Setelah berbincang dengan Jaehyun tadi, kini Taeyong sedang menemani Mark bermain di taman.
"Aunty, lihat."ucap Mark sembari menunjukkan sebuah gambaran hasil tangan kecilnya itu
Ada gambar tiga pria dewasa dan satu anak kecil.
"Wah bagus sekali, Mark menggambar siapa?"tanya Taeyong sembari mengamati gambaran itu
"Ini Daddy, ini Aunty, ini Papa dan ini Makeu."sahut Mark sembari menunjuk satu persatu pria yang ada di gambaran tersebut
"Kenapa ada Aunty disana? Aunty kan bukan bagian dari keluarga kamu."ucap Taeyong
"Tapi nanti Aunty akan menjadi Papa baru untuk Makeu."sahut Mark
Taeyong terdiam, kejadian semalam terputar kembali di ingatannya. Serta rasa bersalah yang semakin membuncah di dalam dirinya.
Bagaimana jika nanti ia mengandung anak Jaehyun?
Lalu jika ia benar-benar hamil dan melahirkan, siapa yang akan di jadikan ayah untuk bayinya?
Pertanyaan itu sungguh mengganggu fikiran Taeyong sejak kemarin malam.
"Aunty, apa Aunty mau menjadi Papa Makeu?"tanya Mark
Taeyong tersenyum sembari mengecup pelipis Mark.
"Mark masih memiliki Papa Doyoung. Sampai kapanpun Papa Doyoung akan tetap menjadi Papanya Mark."sahut Taeyong
"Tapi Papa Doyoung tidak sayang dengan Daddy."ucap Mark sembari memakan sosisnya
"Sayang, pasti Sayang. Hanya saja Papa sedang sibuk sehingga tidak sempat menunjukkan perasaannya kepada Daddy."sahut Taeyong
Mark terdiam sembari bergerak memeluk tubuh Taeyong.
"I don't want Aunty to leave me and Daddy."ucap Mark
Sungguh, Taeyong sungguh menyayangi anak ini.
"Mark."panggil Jaehyun sembari menghampiri Taeyong dan Mark
Jaehyun pun duduk di sebelah Mark sembari mengusap surai anaknya itu.
"Mark, apa Mark mau mam?"tanya Taeyong
Mark menggeleng sembari tersenyum.
"Tidak Aunty."sahut Mark
Tiba-tiba Taeyong merasakan gejolak aneh pada perutnya.
"Uekkk..."Taeyong menutup mulutnya
Ia merasa sangat mual. Ia segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan semuanya.
Namun, tidak ada yang keluar. Hanya lendir bening saja.
"Aunty, are you okay?"tanya Mark panik
"Taeyong kamu kenapa?"tanya Jaehyun sembari memijat tengkuk Taeyong
Taeyong menggeleng sembari terus berusaha mengeluarkan isi perutnya. Tapi sama saja. Hanya liur tanpa sedikitpun muntahan.
Badan Taeyong langsung melemas seketika.
"Taeyong, kita kerumah sakit ya?"ucap Jaehyun
Taeyong menggeleng kuat.
"Saya cuma kelelahan pak, nanti saya minum obat saja."sahut Taeyong
"Apa kamu yakin?"tanya Jaehyun sedikit ragu
Taeyong mengangguk.
"Aunty, ayo kita istirahat."ucap Mark
"Benar, kamu harus istirahat."ucap Jaehyun menyetujui ucapan Mark
Mark dan Jaehyun pun menuntun Taeyong ke kamarnya.
"Mark, jaga Aunty dengan baik oke?"ucap Jaehyun
"Okey captain!"sahut Mark sembari memberikan pose hormat kepada Jaehyun
"Taeyong, kalau kamu butuh apa-apa, kamu bisa cari saya."ucap Jaehyun
"Baik pak, terimakasih."sahut Taeyong
Jaehyun pun menghilang dari ambang pintu kamar Taeyong, sedangkan putranya sibuk menggambar Spiderman sembari menemani Taeyong.
"Aunty, apa Aunty mau mam?"tanya Mark
Taeyong menggeleng sembari menarik Mark lembut agar tidur di atas dadanya.
"Hm? Aunty kenapa?"tanya Mark bingung sembari meneluk Taeyong
"Tidak apa-apa, hanya ingin memeluk Mark."sahut Taeyong
Beberapa saat berpelukan, keduanya sama-sama merasa nyaman. Hingga akhirnya mereka tertidur dalam posisi yang sama.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter [✔]
Short Story"saya akan bertanggung jawab." "tapi saya tidak mau merusak keluarga bapak."