13

533 37 2
                                    

Aku balik lagi nih, kemarin2 sibuk terus dan baru selesain deadline! Huhuuu

Akhirnya....


***

Kalau saja Rayna bisa teleportasi, dia bakal lakuin sekarang buat pergi dari sini. Dia udah muak banget sama suasana di villa tempat mereka liburan. Kalau awalnya Rayna kesel sama batalnya rencana ngedate sama Kaivaro, sekarang dia lebih kesel sama situasi yang terjadi ini.

"Rayna, itu Edgar dibantuin.." Ucap bunda yang sedang menyiapkan meja di halaman belakang vila samping kolam renang.

Mereka lagi barbeque-an di halaman belakang. Ternyata ayah sama papahnya Edgar ada proyekan yang sama dan para istri yang mengusulkan supaya sekalian liburan bareng. Ayah sama om Ardi itu sahabat yang udah seperti saudara, mereka memang sudah berteman dari sekolah SD sampai sekarang. Nggak heran kalau hubungan kedua keluarga ini akrab banget, apalagi mengingat anak mereka yang pernah pacaran dulu.

Iya, baik keluarga Rayna ataupun Edgar, semuanya tau kalau mereka pernah pacaran waktu SMA. Dan penyebab mereka putus juga mereka tau. Tapi hubungan kedua keluarga itu masih akrab seperti biasa kayak nggak ada masalah sama sekali, beda sama dua orang yang melaluinya. Mereka terlihat seperti dua musuh bebuyutan yang menyimpan banyak dendam dan siap meledak kapan aja, tapi sepertinya cuma Rayna yang begitu. Nyatanya Edgar masih biasa biasa aja berhadapan sama Rayna, malah bisa dibilang dia cukup nggak tau diri. Begitu gampangnya bersikap santai layaknya seseorang yang nggak pernah ngelakuin kesalahan sama sekali.

"Edgar bisa sendiri kok tante." Ucap Edgar melirik Rayna yang sibuk sama hpnya.

Tian yang duduk disebelah Rayna nyenggol lengan kakaknya. "Kak."

"Paan." Jawab Rayna acuh masih sibuk scroll beranda ig.

"Masih benci sama bang Edgar ya."

"Nggak."

"Enggak tapi mukanya judes banget sama dia." Rayna noleh ke Tian, natap adiknya malas.

"Terus gue harus senyum, manggil namanya, meluk dia dan ngasih cipika-cipiki gitu?"

"Hahaha... Seru kayaknya tuh, gih dicoba. Nanti aku videoin terus kirim ke bang Varo, bakal panas tuh." Ucap Tian ketawa. Rayna menghela nafas panjang.

"Boro boro panas. Ada yang nembak gue didepan matanya aja diacuhin." Gumamnya.

"Asli?" Tanya Tian nggak percaya.

"Buat apa gue bohong?"

"Tapi setau gue bang Varoㅡ"

"Varo kenapa?" Tanya Rayna karena Tian nggak ngelanjutin ucapannya.

"Emmm... YA BUNDAAA, TIAN DATENG.." bocah itu malah menghindar dan nyamperin bunda.

"Dasar congek." Gerutu Rayna sebal, dia benerin ikrtan rambutnya. Baru mau main hp lagi, bunda balik nyuruh dia supaya bantuin Edgar.

Dengan sedikit misah misuh Rayna nyusulin Edgar yang sibuk manggang daging.

"Ada yang bisa gue bantuin nggak?" Rayna naruh hpnya di meja.

"Bantuin balikin perasaan kamu ke aku bisa nggak?"

"Ck." Rayna berdecak malas.

Edgar tergelak. "Bercanda. Bantuin balikin daging yang udah dibumbuin, nih." Ucapnya nyerahin penjepit daging.

Tanpa banyak bacot Rayna bantuin Edgar manggang daging sekaligus bakar jagung yang ayah bawa sepulang meeting. Mereka nggak banyak bicara dan ngerjain semuanya dalam keheningan. Sampai Edgar milih buat memulai pembicaraan.

My One Coldness Boyfriend ( Kim Jong In )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang