03. 2 DIFFERENT LIFE

682 88 1
                                    

°°°

Melihat nama yang ada di hp An, Ika paham. Itu sudah pasti nama pacar dari A'an.

Cklek

Pintu kamar mandi terbuka, An yang melihat hp nya berdering langsung berlari dan mengambilnya.

"Kamu..melihatnya?"

"Iya, itu kekasihmu kan?"

An mengangguk, dan permisi sebentar untuk mengangkat teleponnya.

Sedangkan Ika keluar dari kamar, meninggalkan An sendiri agar bisa leluasa berbicara dengan kekasihnya.

Di lorong, Ika kembali mengingat masa lalunya dengan kekasihnya dulu. Sayang...Dia sudah punya anak dengan adiknya sekarang.

°°°

Di Dapur 06.45 A.M

"Terima kasih ya udah bantu masak" Ucap Gena, berterima kasih kepada Ika.

"Haha iya, sama-sama te"

"Kok masih manggil te sihh, panggil mama dong"
Protes Gena.

Ika yang melihat kelakuan mertuanya ini pun menuruti, daripada urusannya makin panjang kali lebar.

"Iyaa ma"

Mendengar panggilan mama dari Ika itu, membuat Gena senang dan menggandeng Ika untuk pergi ke meja makan.

Di meja makan sudah ada Ayah mertuanya, An dan saudara lainnya. Kemudian Ika duduk di sebelah An dan Gena duduk di sebelah suaminya.

"Wihh jadi ini kakak baruku??!"
Tanya si bungsu atau panggilannya Ren.

"Iyaa" Sahut Gena.

"Kakak ini cantik tapi banyak gantengnya, kakak jadi pasanganku juga ya!?"
Bujuk Ren dengan mata yang excited. Maklum anak kecil.

Seketika semua yang berada di meja makan terkejut, sampai ada yang keselek.

"Uhuk-uhuk!" Dehem sang kepala keluarga.

"Heh! Kakak baru ini milik kakakmu tau"
Sentil si sulung, Keyna.

Keyna dan Ren sibuk bertengkar, sedangkan yang lainnya melanjutkan acara sarapan pagi ini.

"Dih. Kak An saja punya 2 pasangan, masa aku ga boleh punya kakak ini?"
Debat Ren sembari memajukan bibirnya (mengejek).

"Apa maksudmu Ren?"
Tanya Gena, memberhentikan makannya.

Nb:
Ketar ketir kau An :"

"Itu sama siapa tuh, lup-"
Keyna segera membungkam mulut adiknya dan langsung membawanya pergi dari meja makan.

Tau kenapa?

Karena melihat raut wajah bundanya yang sebentar lagi akan meledak.

"An, kamu masih belum putus?"
Tanya Abi, kepala keluarga.

"Belum"
Jawab An singkat, tenang.

Sedangkan Ika memperhatikan mereka berdua, sampai Gena menggenggam tangannya.

"An! Kamu itu udah nikah loh, hargai Ika"
Tegas Gena kepada A'an.

STUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang