BUDAYAKAN VOTE SEBELUM MEMBACA
⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐"Kau hanya ingin uang kan? Maka mulai hari ini kau bekerja untuk ku. Mulai sekarang semua gerak mu ada di bawah pengawasan ku."
"APA?? Taehyung-ssi kau tidak bisa memutuskan se enaknya! Aku tidak mau! Turunkan aku!"
"Aku bukan benda yg bisa kau bawa seenaknya! Kau harus meminta ijin ku dulu!"
"Aku juga punya kehidupan ku sendiri, aku tidak bisa menghilang begitu saja! Bibi ku pasti mencari ku!"
"Kim Taehyung-ssi! Aku mohon turunkan aku di sini!" Jungkook makin ketakutan, dia belum siap mati muda, apa lagi di jual untuk di jadikan budak. Dia masih ingin cita-citanya menjadi artis terlaksana.
"Berhenti berteriak. Lebih baik kau tidur atau tenaga mu akan habis nanti. Perjalanan kita masih jauh."
"Kita mau kemana??! Aku mau turun.. Ahjusi turun kan aku di sini.. Aku tau Ahjusi hanya bekerja tapi apa Ahjusi tidak kasihan pada ku.. Aku mau pulang.. Yak Kim Taehyung kau gila??! Ini namanya penculikan! Aku bisa melapor kan mu ke polisi! Yak!"
Tak menghiraukan rengekan Jungkook, Taehyung kembali memakai kacamata hitamnya, tubuh dan kepalanya dia sandarkan nyaman pada punggung jok mobilnya dan alih-alih terganggu malah dia gunakan makian juga teriakan Jungkook sebagai lagu penghantar tidur.
"Selamat malam."
"YAKKK KIM TAEHYUNG!!"
Saat Jungkook bangun hal pertama yg dia sadari dia sudah tidak lagi ada di dalam mobil. Tidak ada Taehyung yg duduk di sebelahnya, tidak ada ahjusi supir di depannya, tidak tercium lagi wangi dari pengharum mobil aroma coklat, borgol di tangannya pun sudah di lepas.
Ngomong-ngomong karena di mobil Jungkook terus melawan akhirnya terpaksa Taehyung memborgol kedua tangannya dan barulah setelah itu Jungkook bisa diam yg akhirnya malah dia tidur karena kelelahan.
Dan yg Jungkook dapati sekarang malah dia sedang berbaring di atas ranjang besar di dalam kamar, kamar yg juga besar, temboknya terbuat dari batu marmer putih bercorak, begitu pula lantainya, di tembok berhadapan dengannya ada sebuah TV flat yg besarnya saja lebih besar dari pintu rumah bibinya. Lampu kristal gantung, juga pada sisi dinding nya tergantung lukisan-lukisan yg terlihat mahal dan langka, seperti dia pernah lihat lukisan itu di buku seni atau sejarah.
Sedetik kemudian dia langsung melihat bajunya, ahh syukurlah bajunya masih baju yg sama yg dia pakai saat dia di culik dan pada tubuhnya pun tak ada tanda-tanda mengalami kekerasan fisik.
Hal kedua yg Jungkook sadari adalah ransel dan ponselnya tidak ada. "Sial!" Gagal niatnya untuk minta bantuan.
Puas terpana dengan interior kamar kemudian Jungkook yg masih bingung turun dari ranjang lalu berjalan ke arah jendela besar yg tertutup tirai bludru warna emas terlapis satin putih. Dan saat dia buka jendela tak terkunci itu seketika hembusan angin sejuk menerpa wajah juga tubuhnya. Hamparan tanah lapang di tutupi rumput hijau yg masih terselimuti embun memukau indra penglihatannya, tingginya pepohonan Pinus terlihat samar-samar menjulang berbayang karena kabut tipis. Di ujung pandangan berdiri deretan gunung gagah kelabu yg puncaknya bahkan menjulang hingga menembus awan.
KAMU SEDANG MEMBACA
❞𝐂𝐇𝐄𝐀𝐓𝐄𝐑❞ END ✓
Fanfic📢 Tulis cerita itu susah loh... Jadi jangan males buat Vote yahh.. Terimakasih.. (~ ̄³ ̄)~ (ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧ Perlahan mata sayu Jimin terbuka, pemandangan pertama yg dilihatnya adalah belahan bibir tipis basah...