📢 Tulis cerita itu susah loh... Jadi jangan males buat Vote yahh.. Terimakasih.. (~ ̄³ ̄)~
(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
Perlahan mata sayu Jimin terbuka, pemandangan pertama yg dilihatnya adalah belahan bibir tipis basah...
"Tidak perlu repot-repot kau tutupi, aku sudah tau semuanya. Lagi pula aku malah setuju dengan pilihan mu, karena orang macam dirimu sama sekali tidak layak untuk orang sebaik tunangan mu. Kau lebih cocok dengan dia, kalian sama-sama culas!"
"What??? Hey!! Siapa yg kau bilang culas?! Sialan!" Baru Jimin ingin balas memaki tapi sayang Hoseok langsung pergi, dan karena eomma Taehyung ada di luar Jimin jadi tidak mungkin mengejar apa lagi sampai bertengkar dengan Hoseok.
Alhasil makin meradanglah Jimin dan hanya bisa mengamuk sendirian dalam toilet kosong.
"BITCH!!"
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Dorongan kuat dari arah luar otomatis membuat pintu kantor Yoongi terbuka lebar, berimbas dengan para penghuninya kompak menoleh ke suara gaduh yg dihasilkan oleh gesekan antara kaca dengan lantai serta suara benturan pada permukaan besi gagang pintu itu.
Yoongi yg sedang fokus, tengah memimpin rapat kecil bersama timnya otomatis melipat kedua lengannya didepan dada dengan dahi menyerengit.
Tapi sayang, kali ini tatapan galak Yoongi tak akan mempan melawan si manusia cantik yg kini bahkan raut wajahnya lebih galak lagi.
Sudah duduk di sofa kerja Yoongi, dia menumpuk satu kakinya diantara yg lain, dagunya terangkat seolah menantang akankah si pria Min yg tengah memandangnya gusar berani komplain atas tingkahnya.
"Kami sedang dalam rapat." Ternyata benar, Yoongi tak sanggup marah, hanya ucapannya saja yg dingin.
"Terdengar seperti bukan urusan ku." Namun bukan berhenti, sikap sassy si tamu tak di undang malah makin jadi.
Yoongi membuang nafas panjang, memijit pangkal hidungnya. Melawan apapun dia tidak pernah kalah tapi beradu argumen dengan yg satu ini entah mengapa tidak pernah bisa dia menangkan. Di akhir cerita tetap dia saja yg kalah, atau mengalah.
"Kalian boleh pergi, kalian sudah tau apa tugas kalian masing-masing jadi jalanankan sesuai rencana."
"Baik Min Hwajang-nim." Para bawahan dan orang-orang kepercayaan Yoongi itu hanya patuh saja oleh perintah bos mereka dan langsung pergi, walau dalam hati saling melempar tanya, kenapa bos mereka yg terkenal otoriter kini bisa tunduk oleh tunangan dari adik sepupunya?
🍂🍂🍂🍂🍂
"Senang melihat mu disini, aku baru ingin menemui mu."
"Bullshit!" Galak Jimin.
"Aku serius, beberapa hari ini aku sangat sibuk, bagaimana kabar mu?" Yoongi sudah duduk di atas mejanya, didepan Jimin, merentangkan lengannya dia ingin mengambil tangan Jimin, namun sayang Jimin yg sedang berang langsung menepis niatan Yoongi.