Budayakan Vote Sebelum Membaca
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐
Tidak sampai dua puluh menit lamanya Jimin menunggu, bel apartemennya sudah berbunyi gaduh. Orang yg dia hubungi, yg dia minta untuk datang setelah Taehyung pulang akhirnya tiba.
Jimin segera berlari ke pintu dan saat benar melihat wajah dari si tampan namja yg biasa berbalas pesan dengannya, yg menjadi selingkuhannya dari Taehyung ada di depan door viewer buru-buru Jimin membuka pintunya lebar.
"Jimin hyung kemana kau sejak kemarin?! Kenapa kau menghilang? Aku sangat khawatir kau tau?!"
Mata Jimin berkaca-kaca, dan alih-alih menjawab pertanyaan yg di tujukan padanya Jimin malah menghambur, memeluk erat-erat orang yg kini sedang berdiri di depan pintu apartemennya.
"Hweee... Jungkookieeeeee!!"
"Jimin hyung menurut ku lebih baik kau beri tau saja tunangan mu apa yg sebenarnya, akan lebih buruk jika dia malah mendengar dari orang lain."
"Aku tau, tapi mana mungkin kan? Bagaimana jika dia marah pada ku nanti?"
"Kalau itu aku tidak berani menjamin dia tidak akan marah, tapi setidaknya rasa bersalah mu akan berkurang jika kau jujur bukan?"
"Apa benar aku harus jujur.. Aku Takut.."
Di pinggir ranjang Jimin dan Jungkook duduk bersisian. Jimin memeluk lengan berisi Jungkook, bergelayut seperti kebiasaannya. Merengek, mencari perhatian yg sesungguhnya sudah banyak sekali dia dapat dari orang-orang di sekitarnya. Tapi entah mengapa tak pernah dia merasa cukup.
Jeon Jungkook adalah namja yg menjadi tepat Jimin membagi ceritanya selain dengan Taehyung, walaupun cerita yg Jimin angkat dengan Jungkook tidak mungkin akan sedalam jika Jimin dengan tunangannya.
Dan berbeda dengan Jimin yg amat merasa bersalah saat membohongi Taehyung tentang Yoongi, Jimin tak pernah merasakan itu jika dengan Jungkook. Bagi Jimin, Jungkook hanya pelarian sesaat jika dia sedang marah atau bosan dengan Taehyung.
Namun juga tidak mau jika hubungan rahasianya dengan Jungkook sampai di ketahui Taehyung. Jimin belum siap kehilangan namja tampan bertubuh suburnya ini.
Dan tidak seperti Yoongi yg beraura berbahaya, aura Jungkook terasa ringan dan menyenangkan. Seorang muda dengan banyak pesona.
Anggap lah Jungkook adalah sugar baby bagi Jimin yg terkadang merasa penat dengan Taehyung yg kadang bisa sangat cuek.
"Kenapa kau begitu takut hyung, bukan kah kau bilang tunangan mu orang yg sangat baik?"
Jimin menghela nafas panjang, melepas pelukannya, merentangkan kedua tangannya ke atas kemudian menjatuhkan tubuh bagian atasnya ke kasur ranjangnya yg empuk. Permukaan kasur jadi sedikit bergelombang karena ulahnya, begitu pula Jungkook yg di sebelahnya duduk terkena efek.
KAMU SEDANG MEMBACA
❞𝐂𝐇𝐄𝐀𝐓𝐄𝐑❞ END ✓
Fanfiction📢 Tulis cerita itu susah loh... Jadi jangan males buat Vote yahh.. Terimakasih.. (~ ̄³ ̄)~ (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧ Perlahan mata sayu Jimin terbuka, pemandangan pertama yg dilihatnya adalah belahan bibir tipis basah...