📢 Tulis cerita itu susah loh... Jadi jangan males buat Vote yahh.. Terimakasih.. (~ ̄³ ̄)~
(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧(ノ◕ヮ◕)ノ*.✧
Perlahan mata sayu Jimin terbuka, pemandangan pertama yg dilihatnya adalah belahan bibir tipis basah...
"Bukan kah bekerja di sini lebih baik dari pada kau harus tidur di penjara? Atau kau lebih suka opsi kedua?"
Jungkook langsung berdiri, mengulurkan tangannya mengajak Taehyung berjabat tangan. "Kalau begitu kita sepakat, dari mana aku harus mulai menyapu?" Tak butuh waktu dua detik, ancaman Taehyung langsung memukul nyali Jungkook telak.
Lebih baik dia jadi tukang sapu daripada jadi tahanan polisi, lagi pula hanya sebentar kan, hanya sampai Taehyung percaya padanya. Tidak apa-apa setidaknya saat keluar dari sini dia masih bisa mencari pekerjaan menjadi model brand lain seperti yg sebelumnya, dari pada Jungkook harus menyandang gelar mantan narapidana di sisa umur hidupnya dengan kasus buatan yg tidak jelas.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Yg di kira Jungkook nasibnya akan berputar 180° karena yg tadinya profesinya adalah seorang model namun dalam sekejapan mata berubah menjadi budak kenyataannya tak terjadi. Yg di kira Jungkook seharian dia akan memegang kemoceng dan memakai celemek pun tidak sama sekali.
Karena setelah dia selesai sarapan bersama Taehyung, bukan memegang sapu kini Jungkook malah memegang stik golf, bukan membersihkan villa seperti pekerjaan yg Taehyung janjikan Jungkook malah di ajaknya pergi ke taman bermain manusia elite.
Taehyung mengajak Jungkook bermain golf di sebuah lapangan rumput hijau yg luasnya mungkin 5x lebih luas daripada universitasnya. Daratan sehijau batu zamrud yg begitu luas itu di isi dengan beberapa kolam air buatan, bukit, hutan, cekungan pasir putih, dan lubang kecil yg berdiameter 4.25 Inci di sebut cup yg biasanya di tandai dengan bendera kecil di atasnya sebagai tempat pencetak skor.
Tapi mereka tidak hanya berdua, selain Jungkook, Taehyung juga mengajak dua orang kolega bisnisnya untuk ikut bermain. Dua orang laki-laki paruh baya bertubuh tambun juga berperut bulat yg menggambarkan betapa makmur hidup mereka.
Jujur saja awal saat Taehyung mengajaknya Jungkook langsung berprasangka buruk, dia berpikir jika dia di ajak hanya akan di jadikan budak pembawa tas berisi stik golf yg beratnya luar biasa atau di jadikan umpan untuk menemani para tua bangka gendut rekan bisnisnya itu.
Namun ternyata segala persepsi buruk Jungkook menguap lenyap saat dia sudah ada di dalam arena. Kenyataannya Taehyung tak menyuruhnya menjadi ceddy dadakan atau menyodorkan Jungkook pada teman-teman tuanya.
Jungkook malah di beri stik golf dan di ajak bermain bersamanya. Dan karena Taehyung memperlakukan Jungkook dengan gentle bukan seperti bawahan atau pesuruh maka sama lah perlakuan si dua tambun itu pada Jungkook, ramah dan sopan.
"Pakai ini jika tidak mau wajah mu terbakar matahari." Saat Jungkook sedang memperhatikan ujung lapangan yg tertutup hutan Pinus tiba-tiba dari belakang Taehyung memakaikan sebuah topi di kepalanya. Topi yg pada bagian atasnya tak tertutup namun hanya melindungi pada bagian wajah.