Jangan lupa komen dan vote, happy reading! <3
-----------------------------------------------------------------
Hari yang ditunggu tunggu oleh kedua keluarga itu telah tiba. Hari dimana menjadi awal bersatunya kembali takdir yang sempat terputus. Hari dimana menjadi awal masa kehancuran bagi hidupnya-—menurut Eve.Wanita dengan balutan gaun pengantin bewarna putih bersih dengan potongan dada tidak terlalu rendah itu menatap pantulan wajahnya. Gaun yang teramat indah walau terkesan simple. Sekali lagi Eve bergumam dalam hati. Apakah ini pilihan yang tepat? Atau malah pilihan menuju akhir hidupnya?.
"Hey, Eve. Jangan melamun, kau sedang tidak merencanakan untuk melarikan diri, bukan?," kejut Janelle. Wanita dengan rambut blonde dengan potongan gaun sexy itu menatap Eve serius.
"Aku tidak pernah memiliki pemikiran seperti itu, tapi sepertinya kau baru saja memberikanku ide yang bagus, Janelle Queen."
Mendengar ucapan temannya, Janelle langsung menutup mulut kaget. Jangan sampai Eve melakukan apa yang baru saja terlantar dari mulut manisnya itu!
"Are you fucking mad, Eve? Oh astaga, jangan membuatku berteriak di ruangan sunyi ini!" pekik tertahan Janelle.
Eve tersenyum miring, Janelle berniat menggodanya tapi sayangnya wanita dihadapannya ini malah termakan oleh omongan Eve. "Yah, aku juga malas melakukannya. Gaun ini lumayan merepotkan jika digunakan untuk berlari."
"Hey, jangan asal bicara kau! Gaun ini jauh seratus kali lipat lebih baik daripada gaun yang kau fotokan kepadaku! Itu benar benar, akhh! Seperti kau ingin menjadi pelacur, bukan menjadi pengantin!," umpat Janelle.
Bagaimana bisa kemarin saat fitting gaun pengantin, Eve malah mengirimkan sebuah foto dimana dirinya mengenakan gaun super duper minim. Dengan potongan yang begitu rendah dan renda yang hanya bisa menutupi puting payudaranya saja. Tak hanya itu, gaun yang begitu ketat dan tampak menyesakkan itu terdapat belahan panjang hingga paha atas Eve.
Benar benar gila!
"Mereka menyuruhku untuk memilih gaun sesuai dengan seleraku dan mereka membebaskan itu," ujar Eve tak acuh.
"Karena mereka tau jika mereka mengaturmu maka kau tidak akan mau untuk memakai gaun itu hari ini, Evelyra Chloris," saut Janelle.
Dua wanita dengan mulut yang sama sama pedas itu beradu mulut tanpa tau waktu. Tanpa disadari, Caleb, ayah Eve, sudah datang untuk menjemput Eve. Eve yang mengubah rautnya menjadi datar hanya mengikuti sang ayah dengan tatapan Janelle yang tidak dapat diartikan.
"Kuharap ini yang terbaik untuk kalian," ucap Janelle dengan nada rendah. Wanita itu segera berlari terbirit birit memasuki gereja sebelum acara pemberkatan dimulai.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝘿𝙚𝙨𝙩𝙧𝙪𝙘𝙩𝙞𝙤𝙣 𝙊𝙛 𝙏𝙝𝙚 𝙎𝙞𝙣𝙣𝙚𝙧
Romans"Tubuh dan mentalmu yang sudah cacat itu tetap tidak bisa membayar apa yang telah kau lakukan pada putraku, Caiser! Seharusnya kau yang mati, Caiser! Kau! Bukan putraku, bukan Caspianku" raungan tangisan menyayat hati memenuhi ruangan megah yang tam...