Satu minggu telah berlalu semenjak Mark dikabarkan hilang. Selama itu juga Jaehyun beserta pihak kepolisian tetap gigih mencari keberadaan anak itu.
Selama satu minggu juga Taeyong terus dihantui perasaan bersalah. Setiap hari, ia tak bisa tidur dengan nyenyak, makan tidak teratur, dan terus menyalahkan dirinya sendiri.
"Taeyong sayang, ayo makan dulu."ucap Jaehyun sembari meletakkan nampan berisi makanan di atas nakas
Taeyong tetap diam dan tak menggubris ucapan Jaehyun sembari menatap keluar jendela kamarnya.
"Taeyong.."lirih Jaehyun sembari menangkup kedua pipi Taeyong yang mulai menirus
"Jangan seperti ini. Kalau kamu terus begini, kandungan kamu bisa ikut bermasalah."ucap Jaehyun
"Maafin papa, Mark."gumam Taeyong sembari menjatuhkan bulir bening dari kedua manik indahnya
"Taeyong, berhenti menyalahkan diri kamu sendiri. Ini juga salah saya, kalau saja saya tidak meninggalkan kalian berdua, mungkin semua ini tidak akan terjadi."ucap Jaehyun
KRING KRING KRINGG
Jaehyun yang mendengar ponselnya berdering, langsung mengambil benda pipih tersebut.
"Halo, selamat pagi."ucap Jaehyun
"....."
"Apa? Mark sudah ketemu? Dimana?"tanya Jaehyun
Taeyong yang mendengar hal itu langsung menghapus air matanya.
"Baik, saya kesana sekarang."ucap Jaehyun sembari mematikan sambungan ponselnya
"B-bagaimana pak?"tanya Taeyong
"Pihak kepolisian sudah menemukan Mark, ayo kita kesana sekarang."ucap Jaehyun
◼◻◼
Sekitar 30 menit di perjalanan, akhirnya mereka sampai di sebuah gubuk yang terlihat sangat reot, di tengah-tengah hutan.
"Beneran ini tempatnya pak?"tanya Taeyong
"Menurut lokasi yang diberikan BangChan, memang benar."sahut Jaehyun
Kedua insan itu terus berjalan menelusuk pepohonan yang sangat rimbun tersebut.
"Itu mobil BangChan!"ucap Jaehyun sembari menunjuk sebuah mobil polisi yang terletak di depan gubuk tersebut
Taeyong dan Jaehyun langsung mempercepat langkahnya untuk memasuki gubuk tua tersebut.
"MARK!!"pekik Taeyong
"DADDY, PAPA!!!"pekik Mark sembari berlari ke arah Taeyong dan Jaehyun
"Anak Daddy gapapa kan? ada yang sakit, sayang?"tanya Jaehyun sembari menggendong putra semata wayangnya tersebut
"No Daddy, tapi Makeu sangat lapar. Aunty itu tidak memberikan Makeu makanan."ucap Mark sembari mengusap perutnya
Taeyong dan Jaehyun terkejut dengan ucapan sang anak.
Taeyong menatap gadis yang tengah dicekal oleh Changbin dan BangChan itu dengan tatapan marah.
"GADIS SIALAN! KENAPA LO CULIK ANAK GUE HAH?!"teriak Taeyong dengan emosi yang menggebu-gebu
"LO BISA AJA BUNUH ANAK GUE DENGAN CARA BAJINGAN LO ITU, BANGSAT!"
maap ya ges ya, Taeyong kelepasan.
"Taeyong, sudah. Biarkan polisi menangani gadis itu. Yang terpenting, anak kita sudah kembali dengan selamat."ucap Jaehyun sembari mengusap pundak Taeyong yang bergetar hebat
"JAEHYUN! KENAPA KAMU MALAH MENIKAHI PRIA ITU? KENAPA KAMU MALAH MEMILIH DIA DIBANDINGKAN AKU?!"pekik gadis itu
"Jika dari awal saya tahu sifat busuk kamu, mungkin sejak awal saya tidak akan pernah mendekati kamu, Bitna!"sahut Jaehyun tenang
"SIALAN! LO BAJINGAN! LO PEREBUT COWO ORANG! DASAR JALANG!"bentak gadis itu bertubi-tubi kepada Taeyong
"Untung saja saya tidak jadi menikahi kamu. Kalau sampai itu terjadi, mungkin Mark sudah tersiksa jika memiliki ibu sambung seperti kamu!"ucap Jaehyun
"Percuma muka lo cantik tapi hati lo busuk!"ucap BangChan
"Setuju! Padahal tadinya gue udah fall in love sama lo. Eh taunya sifat lo sebelas duabelas sama lonte yang ga laku."timpal Changbin
"DIEM LO BERDUA!"bentak gadis itu
"Diim li birdii."cibir Changbin kelewat kesal
"Terimakasih BangChan, Changbin. Terimakasih banyak karena sudah membantu saya menemukan Mark."ucap Jaehyun tulus
"Aelah sante aja kali bang, ini juga udah tugas kita."sahut Changbin
"Iya Mal, santai aja kali. Kaya sama siapa aja."timpal BangChan
"Mal?"tanya Changbin
"Iya, kan panggilan Jaehyun dari emak gue 'Jamal'"sahut BangChan
Changbin mengangguk pahan
"Sekarang, gue serahin cewe ini sama lo."ucap Jaehyun
"Hukum seberat-beratnya."ucap Taeyong penuh penekanan
"Siap bang!"sahut Changbin
"Kalau gitu, kita pamit dulu."ucap BangChan
Jaehyun mengangguk.
"Sekali lagi, terimakasih."ucap Jaehyun
BangChan dan Changbin mengangguk sembari menyeret gadis itu untuk keluar.
"GAK, GUE GAK MAU DIPENJARA!!"pekik gadis itu memberontak
"Kalo ga mau dipenjara, makanya jangan berbuat ulah, codot!"sahut Changbin
"GUE GAMAU DIPENJARA!! JAEHYUN TOLONGIN AKU JAEE!!"pekik gadis itu
"BACOT! PERLU GUE PAKE KEKERASAN BIAR LO MAU IKUT HAH?!"pekik BangChan emosi
Gadis itu terdiam, ia takut dengan BangChan. Jujur, BangChan terlihat seperti kingkong jika sudah marah.
"Sayang, maafin papa ya? Ini semua salah papa, maafin papa."ucap Taeyong sembari memeluk Mark dengan sangat erat
Jaehyun membiarkan Taeyong untuk menangis di dekapan sang anak. Taeyong pasti sangat merindukan anak ini.
"Iya papa, Makeu tidak apa-apa."ucap Mark sembari mencium kedua mata indah milik Taeyong
Setidaknya, dengan kembalinya Mark tanpa luka, ataupun lecet, itu sudah membuat rasa bersalah Taeyong sedikit mereda.
"Sekarang, kita beli mam dulu yuk?"ajak Jaehyun
Mark mengangguk antusias.
"Papa, ayo kita beli mam. Kita beli mam yang banyak pakai uang Daddy."ucap Mark sembari mengusap air mata Taeyong
Taeyong tersenyum sembari mengangguk.
"Ayo."ucap Jaehyun sembari menggendong Mark dan merangkul pundak Taeyong
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
Babysitter [✔]
Короткий рассказ"saya akan bertanggung jawab." "tapi saya tidak mau merusak keluarga bapak."