29

398 30 6
                                    


Salahkan Yona karena mengatakan hal-hal negatif kemarin, akibatnya Rayna jadi overthinking terus sama Kaivaro. Dia jadi mikir yang enggak-enggak dan berakhir bikin dia stress sendiri.

Kampus sudah kembali berjalan normal, dia juga udah tiga hari ini menjalani kelas yang kembali padat. Saking padatnya dia hampir aja pingsan karena tugas yang menumpuk, hal wajar karena semester depan dia akan magang. Nggak terasa sudah mau semester akhir, perasaan dia baru masuk universitas golden crown kemarin-kemarin dah. Udah mau skripsian aja. Perasaan juga baru kemarin dia kenal Kaivaro pas lagi ospek dulu. Random banget mereka ketemu pas Rayna dalam keadaan memalukan.

"Varo kamu inget pas pertama kita ketemu?" Tanya Rayna pada Kaivaro yang sekarang sedang menyetir mobilnya untuk mengantarnya pulang. Dari tiga hari terakhir Kaivaro yang antar jemput dia ke kampus.

Wah banget tuh, biasanya doi sibuk ngerjain tugas bejibun dan nggak sempat antar jemput dia. Tapi sekarang malah setiap hari, doi bilang jadwal dia sama tugasnya lagi longgar nggak sepadat sebelumnya.

Bagus deh, mereka jadi punya waktu untuk pacaran seperti pasangan-pasangan pada umumnya.

Kaivaro meliriknya sesaat. "Kenapa?"

"Inget nggak? Bisa-bisanya kita ketemu pas aku lagi bocor."

"Pertama kita ketemu bukan waktu itu." Kini Rayna yang menoleh ke Kaivaro dengan bingung.

"Emang kita pernah ketemu sebelum itu?" Tanya Rayna heran.

Kaivaro mengangguk. "Iya, aku masih inget." Dia melirik Rayna sesaat. "Pas didepan ruang dosen, kamu nggak sengaja nabrak aku sampai jatuh. Alat-alat ospek yang kamu bawa sampai tercecer. Terus kamu marah-marah sendiri sambil mungutin itu, kamu buru-buru banget waktu itu sampai nggak nyahut permintaan maaf aku."

Rayna mengerjapkan matanya, masih tidak mengingat kejadian yang Kaivaro maksud. "Kok aku nggak inget?" Gumamnya sambil terus mengingat.

"Maklum aja, kamu fokusnya sama barang-barang yang kamu bawa dan diburu-buru sama kating buat kumpul."

Rayna hanya mengangguk-angguk. "Jangan-jangan kamu suka sama aku sejak itu ya?" Tanya Rayna iseng dengan wajah yang dibuat seimut mungkin.

Kaivaro menghentikan mobilnya lalu menoleh sepenuhnya pada Rayna yang masih menghadap padanya dan menjawab dengan tersenyum manis.

"Iya."

Blush..



"Ih!" Rayna memukul bahu Kaivaro cukup kuat. "Suka banget bikin orang salting!" Ucapnya memalingkan wajahnya yang bersemu kemerahan, memilih untuk membereskan tasnya dan memakai kembali sneaker miliknya.

"Mau mampir nggak?" Tanya Rayna yang siap membuka pintu mobil menoleh pada kekasihnya yang masih menatapnya.

"Bunda sama ayah dirumah?"

"Enggak, mereka lagi dinas ke luar kota sekalian liburan katanya."

"Kamu sendirian di rumah?"

"Sama Tian. Dia udah pulang kayaknya, mau nge-game bareng?"

Kaivaro menggeleng. "Kalau gitu kamu mau ikut jalan nggak?" Tawarnya kemudian.

"Kemana?!"

"Mom ngajak makan malem, raeon sama kak Hera juga lagi pulang kesini."

"..." Rayna terdiam sesaat, menimang tawaran Kaivaro.

"Ikut ya." Ucap Kaivaro.

"Mmm... Boleh deh, tapi kamu jangan ninggalin aku cuma berdua sama mama kamu ya..."

My One Coldness Boyfriend ( Kim Jong In )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang