Aldrich kembali memasukkan ponselnya ke dalam sakunya setelah mencoba menghubungi Zara namun tidak ada jawaban. "Panggilkan Zara di kamarnya, kita akan pergi makan malam." Perintahnya pada James.
"Baik, Tuan."
James berlalu dari hadapan Aldrich menuju kamar Zara. Kamarnya kosong. James pun kembali ke kamar Aldrich. "Nona Zara tidak ada di kamarnya. Sepertinya dia sudah keluar."
Aldrich tidak menyahut, dia mengambil ipadnya dan mulai berjalan keluar dari kamarnya. James mengikutinya dari belakang.
Sementara itu, di sudut lain kota Tokyo. Zara sedang duduk sendirian di salah satu bar yang cukup padat malam itu. Dia tidak melakukan apapun selain sesekali meneguk jus jeruknya. Dia sengaja mematikan ponselnya karena tidak ingin diganggu. Tiba-tiba seorang pria datang dan duduk di hadapannya.
"Hai."
Zara tidak menyahut, dia hanya menatap benci ke arah pria itu.
"Kau sendiri?"
"Kau buta?"
Zoe malah tertawa.
"Ini mejaku, silahkan cari meja lain saja." Nada suara Zara terdengar tidak bersahabat.
"Aku tidak mungkin membiarkanmu sendiri disini, calon adikku." Sahut Zoe dengan nada menggoda. "Aku tahu ini pertama kalinya kau ke Tokyo."
Zara sudah tidak ada niat menyahut. Dia juga tidak ada niat beranjak dari mejanya. Dia akan membiarkan saja pria itu.
"Kalau diperhatikan, kau jauh lebih cantik dari Ellen Corde." Zoe terang-terangan memperhatikan detail wajah gadis itu. "Sebenarnya itu sudah sangat jelas, kau memiliki darah Hathway. Keturunan Hathway tidak ada yang buruk rupa."
Zara tetap tidak ada niat menggubrisnya.
"Baiklah. Sepertinya kau masih marah karena aku menganggapmu pembunuh." Nada suara Zoe berubah menjadi datar. "Aku minta maaf. Aku tidak serius melakukan hal itu."
"Kau bisa pergi saja?" Sahut Zara datar.
"Aku benar-benar minta maaf. Dan sebagai bentuk permintamaafanku, aku akan membersihkan nama baikmu."
"Kau tidak perlu peduli soal itu. Dan tidak ada yang perlu dibersihkan karena bukan aku yang membunuhnya." Zara bangkit berdiri hendak meninggalkan mejanya.
"Tapi kau belum tahu siapa sebenarnya yang membunuh ayahmu." Sahut Zoe cepat untuk mencegah gadis itu pergi.
Zara menghentikan langkahnya. "Itu benar-benar bukan urusanmu." Kemudian dia kembali melanjutkan langkahnya dan berjalan keluar dari dalam bar setelah meninggalkan selembar uang dollar diatas mejanya.
Zoe hanya diam memperhatikan gadis itu keluar dari dalam bar. Dan setelah gadis itu menghilang dari pandangannya, pikiran Zoe kembali berkecamuk. "Siapa sebenarnya yang membunuh Erick Hathway?" Gumamnya dalam hati.
***
"Aldrich?"
Aldrich menoleh ke arah sumber suara dan sedikit terkejut. "Zefanya?" Lirihnya hampir tak terdengar.
Wanita bernama Zefanya itu tersenyum manis menyadari bahwa pria dihadapannya itu memang Aldrich.
Aldrich menyapukan pandangannya.
"Aku sendirian." Ujar Zefanya yang mengerti maksud Aldrich.
"Ehm." Aldrich mencoba membuang kegugupannya. "Duduklah."
Zefanya kembali tersenyum sambil duduk di kursi tepat dihadapan Aldrich. "Kau tampak terkejut."
"Tidak juga." Sahut Aldrich datar.
![](https://img.wattpad.com/cover/309739490-288-k720917.jpg)