2.

35 8 1
                                    

Zara turun dari mobil setelah Jhon membukakan pintu mobil untuknya.

"Silahkan, Nona."

"Terima kasih, Jhon."

"Sama-sama, Nona." Sahut Jhon sambil membungkukkan badannya.

Zara melangkah masuk memasuki restoran mewah milik keluarga Smith yang juga merupakan bagian dari The Voyage Hotel milik keluarga mereka.

Seorang pelayan menghampirinya. "Sudah reservasi, Nona?"

"Putri Ellen Corde." Sahut Zara singkat.

Dengan cepat pelayan itu membungkukkan badannya. "Maaf, Nona. Mari saya antar."

Zara mengikuti pelayan itu.

Ditempat yang sama, Aldrich dan beberapa rekan kerjanya juga sedang makan malam.

Aldrich sedang menyesap winenya ketika ekor matanya menangkap sosok familiar sedang berjalan memasuki restoran. "Sial!" Aldrich langsung mengalihkan mukanya ketika dia bertemu tatap dengan Zara. Ya gadis itu adalah Zara. Gadis penganggu yang selalu muncul dimana-mana.

Sedangkan Zara malah terlihat sangat senang karena melihat Aldrich. Tanpa ragu dia menghampiri pria itu. "Aku tidak menyangka kita akan bertemu disini." Ujarnya sambil tersenyum senang.

"Ini makan malam formal. Bisa kau pergi saja?" Aldrich menahan geram.

"Kau bisa bergabung kalau kau mau, Nona cantiik." Ujar salah satu rekan Aldrich.

"Tidak perlu. Aku datang hanya untuk menyapa Aldrich. Aku sudah ada janji di sini. Kalau begitu aku pamit." Zara kembali melemparkan senyum manisnya tanpa melepaskan tatapannya dari Aldrich.

Aldrich tidak menggubris. Dia sudah kembali fokus pada layar ipadnya.

"Oh iya." Zara menghentikan langkahnya. "Kita bisa pulang bersama? Aku tidak membawa kendaraan."

"Tidak bisa." Sahut Aldrich tanpa melepaskan pandangannya dari layar ipadnya.

Baru saja Zara ingin kembali bicara, matanya malah menangkap sosok ibunya memasuki restoran.

Seketika rindu dalam dadanya muncul begitu saja. Terakhir dia bertemu wanita itu sekitar 2 bulan yang lalu. Ibunya terlalu sibuk, sehingga jarang pulang ke rumah dan lebih banyak menghabiskan waktu di luar negeri atau pun di luar kota.

"Itu bukannya Ellen Corde?" Celetuk salah seorang rekan Aldrich.

Aldrich sontak mengangkat kepalanya mendengar nama ibu Zara di sebutkan. Melihat wanita paruh baya itu memasuki restoran dengan wajah angkuhnya, seperti biasa.

Zara masih diam saja memperhatikan ibunya.

Aldrich menyadari hal itu. "Ehm."

Deheman Aldrich berhasil mengembalikan kesadaran Zara. Dan tanpa mengatakan apapun lagi, dia mulai beranjak meninggalkan sekumpulan pria itu.

"Bukankah gadis itu putrinya Ellen Corde?" Ujar salah satu rekan Aldrich setelah Zara menjauh dari meja mereka.

Aldrich menganggukkan kepalanya.

"Kalian terlihat cukup akrab."

"Tidak juga." Sahut Aldrich singkat.

***

Zara memasuki ruang VVIP yang ditunjuk oleh si pelayan. Di sana sudah ada Ibunya, dan juga 2 orang keluarga Smith. Keenan Smith dan putranya, Zoe Smith.

Keenan Smith bangkit berdiri ketika Zara memasuki ruangan. "Selamat malam dan selamat datang, Zara."

Zara membungkukkan badannya sekilas. "Selamat malam, Mr. Smith."

ZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang