4. Aura negatif

89 20 1
                                    


Gilang dan Ricky telah sampai di kediaman keluarga Ricky

Beruntung mama dan papa Ricky sedang pergi ke kota dan akan pulang malam.

Gilang membopong tubuh Ricky ke kamar miliknya mendominasi cat biru keunguan. Ia merebahkan tubuh Ricky ke kasur nya lalu menarik selimut hingga dada. Gilang membereskan kamar ricky lalu mengganti baju nya

Tapi sebelum ia membuka seragam putih nya Ricky mengigau aneh "rumah... Darah...." Dua kalimat yang membuat Gilang bingung. Dua alis saling bertaut ia menepuk pundak Ricky untuk segera bangun karna ia tampak sangat gelisah, keringat membasahi bantal dan seragam putih nya yang sudah terlepas kancingnya

Ricky berhasil bangun, nafas tak terkontrol dengan normal, matanya berlalu lalang melihat kesana kemari tak menghiraukan ucapan Gilang. Dengan cepat Gilang cepat langsung menindih tubuh ricky di lantai. Ricky membabi buta seperti orang tidak waras "Rick sadar woy!" Pekik Gilang.

Masih tidak gubris Ricky. Satu tamparan panas dari neraka menghampiri pipi kanan Ricky "sadar gila! Lo kenapa sebenarnya Rick. Kenapa gaya mu kayak orang mati gitu sat!" Ricky melamun setelah di tampar oleh Gilang. Tangan kanan Ricky menghampiri pipi kanan. Pipi Mulusnya Mengeluarkan darah segar

"Gua kenapa bang?" Tanya Ricky menoleh ke depan "gila" singkat Gilang datar lalu menjauh dari Ricky

Ia bangun setengah duduk sambil mencerna semua yang terjadi, Gilang mengulurkan tangan untuk membantu Ricky berdiri. Ia membalas nya. Saat berdiri Ricky masih sedikit pusing hampir saja ia terjatuh kembali "lo istirahat aja dulu. nanti aja ceritanya..." Gilang membawa Ricky ke kasur lalu menidurkan nya. Gilang memengang keningnya terasa pusing, entah itu karna belum makan atau faktor yang lain nya.

Ia pun keluar dari kamar Ricky lalu duduk di sofa ruang keluarga "pertanda apa lagi ini?"

🥀...🔥

Farhan, Rama, Fenly, Fajri dan Shandy telah sampai di rumah bertingkat dua dan halaman yang luas. Ketiga remaja SMA itu langsung mengerjakan tugas matematika yang di berikan guru di sekolah tadi

Farhan dan Rama ada di kamar Farhan membahas tentang mata kuliah dan beberapa hal yang lainnya

Rama, sahabat Farhan sejak pertama masuk kuliah. Ia memilik perawakan yang menawan rahang yang tegas, rambut sedikit gondrong dan kumis tipis.

Farhan baru saja balik dari kamar mandi. Ia langsung menangkap Rama sedang mencoba mengeluarkan bola api tetapi ini berwarna ungu kebiruan. Rama tersentak lalu mematikan bola api tersebut dari tangan nya

"Ah sorry gua nggak bermaksud jangan salah paham Han" Farhan mengira ia akan membakar kamar dan seisi kediaman rumah Fajri

Farhan terdiam, tak berbicara sepatah kata pun. Ia menghampiri Rama dengan tatapan aneh. Rama terasa terancam pun kembali mengeluarkan bola api dari lengannya

"Han... Lo kenapa Han?!" Rama mencoba mundur tapi telah kandas karna terhalang tembok.

Farhan terus berjalan menghampiri Rama lalu memegang lengan Rama. "Lo.... Punya ilmu gaib juga Ram?" Tanya Farhan melihat lihat lengan Rama dengan bola api di tangan nya

"I-iya emang kenapa?" Gugup Rama

"Satu orang sudah di temukan. Sisa 14 lagi njir lah sumpah banyak banget" gumam nya lalu menjauh dari Rama

"Sisa 14? Maksudnya?"

"Gua punya ilmu gaib kayak lo juga...."

"Lo punya kemampuan apa?" .

"Tidak banyak gua cuman bisa ngeliat hantu dan bisa di rasuki oleh hantu, dan gua juga penyembuh jika aja ada yang sedang di ambil jiwanya oleh makhluk gaib" ujar Farhan

Our Happines 2 : Pembunuhan YoridiosTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang