Setelah beberapa saat membersihkan bajunya, akhirnya Taeyong keluar dari dalam kamar mandi.
Setidaknya bajunya sedikit lebih bersih dari yang tadi, walaupun noda kopinya masih terlihat jelas di bajunya.
"Loh, udah pada keluar toh."gumam Taeyong ketika melihat semua anak sudah keluar dari dalam kelasnya
Ia berjalan menuju kelas Mark sembari terus mengibaskan bajunya agar kering terkena angin.
"Taeyong, Mark sudah keluar?"tanya Jaehyun sembari menghampiri Taeyong
"Eh maaf pak, saya barusan dari kamar mandi."ucap Taeyong
Jaehyun mengangguk sembari mencari Mark ke kelasnya.
"Loh, Mark kemana ya? kok tidak ada."ucap Jaehyun
"Hah? Mark tidak ada pak?"tanya Taeyong panik
"Iya Yong, kemana dia ya."sahut Jaehyun sembari celingukan mencari sang putra
Jantung Taeyong langsung berdetak tak normal sembari berjalan mencari Mark.
"Maaf bu, apa ibu barusan mengajar kelas Mark?"tanya Taeyong kepada seorang wanita berseragam guru
"Iya mas, saya barusan mengajar di kelas Mark."sahut guru itu
"Apa ibu sempat melihat Mark keluar dari dalam kelas?"tanya Jaehyun
"Iya pak, tadi saya lihat dia dijemput oleh seorang wanita. Apa itu ibunya?"tanya sang guru
Ibu apaan anjir, istri Jaehyun aja cowo.
"Bukan bu, itu bukan istri saya. Kalau begitu terimakasih bu."sahut Jaehyun
Sang guru mengangguk sembari kembali berjalan ke ruang guru.
Tangan Taeyong sudah bergetar, ia takut terjadi sesuatu dengan anak itu.
"Taeyong? Sayang, kamu kenapa?"tanya Jaehyun sembari meng'genggam kedua tangan Taeyong yang gemetar
"M-mark pak."lirih Taeyong
"Shtt sudah, kamu tenang saja. Kita cari Mark sama-sama."ucap Jaehyun
Jaehyun langsung meminta bantuan kepada temannya yang bernama BangChan dan juga Changbin yang berprofesi sebagai seorang polisi.
"Jangan nangis, Taeyong. Mark pasti akan baik-baik saja."ucap Jaehyun berusaha menenangkan Taeyong yang terus menangis.
Kini mereka berada dalam perjalanan pulang ke rumah. Sebelum pulang, mereka sudah mencari keberadaan Mark di sekitar sekolah dengan bantuan para penghuni sekolah dan juga warga terdekatnya. Namun nihil, Mark tidak ditemukan.
"Ini salah saya pak, hiks—kalau saja tadi saya tidak meninggalkan Mark, pasti ini semua tidak akan terjadi hiks.."lirih Taeyong
"Tidak Taeyong, ini bukan salah kamu. Ini sudah takdir Tuhan, jadi berhenti menyalahkan diri kamu sendiri."ucap Jaehyun sembari menggenggam satu tangan Taeyong
Ia benar-benar terserang rasa panik. Nafasnya menjadi sesak dan tangannya terus bergetar.
"B-bagaimana kalau terjadi apa—"
"Shtt, tidak akan. Tidak akan terjadi apa-apa dengan Mark. Tolong tenang, Taeyong."ucap Jaehyun sembari mengeratkan genggamannya kepada Taeyong
"M-maafkan saya pak."lirih Taeyong
"Iya Taeyong, sudah cukup. Jangan terus menyalahkan diri kamu sendiri."ucap Jaehyun
Taeyong benar-benar merasa bersalah. Ia tak becus menjadi orang tua. Ini semua karena dirinya, jika saja ia tak pergi ke kamar mandi, pasti tidak akan jadi seperti ini.
TBC
![](https://img.wattpad.com/cover/309449709-288-k436922.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter [✔]
Historia Corta"saya akan bertanggung jawab." "tapi saya tidak mau merusak keluarga bapak."