Sicheng menguap lebar setelah guru matematika selesai menjelaskan. Materi kali ini sangat sulit dipahami hingga membuat kepalanya sakit. Dan karena malas mengerjakan tugas, ia pun mengeluarkan ponsel dengan alibi membuka kalkulator, padahal sebenarnya ia ingin membaca kembali pengumuman lomba di grup kelas.
Hingga detik ini Sicheng belum bisa menentukan kategori mana yang akan ia pilih untuk the most. Karena jika memilih the most handsome, wajahnya lebih dominan cantik, sebaliknya jika ia memilih the most beautiful, ia takut kategori tersebut hanya untuk perempuan.
"Psstt! Sicheng!"
Sicheng menggeram saat kedua sahabatnya di belakang mulai mengganggunya dengan tingkah menyebalkan. "Kalau kalian meminta jawaban, aku belum selesai!" Ucapnya galak sebelum berbalik badan.
Ten mengerucutkan bibir, ia mengambil penggaris milik Doyoung dan mulai menekan-nekannya ke punggung Sicheng. "Ish, bukan begitu! Aku hanya ingin tau apa kau sudah memilih kategori the most atau belum."
Mendengar itu membuat Sicheng melihat situasi. Dirasa gurunya asik berbalas pesan, ia pun berbalik badan lagi sebelum akhirnya menjawab. "Belum, aku bingung. Wajahku ini dominan cantik, jadi sepertinya tidak cocok jika aku memilih the most handsome."
"Kalau begitu pilih saja yang the most beautiful." Jawab Doyoung enteng.
"Tapi—" Sicheng menjeda ucapannya, ia terlihat sedih. "Bagaimana jika kategori itu hanya untuk perempuan?"
Doyoung tertawa geli. "Siapa bilang? Aku baru saja mendapat sedikit informasi tentang lomba the most, katanya Jeonghan hyung adalah satu-satunya laki-laki yang memilih the most beautiful. Aku pikir kau bisa menemaninya mengisi kategori itu."
"Benarkah?!" Wajah Sicheng mendadak sumringah. "Baiklah, aku akan memilih kategori itu! Eh tapi—bagaimana dengan konsep lombanya? Apa kau tau?"
"Maaf Sicheng, aku tidak sempat menanyakannya." Jawab Doyoung dengan ekspresi menyesal.
Sicheng tersenyum tipis. "Tak apa." Ia menjeda ucapannya lagi demi melihat situasi. Dirasa masih aman, ia kembali pada kedua sahabatnya. "Oh ya, aku sampai lupa, apa teman-teman kita yang lain sudah memilih kategori the most?"
"Yang ditunjuk untuk the most clever adalah Kun, untuk the most naughty adalah Bambam, dan untuk the most fashionable adalah Minghao. Sedangkan untuk the most handsome aku belum tau, mungkin Mingyu atau Junhui." Jelas Doyoung.
"Kenapa bukan kau saja?" Tanya Sicheng yang membuat Doyoung mengkerutkan kening.
"Aku sudah ikut lomba menyanyi! Suruh Ten saja!"
Ten menatap Doyoung sinis. "Hih! Tidak mau! Aku ingin berduaan saja bersama Johnny hyung, berhubung dia tidak ikut lomba apapun."
"Eh?" Sicheng menggaruk pipinya bingung. "Dia tidak ingin memilih the most handsome?"
Ten mendengus. "Dia tidak mau! Dan apa kalian tau? Masa dia meminta si jamet Osaka yang mewakili the most handsome di kelasnya?"
"APA?!" Teriak Sicheng tak percaya, dan beberapa detik kemudian ia merasa malu saat menyadari tatapan semua orang termasuk guru tertuju padanya.
"Dong Sicheng, kalau tujuanmu di kelas hanya untuk mengajak temanmu mengobrol lebih baik diluar saja! Tidak usah ikut kelas saya!" Bentak gurunya yang membuat nyali Sicheng ciut.
"Maaf Pak, tidak akan saya ulangi." Ucap Sicheng dengan kepala tertunduk.
Sungguh, Sicheng masih tak percaya dengan ucapan Ten. Bagaimana bisa Johnny meminta Yuta untuk mewakili the most handsome? Alih-alih mendapat banyak pujian, Yuta pasti akan ditertawai banyak orang karena penampilan metalnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Can You Keep A Secret •yuwin•
FanfictionKetika si famous Sicheng memohon pada Yuta si jajal metal untuk tetap menjaga rahasianya. BXB CONTENT! Don't like it? Then don't read it! Start: 14/04/2022 Finish: 09/06/2022