Karena diperjalanan menuju bandara sehun mendiami jongin, jongin tidak ambil pusing, kebetulan sekai ia benar benar mengantuk, jadi masa bodoh dengan sopan santun, baru kali ini jongin tertidur didalam mobil dan membiarkan seseorang terlebih dia suaminya menyetir sendirian
Usapan dilengannya membuat jongin membuka matanya, ternyata sudah sampai dibandara, jongin meregangkan otot ototnya, sedangkan sehun bergegas keluar dan menurunkan dua koper miliknya dan milik jongin,
Jongin membenarkan letak penutup kepala hoodienya, sampai sampai wajahnya tidak terlihat, sehun sudah selesai dengan barang barang dimobil, dan terlihat sedang berbincang dengan seseorang yang akan membawa mobilnya pulang kerumahJongin hendak menarik koper miliknya sebelum tangan sehun dulu yang menarik koper miliknya, jongin melirik kearah jari telunjuk sehun, jongin sedikit meringis terlihat bercak memerah, jongin hanya menghela nafas
"Kenapa masih disitu, ayo mau ketinggalan pesawat" ucap sehun
Jongin berjalan mendekat, mengambil alih koper ditangan kiri sehun, sehun tersentak akan mengajukan protes sebelum jongin melingkarkan tangan kanannya dilengan kiri sehun
"Begini lebih baik" ucap jongin tersenyum manis
Sehun tersenyum dalam hati bangga, melihat tanda kepemilikannya tercetak jelas dileher jongin
.
.
.
Keduanya sudah duduk didalam kursi pesawat, jongin berusaha menyenderkan kepalanya dibahu sehun, dan menatap mata sehun"Maaf" ucap jongin sambil menarik tangan kiri sehun mengecup jari telunjuk yang tadi jongin gigit
"Au..." Ringis sehun
"Sakit banget yah huna...." Sehun mengangguk
"Aku hanya becanda"
"Becandamu diluar batas" ucap sehun datar
Jongin merasa bersalah, menenggelamkan kepalanya dileher sehun, seketika sehun meremang, jongin menjilat leher sehun sensual, dengan gigi menggigit kecil, dan sekali tarikan jongin membuat tanda kissmark begitu jelas, apalagi kulit sehun yang begitu putih
*Cup
Sehun mengecup kening jongin"Nakal yah kamu hm?"
"Sehun jangan diemin aku lagi" sehun hanya terkekeh
Jongin mengusap hasil perbuatannya
"Biar tidak ada perempuan yang berani menatap huna dengan tatapan lapar"
"Cemburu hm?"
"Jangan menyebalkan" ucap jongin manja sambil memeluk lengan sehun
"Manjanya manisnya hunaa" ucap sehun mengusak rambut jongin
"Bangunkan aku jika sudah sampai" ucap jongin mengeratkan pelukannya, dan sehun membebarkan selimut yang melekat ditubuh jongin
Jongin sesekali terbangun karena lapar, setelahnya lanjut tidur lagi, hampir 14 jam ada diatas awan benar benar membuat jongin terlihat begitu lelah, padahal ia sudah sering pulang pergi keparis, dia hanya akan lelah diperjalanan saja
"Mampir kerumahku yah, ah kerumah mama papa, setidaknya aku membawa sebagian barangku keapartemenmu dan mengambil mobil"
Jongin hanya mengangguk"Rasanya aku tak enak menumpang tinggal dirumahmu" jongin menatap tajam sehun
"Tidak begitu kosepnya sehun"
"Tapi memang kenyataan begitukan"
"Ya sudah, aku jual apartemenku dan kita beli yang baru hasil kita berdua"
Sehun tertawa "jangan, aku pernah baca twitan orang orang dikantormu, kalau view kamar pemilik dear itu view yang sangat bagus, bahkan kayanya kamu bukan membeli apartemennya tetapi membeli pemandangannya"
Jongin hanya mendengus
"Uangmu ditabung saja, karna aku akan memintamu untuk membelikan ini dan itu"
Sehun tertawa kencang "aku menunggu moment itu, apa setelah ini kita akan berbelanja?"
"Tidak, kita akan kerumahmu, menyapa mama dan papa, mengambil barang barangmu, pergi keapartemenku dan aku akan istrahat sebentar, banyak kerjaan menungguku" sehun hanya mengangguk
Tak butuh lama, mobil yang mereka tumpangi turun diperumahan elit, ya keluarga sehun itu kaya raya, jika keluarga jongin menjadi nomor satu orang dikorea, keluarga sehun berada dinomor dua, bayangin sekarang kekayaannya seperti apa, jadi apalagi yang harus dipusingkan
Terlihat mama oh membuka pintu dengan tergesah, memeluk erat mantu kesayangannya itu, setelah puas beralih kepada sang anak"Papa mana ma?" Tanya sehun
"Ada, ah itu dia" ucap mama oh
Setelah papa oh sudah ada dihadapan mereka, papa hanya berdehem
"Anak muda jaman sekarang ya ma, padahal ketemu dipernikahan, tapi mainnya sudah ganas saja, papa dan mama saja yang sudah pacaran sejak junior high school, baru bisa saling menandai setelah 3 bulan menikah, 7 hari? Terlalu cepat, tapi tak apa semakin cepat semakin baik" ucap papa oh
Bukan hanya sehun dan jongin yang salah tingkah, wajah sang mama juga mendadak memerah hanya karena melihat kissmark yang ada dileher kedua anaknya itu
Sehun sedang mengobrol dengan sang papa setelah membereskan barang yang akan dibawa, sedangkan tadi jongin pamit untuk menghampiri mama yang sedang menyiapkan untuk makan siangJongin terlihat begitu akrab, ya kalau kalian tidak lupa jongin itu friendly, jadi mudah sekali berbaur
"Apa sehun memperlakukan dirimu dengan baik jongin?" Tanya sang mama
"Tentu ma, sehun yang baik, walau aku baru mengenalnya beberapa hari"
"Mama dan papa tidak perlu hawatir lagi sekarang jongin, apalagi setelah melihat tanda itu" tunjuk mama oh dengan dagunya kearah leher jongin
"Ah mama, ini hanya"
"Sudahlah, gejolak masa muda memang beda jongin, jangan malu malu, nanti semuanya terbiasa, kamu hanya harus percaya jika sehun akan bertanggung jawab"
Jongin hanya mengangguk, ini terasa memalukan jerit jongin dalam hatinya
Tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Rumah
Fanfiction"Mimpi apa semalam aku bisa menikah dengan seorang model ternama, membayangkan saja aku tak pernah, wah..... Dunia sepertinya memang sudah tidak baik baik saja" sehun *top jongin *bottom