004. D-Date pt. 2

112 21 2
                                    

- ∞ -

Keduanya kini telah sampai di rumah makan di sisi jalan. Ramai orang datang dan keluar disana.

"Serius mau disini? Rame banget loh."

Winter mengangguk angguk lagi. "Malah seru kalo rame."

"A-ah, oke." Balas Junkyu kikuk.

Winter lebih dulu melesat masuk ke rumah makan itu. Memilih meja lesehan disana. Tak lupa mengisyaratkan Junkyu yang baru memasuki rumah makan untuk menghampirinya.

"Sini-sini."

Junkyu berjalan mendekati Winter. Ia duduk dihadapan Winter.

Winter membuka buku menu, memesan makanan.

"Lo mau pesen apa?" Tanya Winter pada Junkyu.

"Samain aja."

"Oke. Bu, nasi goreng sama kerupuknya ya dua. Minumnya es jeruk, dua juga." Pekik Winter pada pelayan yang berdiri tak jauh dari tempat mereka.

Junkyu masih tak beralih menatap Winter.

"Kenapa?" Tanya Winter balik menatap Junkyu, membuat kontak mata terjadi diantara mereka.

Junkyu tersadar dan menggeleng. "Eh, enggak."

Junkyu mengalihkan perhatiannya pada hal lain. Namun ia tersadar sesuatu dan melepas jaket denimnya.

Sebelum jaket itu sampai pada yang dituju, Winter buru-buru menolak.

"Eh gausah, gue juga punya."

Winter pun melepas jaket denim miliknya sendiri. Ia mengerti. Junkyu hendak menutupi bagian kakinya yang sedikit terbuka karena cara duduk ala 'warteg' nya. Meskipun ia memakai celana pendek, tetap saja tak enak dilihat.

"Lo emang kayak gini ya?"

Winter menatap Junkyu. "Gini apanya?"

"Ya, apa adanya banget gitu."

"Gue baru liat orang seunik lo." Ucap Junkyu lagi.

Winter tertawa dalam hati. 'Ini Ryujin asli lebih unik bin ajaib lagi daripada gue asal lo tau.' Batinnya.

"Ya gitu deh."

Makanan pun sampai di meja mereka. Tak lupa Junkyu dan Winter yang berpura-pura menjadi Ryujin itu berterimakasih atas makanannya.

Tanpa menunggu lama, Winter segera melahap makanannya. Perutnya tak sabar menerima makanan.

Seperti perempuan biasanya, rambut sebahu Winter itu cukup terlihat mengganggu bagi Junkyu. Ia mengambil karet yang kebetulan ada di mejanya. Lalu berpindah ke belakang Winter.

Lagi-lagi, sebelum tangan Junkyu berhasil meraih rambut Winter, gadis itu menghindar.

"Eits. Gue bisa sendiri. Sini karetnya."

Winter menengadahkan tangan kirinya. Tangan kanannya masih memegang sendok berisikan sesuap nasi goreng.

"Tapi lo lagi makan."

Intuisi | Winter x JunkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang