11.

40 9 0
                                    


Zoe sedang menikmati asap cerutunya ketika ponselnya berdering. Dahinya berkerut membaca nama Rose dilayar ponselnya tapi dia langsung menjawab panggilan itu.

"Aku yakin setelah kau mendengar kabar ini, kau akan berlutut dihadapanku. Memohon-mohon."

"Langsung ke intinya saja." Sahut Zoe tidak ingin berbasa-basi.

"File yang kau cari, aku berhasil mencurinya dari ayahku. Datang ke apartemenku sekarang kalau kau tidak mau file ini jatuh ditangan ayahmu."

Tubuh Zoe seketika menegang. Dia tahu Rose tidak mungkin berbohong. "Aku kesana sekarang." Dan tanpa memperdulikan gadis itu, dia langsung memutus sambungan telfonnya dan bergegas mengambil kunci mobilnya.

***

"Kenapa kau tidak mau tinggal di Las Vegas? Tante rasa itu ide yang bagus."

"Jadi sekarang tante lebih memihak wanita itu?" Zara tampak kesal.

Saat ini dia dan Cath sedang duduk di taman belakang mansion megah itu. Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam, tapi keduanya masih belum di landa kantuk.

"Tante masih berada dipihakmu."

"Lalu? Tante sengaja agar aku jauh dari Aldrich? Kemudian menikahkan pria itu dengan Zefanya? Tidak bisa. Hal itu tidak bisa terjadi." Sahut Zara menahan geram.

"Tante senang kau tinggal di sini, tapi kau tahu sendiri kondisi saat ini."

"Aku baik-baik saja dengan semua ini. Tante bertingkah seolah-olah aku ini gadis lemah. Apa tante pernah mendengarku mengeluh mengenai keluargaku? Hanya Aldrich yang selalu menjadi keluhanku. Walaupun itu bukan masalah besar. Wajah tampannya sudah bisa mengalihkanku dari rasa kesalku padanya."

"Kau yakin baik-baik saja?" Tanya Cath walaupun dia menyadari pertanyaan itu adalah bentuk pertanyaan bodoh. Jelas gadis itu tidak pernah baik-baik saja.

"Apa tante pernah melihatku peduli mengenai masalah keluargaku? Sekali lagi, aku hanya peduli pada Aldrich. Putramu yang sangat tampan itu."

"Lalu kau akan memilih tinggal di apartemen?"

Zara menganggukkan kepalanya. "Aku akan mencari apartemen yang tidak jauh dari sini. Aku benar-benar tidak bisa jauh dari Aldrich."

"Kau tidak mau tinggal disini saja? Bukankah itu juga pilihan yang bagus?"

Zara menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mau tinggal serumah dengan Aldrich. Rasanya kami terlihat seperti sepasang kakak beradik. Aku tidak mau menjadi adiknya."

Cath diam, sedang berkutat dengan pikirannya sendiri.

Zara juga memilih diam.

Setelah cukup lama berkutat dengan pikirannya, Cath menarik nafas kemudian membuangnya kasar. "Zara?"

"Hmm?"

"Kau benar—benar menyukai, em maksudku kau benar-benar mencintai Aldrich?"

Zara menatap Cath dengan tatapan tidak percaya. "Tante sadar menanyakan hal itu?"

Cath menganggukkan kepalanya. "Kau mencintai Aldrich?" Ulang Cath.

"Tante benar-benar konyol. Tante pikir selama ini aku hanya membual? Atau sedang bermain peran?" Zara masih tidak menyangka Cath akan menanyakan pertanyaan bodoh itu.

"Bagaimana kalau Aldrich tidak bisa membalas perasaanmu?"

Zara diam.

"Aldrich sudah menganggapmu seperti adiknya sendiri. Sama dengan Tante yang menganggapmu seperti putriku sendiri."

ZARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang