"Si setan! Sini lo! Balikiiin!"
Seorang laki-laki berlari keluar rumah dengan terbirit-birit disusul oleh seorang perempuan yang memegang sapu, terlihat sangat marah dengan rambutnya yang berantakan.
"Gue pinjem dulu! Buat skripsian!" Teriak pria itu memeluk ranselnya dan menenteng sepatunya.
"Mau buat kerja! Pakai laptop sendiri ngapa sih!"
"Laptop gue masih di repair!"
"Tiaaaan!"
Rayna berteriak cukup keras hingga membuat tenggorokannya sakit. Adik laknatnya itu tidak ada hentinya menganggu dirinya, kemarin anak itu merampas yogurt favoritnya dan sekarang dia nyolong laptop miliknya. Yang mana itu harus ia gunakan untuk membuat laporan kerja dan harus dikirim sore ini juga.
Dengan kesal, Rayna memilih kembali masuk kedalam rumah. Ia meletakkan sapu yang ia bawa ke tempatnya semula. Lalu mengikat rambutnya yang berantakan karena baru bangun tidur, ya dia baru bangun pukul sebelas pagi menjelang siang. Semalam dia kebagian sift malam jadi dia baru pulang jam setengah tujuh pagi tadi.
Masih terus ngedumal karena kejahilan Tian, dia membuka kulkas dan mengambil susu yang langsung ia minum dari wadahnya.
"Astaga, mbok ya pakai gelas, cantik." Tegur bunda yang masuk dari pintu belakang.
"Laper bun."
"Nasi gorengnya dihabisin Tian, nanti bunda bikinin lagi." Ucap bunda mencuci tangannya lalu bersiap membuatkan sarapan untuk Rayna.
"Ck, tuh bocah selalu aja ya!" Kesal Rayna kembali berlanjut.
Bunda tersenyum. "Hari ini apa lagi?" Tanyanya yang sudah tidak asing lagi dengan kejahilan kakak beradik satu ini.
"Laptop Aya dibawa sama dia. Padahal mau buat laporan kerja, mana harus dikirim sore ini."
Bunda menggeleng, dengan terus menggarap nasi gorengnya bunda berbicara. "Nanti katanya mau kumpul bareng bila sama yona? Sekalian aja garap disana. Datanya ada di flashdisk kan?"
Rayna menoleh pada bunda, kenapa dia tidak terpikirkan hal itu?
"Iyh juga, yaudah nanti Aya mau ke rumah Bila sekalian garap kerjaan. Aya mandi dulu." Ucapnya lalu segera pergi menuju kamarnya untuk mandi dan berdandan menyamarkan lingkaran hitam dimatanya agar tidak terlihat.
Selesai berdandan seadanya ia langsung kembali ke dapur untuk memakan sarapannya dan setelahnya ia pamit pada bunda.
"Aya pergi dulu ya bun."
"Iya, jangan ngebut ngebut."
Rayna mengangguk lalu masuk kedalam mobilnya dan melajukannya menuju rumah Bila, yang mana menjadi tempat untuk kumpul bersama minggu ini.
Ya, mereka memang selalu menyempatkan waktu untuk berkumpul setidaknya sebulan sekali. Namun bulan ini dikarenakan banyak waktu luang, mereka jadi berkumpul setiap seminggu sekali. Lebih tepatnya Rayna yang sedang tidak terlalu sibuk, karena diantara mereka bertiga Rayna lah yang paling sulit diajak kumpul.
"Tante ayaaaaaa!!" Pekikan anak kecil langsung menyambut Rayna yang baru keluar dari mobilnya.
"Mamah! Tante Aya udah dateng!" Teriak anak itu antusias membuat Rayna tersenyum gemas lalu menghampirinya.
"Vivi!!" Panggilnya gemas lalu mencubit pipi anak itu. "Ini, Tante bawain cheese cake buat Vivi." Rayna menyerahkan paperbag berisi cake kesukaan vivi yang ia beli diperjalanan tadi.
"Lagi!" Tegur Bila yang berdiri dipintu masuk. "Gigi vivi baru sembuh ya!"
"Ini nggak manis kok mah, iya kan Tante Aya?" Anak kecil itu mendongak menatap Rayna membuatnya tak tahan untuk tidak mengusak surai panjang vivi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My One Coldness Boyfriend ( Kim Jong In )
Fanfiction🔞 Gimana sikap kalian ngadepin pacar yang sikapnya sedingin es serut runtuhan kutub utara? ❄️ ❄️ ❄️ Idea : 13_03_21 Publish : 02_06_21 Finish : 03_02_23 #1 sekaiyeol 10_21 #1 kaiff 10_21 #2 kimjongin 7_22 #4 sehun 7_22 #4 pacaran 7_22 #2 kimjongin...