22

424 30 0
                                    


Rayna menatap kedepan, kepada dua orang yang sedang berbincang dengan serius. Setelah kejadian dia marah diapartemen varo, dia belum pernah ketemu lagi sama Sehun. Dan sekarang Rayna sedikit kaget ngeliat penampilan Sehun, laki-laki yang terkenal tampan menawan itu kini keliatan awut-awutan. Liat aja kumis tipis yang tumbuh diatas bibirnya, belum lagi rambut yang sedikit gondrong. Sangat mencerminkan betapa tidak terurusnya dia selama ini.

Rayna yang niat awal mau marahin Sehun, jadi urung dan malah merasa kasihan sama dia. Pasti selama ini Sehun diombang-ambingkan sama pikirannya sendiri.

"....sama Aya."

Mendengar namanya disebut, Rayna mendongak dengan raut bertanya. Kedua laki-laki itu sedang menatapnya.

"Bantuin gue ya ray." Rayna beralih menatap Sehun, pria itu menatapnya dengan wajah putus asa. Rayna jadi nggak enak nolak.

"Iya, gue bantu sebisa gue." Jawab Rayna mengangguk.

Lalu ketiganya berjalan menyusuri koridor rumah sakit menuju kamar rawat inap bila.

Nggak tau kenapa, Rayna tiba-tiba deg-degan saat mereka udah didepan pintu. Dia berbalik, menatap varo sama sehun bergantian.

"A-aku masuk duluan, kayaknya lebih baik ngasih tau bila dulu. Kita tanya dulu dia udah siap ketemu atau belum. Takutnya nanti kondisinya jadi down lagi." Ucapnya diangguki baik oleh Kaivaro maupun Sehun.

Rayna membuka pintunya, masuk dengan membawa minuman dingin yang dia beli sebelumnya.

"Beli dimana sih? Lama banget tau nggak." Oceh Yona meraih kantung plastik yang Rayna bawa.

"Ngantri bayar, toserba nya lagi rame." Jawab Rayna asal, dia lalu memberikan kode ke Satrio supaya dia keluar.

"Kenapa?" Satrio malah bertanya dengan keras, Rayna merutuki dirinya.

"Varo manggil lo diluar." Ucap Rayna asal, cuma itu yang muncul dikepalanya.

"Ngapain?"

"Nggak tau, suruh kedepan sama Yona juga." Yona yang masih nenggak minumannya menunjuk dirinya.

"Iya, sana gih keluar." Rayna mendorong keduanya supaya keluar dari ruangan.

Setelah mengusirnya keluar, Rayna balik ke bila. Dia tersenyum lalu menggenggam tangan bila yang semakin kurus.

"Bil, lo udah mendingan? Kondisi debay udah baikan?"

Bila sedikit Bingung sama pertanyaan Rayna, dari awal mereka datang kan sudah menanyakan hal yang sama berulang kali.

"Iya, gue udah lebih baik." Jawabnya tersenyum mengusap balik punggung tangan Rayna.

"Syukurlah..." Jeda sejenak. "Anu.. bil..."

"Hm?"

"Ada yang mau jenguk." Rayna kembali menjeda ucapannya. "Sehun.."

Rayna bisa merasakan bila menggenggam tangannya lebih erat saat dia menyebut nama Sehun. Dia menatap bila.

"Lo nggak perlu maksain diri, kalau belum siap ketemu, nggak apa-apa. Mendingㅡ"

"Gue nggak papa Ray, mau sekarang atau besok gue emang harus ketemu sama dia." Ucap bila memotong, tatapannya saat ini terlihat sangat tenang.

Rayna mengangguk lalu berbalik bermaksud mau membuka pintu tapi bila menahan genggamannya.

"Temenin gue ya." Rayna mengangguk dan tersenyum.

.

Ruangan yang hanya terdapat empat orang disana terasa sangat hening, Rayna masih berdiri di samping bangsal menggenggam tangan bila. Sedangkan di ujung bangsal agak jauh, Sehun berdiri menunduk, Kaivaro berdiri dua langkah dibelakangnya.

My One Coldness Boyfriend ( Kim Jong In )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang