CHAPTER O9

134 24 5
                                    

Hari ini Sicheng dan Yuta akan pergi ke studio milik sepupu Johnny. Sebenarnya kalau boleh jujur, ia tidak ingin bertemu Yuta lagi—selamanya! Tapi karena malas mencari studio lain, mau tak mau ia mengikhlaskan dirinya bersama Yuta selama beberapa jam kedepan.

Semua perlengkapan yang diperlukan sudah Sicheng masukkan ke dalam tas kecil, ia juga sudah mandi setengah jam lalu. Yang ia butuhkan sekarang adalah mengumpulkan niat, karena untuk bangkit dari tempat tidur, rasanya seperti mengerahkan semua tenaganya.

"SICHEENNGGG! SUDAH SELESAI BELUM?! INI TEMANMU SUDAH SAMPAI!" Teriak sang Ibu dari lantai bawah.

Menghela nafas, Sicheng pun menjawab. "IYAA MA, SUDAH!" Balasnya sebelum mengambil tas dan meninggalkan kamar.

Setibanya dibawah, Sicheng menemukan Yuta sedang berdiri membelakanginya. Remaja itu mengenakan jaket hitam dengan tudung yang menutupi kepala. Ketika Sicheng hendak menghampiri, Yuta berbalik dan membuat Sicheng ternganga karena penampilannya yang berubah 180°.

Aksesoris metal yang selalu menempel di tubuh Yuta hilang entah kemana, serta rambut panjangnya telah dipotong pendek dan ditata ke belakang—membuat Sicheng merasa jika orang di hadapannya ini bukanlah Yuta.

"Haha.. Kau kembarannya Yuta hyung kan? Dia pasti memintamu untuk menggantikannya lomba. Dasar curang!" Sicheng bersedekap dan menatap Yuta sinis.

Yuta tertawa geli. "Kenapa kau berpikir kalau aku punya kembaran?" 

"Karena semua orang tau kalau Yuta hyung menyukai hal berbau metal, jadi tidak mungkin dia mengubah penampilannya bak pangeran seperti di kebanyakan novel!" Balas Sicheng. 

"Itu pemikiran semua orang atau hanya dirimu?" Tanya Yuta diselingi tawa, lalu melirik jam di tangannya. "Ah, sudah jam 2. Ayo berangkat, kasihan sepupu Johnny kalau menunggu terlalu lama. Dan—" ia menatap Sicheng yang masih tak percaya. "Berhentilah berpikir kalau aku orang lain, nanti kau pusing sendiri."

Sicheng menggertakkan gigi. Ia berusaha meyakinkan diri bahwa orang yang akan pergi bersamanya bukanlah Yuta, sebab penampilan barunya membuat Sicheng menjerit dalam hati.

"Jangan putar lagu rock lagi! Atau aku akan lompat!" Ucap Sicheng, membuat Yuta menghela nafas dan tertawa.

"Baik bos!"

Akhirnya mereka pun memasuki mobil. Butuh setengah jam perjalanan untuk menuju studio, dan setibanya disana, mereka dihampiri pria tinggi dengan kulit yang putihnya hampir mengarah albino.

"Sehun hyung!" Seru Yuta seraya memeluk pria bernama Sehun tersebut. "Mana Johnny? Katanya dia akan kemari."

"Dia baru bisa kemari jam 4. Biasalah, anak muda seperti kalian kalau sedang kasmaran pasti tidak bisa lepas dari ponsel." Jawabnya diselingi tawa, lalu menatap Sicheng yang berdiri di belakang Yuta. "Wah wah, kekasihmu cantik juga."

Mendengar itu membuat Sicheng membelalakkan mata. "Dia bukan kekasihku! Kami juga bukan teman! Aku ikut karena menerima tawarannya."

"Tenanglah, Sehun hyung hanya bercanda. Ah ya hyung, apa yang harus kami lakukan terlebih dahulu?" Tanya Yuta, menatap Sehun yang terlihat syok usai dibentak Sicheng.

"Em, anu.. Gantilah baju kalian, setelah itu rambut kalian akan ditata oleh hairstylist ku."

Yuta mengangguk, sedangkan Sicheng tinggal mengekor saat Yuta memasuki studio. Beruntung keadaan sepi, jadi pemotretan bisa selesai dengan cepat sebelum ada yang mengira dirinya kekasih Yuta lagi.

"Aku dulu! Kau tunggulah diluar. Kalau kau berani masuk tanpa seizinku, kepalamu akan ku pukul!" Ancam Sicheng saat mereka tiba di ruang ganti.

Yuta mengernyit. "Kita masih segender kalau kau lupa."

Can You Keep A Secret •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang