📢 Tulis cerita itu susah loh... Jadi jangan males buat Vote yahh.. Terimakasih.. (~ ̄³ ̄)~
(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
Perlahan mata sayu Jimin terbuka, pemandangan pertama yg dilihatnya adalah belahan bibir tipis basah...
"Jungkookie, maaf aku tidak bisa menepati janji ku.."
Jungkook otomatis mematung, ujung jemari tangannya yg tengah memegang kapas terlumuri alcohol untuk membersihkan darah pada sudut bibir Taehyung membeku. Jantungnya serasa berhenti sebentar.
Matanya yg tadi sudah sempat kering kembali berembun, lekas dia mengigit bibir bawahnya sendiri, bibir itu bergetar berusaha menahan tangis. Namun masih dia teruskan merawat luka-luka Taehyung.
"Aku tidak bisa membatalkan pertunangan ku dengan Jimin."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ohh bear, sejak kapan kau datang? Kenapa tidak mengabari?" Hampir tablet pintar dalam genggaman Jimin terjatuh ke lantai efek terkejut. Karena saat dia tinggal pergi untuk mengecek bahan baku di gudang basemen sekitar dua puluh menit yg lalu ruangan kerjanya kosong, tapi saat kembali ternyata sudah ada Taehyung disana.
Sedetik Jimin sempat berharap jika itu adalah Yoongi tadi.
"Belum lama, mungkin baru sekitar sepuluh menit." Jawab Taehyung dari sofa tamu depan meja kerja Jimin.
"Ohh, oke.." Jimin mendekat, duduk di kursi kerjanya. "Ada apa?"
"Tidak ada, hanya ingin menjemput mu seperti biasa."
Alis Jimin kompak terangkat kemudian langsung melihat jam tangannya. "Tapi ini baru jam 2 siang."
"Yah apa salahnya kan, aku hanya khawatir jika aku terlambat sedikit saja mungkin tunangan ku yg cantik ini akan pulang dengan diantar oleh mobil lain. Hanya jaga-jaga."
"Hah? Itu.. itu mana mungkin kan.."
Tapi Taehyung hanya mengangkat sebelah bahunya juga melempar seutas senyum tipis sebagai balasan atas jawaban gugup Jimin.
🍂🍂🍂🍂🍂
Biasanya jika tidak ada urusan penting Jimin baru akan pulang dari kantornya sekitar pukul enam atau tujuh malam. Tapi karena entah ada angin apa dengan Taehyung yg sudah ingin menjemputnya pulang sejak pukul dua siang Jimin jadi harus memajukan jam kepulangannya.
Terlebih karena Taehyung benar-benar tidak meninggalkan ruangannya bahkan beranjak dari sofa sejak dia datang, membuat Jimin yg duduk didepannya sedikit agak canggung karena terus diperhatikan.
Alhasil sekarang baru pukul empat sore dan mau tidak mau Jimin harus menunda pekerjaannya dan pulang lebih awal.
"Kau ingin makan apa malam ini? Kita bisa pergi ke restoran pasta kesukaan mu jika mau?" Ajak Taehyung.
"Entahlah bear, aku sedang tidak berselera. Aku ingin pulang saja.."
"Apa kau sakit?" Taehyung yg sedang menyetir mobil otomatis menoleh.