"gakung" ucap Hyejin saat menggoda si kembar "ululululu gakung" ucap Hyejin lagi, 2 bayi berumur 3 bulan itu tertawa girang kala sang kakak menggoda mereka "so cute" ucap Hyejin "sayang, kajja. Kau sudah waktunya makan" ucap Tiffany lalu duduk disamping Hyejin "mereka tertawa mom" ucap Hyejin "ne, kau sangat pintar menjaga mereka" ucap Tiffany lalu tidak lama tiba tiba bel rumah berbunyi "aunty Jessie" sorak Hyejin lalu berlari membuka pintu "hai sayang" ucap Jessica yang berdiri didepan pintu menggandeng tangan putranya dan menggendong bayi yang sekarang berumur 10 bulan "dimana mommy?" Tanya Jessica "masuklah" ucap Hyejin.
"Wah, si kembar sudah besar ternyata" ucap Jessica saat melihat si kembar "ah kau datang terlalu cepat Jess" ucap Tiffany "wae? Aku merindukanmu" ucap Jessica "haha, dasar" ucap Tiffany.
"Apa kau setuju jika membuka cabang baru di London?" Ucap Tiffany "terserah dirimu saja, aku setuju setuju saja" jawab Jessica sambil menelan masakan Tiffany "aku ada beberapa desain baru untuk kita rundingkan. Ini desain musim panas tapi bisa untuk musim dingin" ucap Tiffany lalu mengeluarkan buku yang biasa dia gunakan untuk menggambar desain baju "ah, untuk musim dingin ini terlalu terbuka Tiff" ucap Jessica "kalau begitu yang ini" ucap Tiffany lalu membuka halaman selanjutnya "ini bagus" ucap Jessica "harus ada beberapa versi, maksudku desainnya. Jadi dari desain ini nanti dikembangkan lagi" ucap Tiffany "hm, aku sudah memikirkan tentang hal ini" ucap Jessica lalu mulai menggambar sketsa untuk baju yang digambar oleh sahabatnya "bagaimana?" Tanya Jessica "perfect" ucap Tiffany "mom, aku minta kertas satu" ucap Hyejin lalu Tiffany pun menyobek satu kertas dari buku nya "thank you" ucap Hyejin lalu pergi dan bermain bersama anak anak dari Jessica.
"Menurutmu kapan waktu yang pas untuk tanggal launching nya?" Tanya Tiffany "menurutku akhir bulan September" ucap Jessica "hm, okey" ucap Tiffany "mom, lihat" Hyejin menunjukkan gambarannya, dia menggambar keluarga kecilnya, tentunya ada ayah, ibu, dirinya sendiri dan juga si kembar "wah, pintar sekali anak mommy" ucap Tiffany "tapi kenapa daddymu seperti habis tersengat listrik begini?" Ucap Jessica saat melihat rambut Siwon yang digambar oleh Hyejin malah berdiri tegak "hahaha, persis" ucap Tiffany. Setelah menunjukkan gambarannya Hyejin pun pergi dan kembali bermain "ah dia sangat lucu" ucap Jessica "beruntungnya dirimu anak anakmu persis seperti dirimu" ucap Jessica "tidak juga, Siwon oppa terus memintaku hamil lagi sampai anak yang kulahirkan mirip dengannya" ucap Tiffany "mwo? Hahahahah. Pria gila" ucap Jessica "haha dia hanya bercanda sebenarnya. Tapi tidak tau juga jika tiba tiba si kembar punya adik lagi" ucap Tiffany "yak! Kau ini" ucap Jessica.
"Kenapa mereka tidak bisa bicara?" Tanya Hyejin yang heran kenapa si kembar tidak bisa bicara "mereka masih terlalu kecil sayang" ucap Tiffany lalu menyuapi Hyejin karena tadi sempat tertahan karena ada Jessica, Hyejin tidak akan mau makan kalau ada teman bermain dan pasti akan memilih main terlebih dulu.
"Apa kau lelah?" Ucap Tiffany "hm, begitulah. Tadi ada adegan bertengkar dan lawan mainku tidak sengaja memukulku terlalu kencang dibagian wajah" ucap Siwon "aku akan mengambil air untuk mengompres memarmu" ucap Tiffany lalu pergi ke dapur untuk mengambil air hangat dan kain.
"Istirahatlah sejenak, sehari atau dua hari. Kau terlihat lelah oppa" ucap Tiffany "hm, aku pun berpikir seperti itu. Syuting hanya tinggal sebulan saja" ucap Siwon "istirahatlah dulu" ucap Tiffany lalu menyadarkan kepalanya di pundak Siwon "aku merindukanmu" ucap Tiffany "mianhae sayang" ucap Siwon lalu memeluk istrinya.
Siwon memang sedang jarang ada dirumah sebulan ini. Dan Tiffany pun sedang butuh tempat bersandar.
"Bagaimana kalau besok kita jalan jalan?" Tanya Siwon "hm, ide bagus" ucap Tiffany "jalan jalan? Yeay jalan jalan" Hyejin yang mendengar percakapan kedua orang tuanya padahal tadi dia ada di ruang tengah "tajam sekali pendengarannya" ucap Siwon.
KAMU SEDANG MEMBACA
Idol Love Story
FanfictionSepasang idol yang membangun sebuah keluarga yang manis