Pesawat Paris - Korea Selatan baru saja mendarat, seorang laki laki tinggi, memakai swaeter hitam dengan gambar beruang di sisi kanan menambah kesan manis, dan kaki jenjang yang melangkah pasti, sedikit terburu buru, sambil sesekali melirik kekanan dan kekiri, tak lupa dengan percakapan disebrang telfonnya
Kim jongin, laki laki berkulit tan yang mempunyai sisi manis tersediri, seorang desainer ternama, salah satu rancangannya yang terkenal yaitu produk dengan merek 'dear'
Kim jongin dia begitu terkenal, dengan sifat ramahnya, membuat orang orang begitu menyukainya, tapi dia selalu menepisnya
Dia harus rela kembali ke negara kelahirannya demi sang kakak, kakaknya memang kadang ajaib, memberitahu kalau ia akan menikah, tetapi menikahnya besok, dan itu benar benar membuat jongin muak, jongin yakin sang kakak menikah bukan kehendak sendiri, tapi kehendak papanya, sang penguasa negara
Bagaimana tidak, sang papa pemilik perusahaan terbesar dinegaranya"Jongina...... Akhirnya kau kembali"
"Minseok hyung, apa kau akan dijodohkan?"
Kim minseok, kakak dari jongin hanya menghela nafas pasrah
"Brontak lah hyung, jangan diam saja, hyung terlalu penurut" kesal jongin, sang kakak memang begitu menuruti semua kemauan sang papa, menjadi pewaris perusahaan memang itu yang harus minseok lakukan
"Tak ada waktu, namanya oh sejeong, putri terakhir dari keluarga oh" ucap minseok sendu
Jongin tak tega melihat raut wajah sang kakak"Kamu tau, hyung mencintai kekasih hyung, dan mirisnya putri keluarga oh, dia juga mempunyai kekasih, dia memohon untuk membatalkan pernikahan ini"
"Keluarga gila" maki jongin
Minseok diam sesaat, ada yang harus ia sampaikan kepada sang adik, ini harus demi masa depannya
"Jongina.... Apa kamu sayang kepada hyung?"
"Hyung jangan becanda, kalau tak sayang, tak mungkin aku akan kembali kesini"
"Ada persyaratan yang akan membatalkan pernikahan hyung dan putri oh"
"Hyung, acaranya besok, memang syarat apa yang bisa membatalkan pernikahan ini? Benar benar gila" lagi lagi jongin mengumpat begitu kesal
"Putra pertama keluarga oh begitu menginginkan kamu untuk menjadi pendamping hidupnya"
Jongin mendelik terkejut"Ayolah hyung jangan bercanda, bagaimana dengan daniel? Dia berjanji akan menikahiku tahun depan" jongin tak terima
"Tapi hyung tak mau menikah besok jonginaa"
Jongin menghela nafas kasarnya"Dia tampan, lebih tampan dari kang daniel" minseok begitu meyakinkan sang adik
Malam ini jongin benar benar tak bisa tidur, dia memikirkan ucapan sang kakak, dia begitu kasihan kepada sang kakak, kakaknya tak pernah bisa memilih keinginannya sendiri, sedari kecil dia menuruti kemauan orang tuanya
"Hyung, aku tak bisa" monolog jongin
Helaan nafas berat lagi lagi ia hembuskan'Hallo'
'aku hawatir, setelah take off tak ada kabar lagi, bagaimana sudah sampai rumah?'
'sudah, maaf tak mengabarimu, dan..... Aku mencintaimu sungguh'
'ada apa jongina.... Kenapa tiba2 sekali?'
'tidak, hanya... eum... Tiba tiba aku merindukanmu hehehe'
'kapan kembali?'
'aku tak tau daniel, disini begitu sibuk sekali'
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Rumah
Fanfiction"Mimpi apa semalam aku bisa menikah dengan seorang model ternama, membayangkan saja aku tak pernah, wah..... Dunia sepertinya memang sudah tidak baik baik saja" sehun *top jongin *bottom