Setelah kedua insan itu menyepakati kesepakatan yang mereka buat, mereka kembali ke dalam. Tepatnya ke ruang tengah/tamu tadi.
***
"Ika, menginaplah disini. Tidurlah di kamar An"
Ajakan dari Gena membuat Ika dan keluarganya sedikit terkejut. Ini baru awal, tapi kenapa terjadi begitu cepat?!
"L-Loh ma.."
An ingin menolak dan protes, tapi saat itu juga mulutnya dibungkam oleh mamanya.
"Tanpa kalian ketahui, aku, suamiku, dan Dion sudah membuat surat pernikahan kalian"
Senyum Gena senang dengan Abi disampingnya.An seketika membeku dan menatap mama papanya. Sementara, Ika hanya diam, pasrah terhadap situasi sekarang ini.
Akhirnya permintaan dari Gena disetujui oleh kedua keluarga dan malam itu juga, Ika langsung menginap disitu.
"Jaga dirimu"
Suruh Alen, putra sulung keluarga Sanjaya.Alen menepuk bahu Ika yang kini tengah berdiri di depan pintu, bersiap untuk berpisah dengan adiknya.
Ika hanya mengangguk dan tersenyum kecil kepada kakaknya itu.
***
An dan Ika sedang berada di kamar yang sama, kamar An. Saat ini, An tengah merebahkan badannya di kasur dan Ika mencuci mukanya di kamar mandi.
Cklek
Pintu kamar mandi terbuka dan pandangan An berpindah ke Ika.
"Kenapa tidak sekalian mandi?" Tanya An.
"Udah malam, nanti masuk angin" Jawab Rika yang sedang menghandukki wajahnya.
"Ga usah formal banget, santai aj"
Ucap An.Ika hanya mengangguk kemudian berjalan menuju kasur.
"Perlu kumatikan lampunya?" Tanya Ika.
An mengangguk dan tidur membelakangi Ika. An segera menyelimuti dirinya karena suhu udara yang dingin, namun disaat itu juga dia menyadari bahwa Ika tidur tanpa memakai selimut.
"Kenapa tidak pakai selimut?" Tanya An sembari menoleh ke Ika.
Eh
Saat menoleh, wajah Ika begitu dekat dengan An. Menatap matanya yang hitam legam, terpadu dengan gelapnya malam.
"Selimutnya cuma satu dan aku juga tidak begitu kedinginan, jadi kamu saja yang pakai" Jawab Ika, yang bingung karena An melamun.
"Oh..Ya begitu..Baiklah"
An tersadar dan segera membelakangi Ika. Begitu juga dengan Ika, dia tertidur sembari menutup telinga dengan lengannya
***
Langit mulai mengeluarkan sinarnya yang menyilaukan dan membuat seseorang dari kasurnya terbangun.
Dia terbangun dan kemudian duduk sebentar, menatap bagian kasur sebelahnya yang sudah kosong.
"Kupikir dia akan melakukan sesuatu, ternyata tidak. Dia benar-benar menepati janjinya" Batin An.
Cklek
Pintu kamar mandi terbuka dan terlihat Ika, rambutnya basah dan hanya memakai tanktop serta celana pendek.
An yang melihat itu sontak terkejut.
"K-Kau.."
An segera menutupi matanya dengan selimut."Maaf, kupikir kau masih tidur"
Ika tersenyum canggung kemudian memakai kaos putihnya yang terletak di gantungan dekat lemari.An yang melihat punggung belakang Ika, sedikit kaget karena tato miliknya yang hampir menutupi seluruh bagian belakangnya.
"Untuk apa tato itu?" Tanya An, kepo.
Ika yang sedang memakai kaosnya itu pun terhenti dan berbalik.
"Tato ini lambang dari sebuah organisasi"
"Ha?Organisasi apa?"
"Apa kau akan percaya jika ini lambang dari sebuah organisasi terlarang?"
"Tunggu- Apa?"
An menatap Ika dengan serius.
"Pft! Kau percaya? Aku hanya bercanda" Ika terkekeh pelan.
An yang merasa dibodohi itu melempar bantal ke arah Ika.
BUK!
"Maaf maaff"
Meski Ika telah meminta maaf tapi senyum ejekannya itu masih terlihat."Udahlah, aku mau mandi"
An yang tengah jengkel itu pun pergi ke kamar mandi. Sedangkan Ika bagaikan Hyena hewan dari famili Hyaenida yang hanya cekikikkan saja.
Ditengah Ika yang masih terkekeh itu, terdengar dering hp dari balik bantal. Ika yang mendengar itu menuju ke kasur dan membalik bantal.
Ika melihat nama seseorang yang menelpon itu, Dean'♡
"Hm?"
TBC
SORRY udh lama ga up (T⌓T)
Tp ak pasti upload kok, ga mungkin ilang di peradaban.
KAMU SEDANG MEMBACA
STUCK
Teen FictionKeluarga Sanjaya yang mengalami kebangkrutan terpaksa melakukan perjodohan antara putrinya yang merupakan seorang beta dengan putra dari keluarga Raymond. Keluarga mereka berpikir bahwa mereka akan saling mencintai nantinya, padahal salah satu dari...