CHAPTER O6

163 25 3
                                    

Suasana kelas pagi ini sudah seperti pasar. Sudah jam setengah 9, namun guru di jam pelajaran pertama belum juga datang. Sicheng yang bosan pun bangkit dari tempat duduk dan menyembulkan kepala di pintu untuk melihat situasi. Ia harus melakukan ini karena perangkat kelas dirasa tidak berguna.

Selang beberapa menit, Sicheng tak melihat guru yang mengajar di kelasnya datang. Tersenyum lebar, ia pun menjauhkan tubuhnya dari pintu dan memposisikan dirinya di depan kelas.

"Hey semuanya!" Seru Sicheng yang membuat semua sorot mata tertuju padanya. "Sepertinya hari ini Bu Taeyeon berhalangan hadir. Jadi aku pikir kita bisa bersenang-senang selama sejam kedepan!"

Tak lama setelah Sicheng mengatakan itu suasana kelas kembali ricuh. Mereka terlihat sangat senang, seolah baru saja mendapatkan uang ratusan juta. Bahkan beberapa murid yang dinilai ambis ikut kegirangan, sepertinya mereka lelah karena terus-terusan bersaing di dunia pembelajaran.

"Hey hey! Sudahlah!" Tegur Sicheng pada semua teman-temannya. "Kalau ketahuan guru lain nanti kita tidak jadi bersenang-senang. Jadi santai saja oke?" Ucapnya seraya membentuk tanda OK.

"Oke!" Jawab mereka serempak.

Dirasa sudah kompak, Sicheng pun mendekati Doyoung dan Ten. "Hey," panggilnya. "Apa kalian tidak ada topik yang seru untuk dibahas?"

"Ada!" Jawab Ten semangat. "Apa kalian tau? Hihi! Aku semakin dekat dengan Johnny hyung! Dan kemarin kita membicarakan banyak hal lewat—aww!" Ia memekik saat Doyoung memukulnya. "Ada apa denganmu?!"

Doyoung mendengus. "Bagimu itu pembahasan yang seru, tapi tidak bagi kami. Ayolah! Bahas sesuatu yang nikmat! Misalnya um.. Makanan? Ngomong-ngomong aku lapar."

"Aku juga." Sicheng menumpu dagunya dengan kedua tangan dan mengerucutkan bibir. "Aku ingin ke kantin, tapi apa kita akan ketahuan?"

"Selama kita tidak ribut, aku rasa tidak." Jawab Ten. 

Pada akhirnya mereka sepakat merapikan buku dan bersiap pergi. Namun melihat Kun yang berjalan ke depan kelas membuat mereka bertiga saling pandang. Terpaksa mereka harus menunggu Kun yang sepertinya ingin memberi sebuah informasi.

"Teman-teman, aku baru saja mendapat pesan dari Bu Taeyeon. Beliau meminta kita untuk mengerjakan tugas halaman 32."

Sicheng berdecak. Sungguh, ia benci dengan situasi ini. Kenapa ada saja hal yang mengganggu waktunya untuk bersenang-senang? Kalau ia berada di posisi Kun, ia tidak akan pernah membaca pesan apapun yang dikirim guru padanya.

"Ya sudah, tidak usah dikerjakan. Nanti kita tidak jadi ke kantin." Ucap Sicheng pada Doyoung dan Ten.

Doyoung mengangguk. "Kau benar. Ayo, aku sudah sangat lapar."

Sicheng tersenyum lebar sebelum mengikuti kedua sahabatnya keluar kelas dengan cekikikan—tanpa memperdulikan panggilan Kun yang meminta mereka untuk kembali. Persetan, selagi tidak dikumpul bisa dikerjakan kapan saja.

Setibanya di kantin, mereka memesan makanan dan duduk di tempat biasa. Sebisa mungkin ketiganya berbicara pelan agar suara mereka tidak terdengar hingga ke ruang guru.

"Kalian tau? Kemarin malam benar-benar membosankan. Aku menghabiskan waktu di kamar dan menonton ulang film lama." Ucap Doyoung sebelum meminum susunya.

"Aku tidak—karena malamku ditemani Johnny hyung!" Balas Ten semangat. "Lalu bagaimana denganmu Sicheng?"

Hampir saja Sicheng tersedak daging. Ia menatap kedua sahabatnya bergantian dengan ekspresi kikuk. Bagaimana ya, tidak mungkin ia menjawab dirinya pergi bersama Yuta! Itu akan menimbulkan pertanyaan atau yang lebih parah sebuah ejekan.

Can You Keep A Secret •yuwin•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang