17/4; 5 tahun
Seorang anak kecil sedang duduk di sebuah koridor sambil memainkan kakinya, ia melirik halaman sekolah yang banyak anak seusianya bermain main tanpa beban pikiran, berbeda dengan Ricky dia tidak mempunyai seorang teman, ia selalu saja di kucilkan dikelas, dan selalu di anggap aneh di mata teman temannya. ia sedih karna tak ada yang mengajak nya berlari lari seperti anak anak yang di halaman sekolah sekarang.
"Hai!!" Sapa anak kecil di depan nya. "Nama kamu siapa? Kok kamu nggak ikut main??" Anak kecil itu menyodorkan tangan nya kanan dan tangan kiri yang memengang sebatang coklat
"aku tidak mempunyai teman, aku sedih karna selalu di kucilkan"
"Aku shandy! Aku mau kok jadi teman kamu!" Tangan kanan nya masih terulur ke Ricky, ia pun membalas nya "a-aku Ricky" lalu Shandy menariknya ke arah halaman "ayo main! Kata mama aku nggak boleh nakal dan harus berteman dengan siapa saja!" Ucap Shandy mengukir senyuman di bibirnya, Ricky pun pasrah dan mengikuti langkah teman barunya kemana saja hingga ia lupa dengan rasa sedihnya
...
Pulang sekolah tiba. Semua orang tua telah menunggu anak anak mereka keluar dari kelas. 11.23 AM para anak anak berusia yang rata ratanya 5-6 tahun berlari keluar dan menghampiri orang tuanya. Berbeda dengan Shandy yang termenung mencari keberadaan mama dan papa nya. Ricky yang baru keluar dari kelas langsung menghampiri Shandy yang berdiri tak jauh dari nya
"Kamu kenapa?"
"Mama aku belum datang"
"Sama aku aja yuk!"
"Kata mama nggak boleh ikut sama orang lain, takutnya di culik"
"Aku kan bukan orang lain... Aku kan teman kamu!"
Ricky menarik tangan Shandy menuju mama dan kakaknya yang sedang menunggunya "mama, mama! Aku tadi di ajarin menulis loh sama bu guru! Katanya tulisan ku paling rapi!"
"Anak mama memang pintar!... Terus ini siapa?" Ujar mama Ricky melihat Shandy berada di sebelah kanan Ricky
"Dia teman aku mah! Dia ikut sama kita ya? Katanya mamanya belum jemput..."
"Iya boleh kok sayang! Nama kamu siapa??"
"Aku Shandy tante!"
Mama menoleh ke kiri "Dia bukan nya anaknya pak Doni sama bu Mia ya?" Ujar mama pada kakak-Revin "kalo nggak salah sih iya mah! Revin tau kok rumahnya di mana" ujar Revin yang baru saja menginjak kelas 7.
"Yaudah yuk! Kita pulang!" Ajak mama Ricky lalu membukakan pintu mobil dan mengajak anak sulungnya dan kedua anak TK itu pergi dari perkarangan sekolah.
...
Mereka berhenti di sebuah toko untuk membelikan beberapa makanan kecil untuk Ricky dan Shandy yang di pinta oleh Revin karna ia sedang ingin membeli sebotol air dan snack. Lalu mereka melanjutkan perjalanan menuju perumahan yang cukup besar dan luas, "kalo nggak salah rumahnya Bu Mia di Block B nomor 9" ujar Revin menggumam tapi masih bisa di dengar mama
Revin melirik adiknya yang sedang bermain main dengan teman barunya. Jarang jarang ia melihat adik bungsu nya se bahagia ini, senyum tipis terukir di bibirnya
Tuk! Tuk! Tuk!
"Mia!! Pak Doni!!" Panggil mama mengetuk pintu, tapi tak di gubris sama penghuni rumah "mungkin pergi mah" saut Revin. Mama mengeluarkan hanphonenya lalu mencari nomor Mia tapi tak di angkat, ia hanya mengirimkan pesan pada Mia untuk menjemput anaknya di rumah
"Kita tunggu aja ya di rumah, mama kamu mungkin ada pergi..." Kata mama pada Shandy dengan nada lembut. Shandy hanya mengangguk pelan "nggak papa kok!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Happines 2 : Pembunuhan Yoridios
HorrorRintangan rintangan yang mereka lalui untuk mendapatkan sebuah pecahan batu kristal merah zambrut yang di yakini akan menghancur yoridios dan tidak akan menganggu umat manusia lagi Nyawa mereka taruhan nya. Apakah mereka berhasil menghancurkan batu...