Jangan lupa komen dan vote, happy reading! <3
-----------------------------------------------------------------
Janelle menatap temannya yang tampak begitu lahap memakan makanannya. Bahkan wanita didepannya ini sudah menambah porsi sebanyak dua kali. Sedangkan piring Janelle masih penuh dengan makanannya yang baru tersenggol sedikit saja.
"Jika frustasi jangan makan, nanti gaun pernikahanmu tidak muat" cerca Janelle yang membuat Eve langsung berhenti menyendokkan makanannya.
"Kau pikir aku peduli? Lagipula itu bukan pernikahan impianku, Jane. Kau tau itu"
Janelle mengernyitkan alisnya, memang sulit berbicara dengan wanita didepannya ini. Jujur saja ia kesal dengan Caiser tentang apa yang telah terjadi di masa lalu. Namun entah mengapa Janelle memiliki firasat pernikahan temannya kali ini tidak akan terjadi seperti pernikahannya yang dulu. Mengingat usia mereka yang sama sama telah dewasa dan juga banyaknya pembelajaran yang telah mereka dapat.
"Apa kau tidak nervous? Pernikahanmu bahkan tiga hari lagi" pancing Janelle.
"Aku tidak peduli, Janelle Queen. Tidak ada perasaan spesial sedikitpun yang melingkupi hatiku. Itu hanya pemberkatan di gereja yang dihadiri oleh beberapa kerabat dekat tanpa adanya perasaan senang diantara kedua belah pihak" jawab Eve final.
Janelle terdiam. "Apa kau pernah bertemu dengan Caiser setelah kejadian pertemuan keluarga itu?" tanyanya lagi yang dibalas gelengan kepala oleh Eve. Janelle tidak tau lagi apalagi yang ingin dikatakannya, melihat mood temannya yang tampak buruk membuatnya yang sangat cerewetpun tidak bisa membuka topik.
"Yah, aku hanya bisa berdoa yang terbaik untuk pernikahan keduamu ini, Eve. Long last, ya" kikik Jane. Jika dilihat lihat ekspresi kesal Eve justru lama lama terlihat mengemaskan juga.
"Hentikan omong kosongmu itu. Lebih baik kau urusi saja urusanmu dengan sepupuku. Pria itu lagi lagi mengusikku dengan niat yang sudah terlihat sangat jelas"
Janelle terdiam. Ekspresinya yang awalnya menertawakan Eve kali ini berubah masam, ia benar benar ingin menerkam Eve sekarang.
"Apa hubungannya berdebah itu denganku, hah? Aku bahkan tidak ingat pernah mengenalnya" kesal Janelle mengingat kembali pria itu.
Pria dengan tan skin dan badan kekar serta wajah maskulin yang terlihat sangat tampan dengan mata coklat kehitamannya. Sayangnya sifatnya yang arrogant dan pemaksa membuat Janelle seketika ingin muntah di tempat.
"I'm sorry, Miss" ucap seorang bodyguard yang ditempatkan keluarga Blaze untuk dirinya. Pria dengan pakaiam casual yang sangat berbanding terbalik dengan penampilan bodyguard pada umumya. Karena apa? Karena Eve benci kenyataan saat dirinya menjadi pusat perhatian hanya karena sesuatu remeh seperti ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘿𝙚𝙨𝙩𝙧𝙪𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙊𝙛 𝙏𝙝𝙚 𝙎𝙞𝙣𝙣𝙚𝙧
Romance"Tubuh dan mentalmu yang sudah cacat itu tetap tidak bisa membayar apa yang telah kau lakukan pada putraku, Caiser! Seharusnya kau yang mati, Caiser! Kau! Bukan putraku, bukan Caspianku" raungan tangisan menyayat hati memenuhi ruangan megah yang tam...