18

521 32 0
                                    

read the previous chapter in case you forgot.







"Edgaaaar!!" Rayna memukul bahu lebar Edgar dengan kesal.

"Aw, ya. Sakit tau." Edgar masih sedikit tertawa.

Rayna hampir aja jatuh terpleset dan sempat jadi perhatian orang. Nyebelinnya, Edgar malah ngetawain dia dan jalan lebih dulu meninggalkan Rayna.

"Udah dibeliin baju malah mukulin."

"Gue nggak minta ya, lo yang maksa." Sungut Rayna berjalan bersisian dengan Edgar yang tingginya udah kayak tiang.

"Iya deh iya, maaf." Edgar mengelus kepala Rayna. "Makanya kalau jalan ati ati, dasar bocil.... Aduh!"

Edgar memegangi perutnya yang disikut Rayna. Paper bag yang berisi baju rayna sebelumnya hampir terjatuh.

"Gue bukan bocil!"

"Bukan bocil darimananya, orang pendek begini." Goda Edgar menopangkan lengannya pada kepala Rayna. "Kayak anak sd tau."

"Lo ngomong lagi, gue tendang tulang kering lo." Desis Rayna yang cukup membuat Edgar bungkam dan menyingkirkan tangannya segera.

Karena Edgar masih ingat rasa sakitnya meski udah lewat tiga tahun yang lalu, Rayna pernah menendang tulang keringnya saat dia putus dengan gadis itu. Sakitnya nggak main-main.

"Gue mau tanya sesuatu." Ucap Rayna setelah meminum minuman cokelat yang mereka beli sebelumnya. "Lo kan cowok nih-"

"Ya kali gue waria."

"Ish! Dengerin dulu!" Rayna memukul lengan Edgar yang memotong ucapannya.

"Lo kalau hamilin cewek lo, gimana?" Edgar melebarkan matanya.

"Lo hamil!"

Rayna langsung menutup mulut Edgar yang bicara cukup keras.

"Ish! Dodol! Ya nggak lah!" Rayna menonyor kepala Edgar. "Kalo orang lagi ngomong tuh didengerin dulu sampai selesai.."

"Ya habisnya lo tanya kayak gitu tiba-tiba. Siapa emang yang hamil?" Tanya Edgar kepo.

"Ada, temen gue."

"Oh."

"Kalau lo jadi temen dari cowok yang hamilin temen gue. Lo bakal gimana?" Tanya Rayna menghadap Edgar, pria itu meliriknya.

"Gimana gimana?" Jawab Edgar acuh. "Itu kan bukan urusan gue, ngapain ikut campur."

"Lo kok gitu!" Ucap Rayna yang tiba-tiba menjadi kesal.

"Gitu gimana sih?" Tanya Edgar heran.

"Dia kan temen lo, masa biarin gitu aja. Harusnya kan diomongin biar mau tanggung jawab atau apa kek." Dengus Rayna menyedot minumannya kesal.

"Itu kan masalah pribadinya, masa gue ikut campur. Kalau cewek mungkin beda, bakal nyemangatin sahabatnya tapi kalau cowok cenderung nggak suka ikut campur apalagi masalah pribadi kayak gitu." Oceh panjang Edgar.

"Udahlah pulang aja."

"Loh kok jadi marah ke gue."

"Tau!" Rayna beranjak dari tempat duduknya lalu berjalan lebih dulu meninggalkan Edgar.

❄️❄️❄️

Okay, hari ini Rayna bangun pagi karena ada kelas pagi dari matkulnya bu ghina dan hari ini juga Rayna bakal baikan sama Kaivaro. Iya, setelah semaleman dipikirkan dia memutuskan untuk baikan.

Perkataan Edgar semalam cukup jadi pertimbangan Rayna.

Harusnya dia lebih paham sama Kaivaro, pacarnya kan memang suka cuek dan acuh sama orang lain, kecuali dirinya. Itupun kadang Rayna diacuhin kalau dirinya nglakuin kesalahan.

My One Coldness Boyfriend ( Kim Jong In )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang