06 - Collapse

2.8K 133 22
                                    

Jangan lupa komen dan vote, happy reading! <3

-----------------------------------------------------------------

    Hari ini, pagi pagi sekali Eve sudah duduk didepan cermin guna berdandan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

    Hari ini, pagi pagi sekali Eve sudah duduk didepan cermin guna berdandan. Ia masih satu kamar bersama Caiser hingga saat ini. Karena kemarin, entah itu musibah atau apa, Steiner bersama dengan keluarga kecilnya datang ke mansion dengan alasan menginap dan memberikan rekomendasi mereka untuk berbulan madu. Eve sedikit terkejut dengan itu, namun pertanyaan utamanya adalah, memang siapa yang ingin berbulan madu? Ia dan Caiser? Jika memang iya, maka dengan tegas Eve akan langsung menolaknya.

   Wanita itu melihat dari arah cerminnya dan melihat pria yang sedari tadi malam tidur disampingnya masih belum terbangun juga. Ia mengangkat satu alisnya. Apa pria ini tidak ingin pergi beribadah? Saat memikirkan itu, Eve langsung menggelengkan kepalanya. Memang setan apa yang mau beribadah, itu adalah hal yang mustahil.

   Eve melihat hasil make up nya yang sudah tampak seperti diinginkannya. Ia yang kini hendak menata rambutnya, berhenti kala ada suara ketukan dari pintu kamarnya.

   "Iya," jawab Eve. Ia sudah bisa menebak ini, antara kakak iparnya atau istri kakak iparnya. Lagipula tidak mungkin pelayan karena pelayan biasanya akan memanggil manggil namanya jika ada sesuatu yang harus disampaikan dan itu sangat jarang sekali.

   "Halo, Eve. Selamat pagi," ucap wanita dengan rambut disemir bewarna silver itu. Eve tersenyum tipis dan membalas sapaan istri kakak iparnya itu.

   "Mau pergi ke gereja? Jika benar, ayo pergi bersama," ajak Lerry ramah. Ia sudah mengetahui Eve sejak gadis dihadapannya masih berseragam SMA. Eve terdiam sejenak. Jadi ia harus terjebak diantara keluarga kecil ini? Jika iya, yah, Eve tidak menolak juga. Daripada pergi ke gereja sendirian bukankah lebih baik jika bersama sama?.

   "Ya, itu bukan ide buruk juga," jawabnya yang diberi pelukan Lerry. "Yah, itu benar. Setidaknya aku senang kali ini memiliki teman itu pergi beribadah, kau tau? Selama ini hanya Lucy saja yang menemaniku," jelasnya.

   Eve terdiam. Hanya Lucy saja? Maksudnya anak dari Steiner dan Lerry, bukan? Memangnya Steiner tidak ikut ke gereja? Pikirnya dalam hati.

   "Steiner tidak pernah ikut, Eve," jelas Lerry seakan bisa menebak apa isi kepala Eve.

   "Hah? Mengapa tidak pernah?," spontan kalimat itu keluar dari mulut Eve. Eve yang tau pertanyaannya itu sudah termasuk tidak sopan langsung menutup mulutnya. Astaga, dasar mulut sialan!.

   Lerry tersenyum. Ia menyentuh pundak wanita yang kini menjadi adik iparnya itu. "Aku tidak tau kau sudah mengetahuinya atau belum, tapi kurasa kau sudah, karena kau sudah mengenal keluarga ini sejak SMA"

   "Jujur keluarga ini bukanlah keluarga yang agamis, Eve. Bahkan orang yang paling sering ke gereja dulu adalah suamimu. Tepatnya saat masih berhubungan denganmu. Lainnya ya, bisa dibilang jarang. Apalagi suamiku, dia seakan pria yang tidak percaya akan keberadaan Tuhan didunia ini. Maaf sebelumnya, tapi Caiser yang awalnya sangat rajin ke gereja sejak bercerai denganmu di pernikahan pertama kalian, ia sudah tidak pernah lagi menginjakkan kakinya ke bangunan suci itu"

𝘿𝙚𝙨𝙩𝙧𝙪𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙊𝙛 𝙏𝙝𝙚 𝙎𝙞𝙣𝙣𝙚𝙧Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang