamu melamun di pelajaran ibu?!" Tega Bu Vanny
Fenly diam seribu bahasa. Kepalanya ia tundukan guna menutupi rasa malu "maaf buk, saya melamun tadi... Saya janji tidak mengulanginya"
"Ricky, Shandy, Fajri?"
"Iya bu kami juga" ucap mereka serempak
"Maju kedepan, kerjakan soal di papan" Bu Vanny memberikan spidol pada Fenly kemudian Fenly mengerjakan soal nomor dan bergilir hingga kursi di ujung
Kring!! Bell berbunyi Bu Vanny berpamitan lalu pergi dari kelas
"Lo bawa buku hitam itu nggak Rick?"
"Ada nih," Ricky mengeluarkan buku hitam itu lalu memberikan nya pada Fenly
Fenly mencari cari Sesuatu di halaman buku tersebut sampai ia pun berhenti di halaman tengah yaitu sebuah dairy dari penulis. tak tercantum nama dari pemilik dairy
-bersambung...
•diary apa kah itu?
•dan siapa pemilik buku hitam itu? Aku pun tidak tau tapi kalo si pemilik diary aku tahu itu kwkwkwk
•beruntung mereka nggak telat masuk kalo nggak masuk 'kan kasian Aji sendirian...
-tunggu selanjutnya nanti
//nggak tau nanti kapan pokoknya tunggu aja. Aku nggak minta banyak banyak 11 vote aja udah cukup^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Happines 2 : Pembunuhan Yoridios
HorrorRintangan rintangan yang mereka lalui untuk mendapatkan sebuah pecahan batu kristal merah zambrut yang di yakini akan menghancur yoridios dan tidak akan menganggu umat manusia lagi Nyawa mereka taruhan nya. Apakah mereka berhasil menghancurkan batu...