Jongin masih menangis diatas tempat tidurnya, entah itu menangisi kesalahannya kepada sang suami atau menangisi karna telah putus dari kekasihnya, yanh pasti jawaban nomor satu tentunya, entah kenapa jongin menjadi kalut sendiri, sebelum suara handphone berdering
'nini hyung.....'
'sejonga....'
'ada apa dengan suaramu hyung, apa kau menangis? Apa si oh itu membuatmu menangis, biar aku yang akan menghabisinya'
'hyung hanya sedikit demam, dan hidung hyung tersumbat'
'oh my god, sudah minum obat?'
'sudah, ada apa hm? Bukankah ini sudah malam?"
'aku mengganggu aktifitas hyung? Aku tak mendengar suara si oh itu'
Jongin tertawa
'dia sedang dikamar mandi'
'aku sampai disini pagi tadi, dan langsung ke tempat pemotretan'
'pemotretan?' jongin memutar otaknya, mengingat ngingat seperti ada yang salah
'ayolah hyung, jangan bilang kau lupa dengan para model yang kerja dinaunganmu'
'ASTAGA SEJONGGG!!!!'
'ya hyung, apa ada sesuatu yang terjadi?'
'aisshhh, kenapa aku bisa melupakan kalau kau aishhhh, hyung sibuk, hyung tutup'
Cemburu memang membuat semuanya gelap, jongin yang sedang diatas tempat tidur benar benar merutuki kebodohannya, sejong dia adik iparnya, kenapa bisa ia lupa, pelupa memang sudah menjadi nama tengah jongin, maka orang terdekatnya sekalipun harus bersabar jika berhadapan dengannya
.
.
.
Pagi ini jongin menjadi orang pertama yang bangun, dia sudah didapur menyiapkan sarapan untuk sehun, ah salahkan dirinya yang semalam berbohong kepada adik ipar kalau dia sedikit demam dan hidungnya tersumbat, dan pagi ini benar benar terjadiJongin tidak menyadari kehadiran sang suami, dia terus terusan bersin, sehun yang sudah sampai disamping jongin menarik tangan jongin supaya dirinya berhadapan dan memegang kening si manisnya
"kenapa bisa demam?"
"aku tak tau terjadi begitu saja"
Sehun mengambil tisu dan mengusapkan dihidung jongin
"Sehun jorok ih jangan"
"Tangan kamu pasti kena bumbu masakan, hidungmu akan semakin gatal, ini bukan jorok, kalau kamu ingin tahu, ini namanya romantis"
ucap sehun sambil mengecup pucuk hidung jongin, terkekeh gemas melihat tinggah simanisnya itu"Sejong keparis kenapa tidak memberi tahu"
Sehun mengernyitkan dahinya
"Aku fikir kamu tahu semua jadwal para modelmu?"
"Aku tidak tau semua modelku, bahkan dengan sejong, bukankah dia artis?"
"Artis yang kurang laku, biarinlah suka suka dia saja, kerja tidak kerja tidak ada pengaruh, dia tetap menjadi orang nomor satu yang siap habisin duit papa" ucap sehun
Jongin menyiapkan makanan dimeja, dan menyodorkan satu gelas teh hangat herbal untuk sehun, bagus untuk kesehatan
"Terimakasih" ucap sehun jangan lupakan senyuman manisnya, sambil mengusak kepala jongin
"Apa fikiranmu sudah lebih baik dari semalam? Apa flu mu juga karna semalam? Ah, jangan bilang kamu melihat fotoku dengan sejong yang selalu memelukku dengan posesif?" Sehun meletakan gelasnya dan menghampiri jongin dan duduk disebelah kursi jongin
"A-aku tidak, siapa bilang" wajah jongin sudah memerah sampai ketelinga
"Yak, dengar baik baik oh jongin, aku tidak terima dengan ucapanmu kalau aku suka meniduri sembarangan orang, mencumbu, atau berbau sex lainnya, enak saja kau bilang begitu, ya memang aku pernah bilang, aku sering berciuman dan itu bukan aku yanh memulai, aku tidak pernah melakukan itu semua asal kau tau, orang yang pertama aku tiduri itu kau"
"Yakkkk" teriak jongin
"Salah? Benarkan, aku hanya menidurimu jongin"
"Kita hanya tidur biasa sehun, mana bisa dikatakan kau meniduriku oh?"
"Kamu ingin aku tiduri dalam artian apa hm?"
"Aishhh"
"Dan kamu juga orang pertama yang aku cum--hmp"
Jongin menutup mulut sehun dengan tangannya
Sehun yang jahil menjilat jilat telapak tangan yang jongin gunakan untuk menutup mulutnya
"Sehun jorok!!!yakkk" teriak jongin saat dengan satu tarikan jongin sudah ada dipangkuan sehun
Dan sehun langsung melesakan kepalanya didada jongin
"S-sehun"
Sehun membuka kancing piama yang jongin kenakan dan menghirup dalam dada jongin
"Aku tidak akan mencumbu yang bukan milikku" ucap sehun
"Cium aku" ucap sehun, mengeratkan lengannya dipinggang jongin, sedangkan jongin gusar ditempatnya
"Jangan banyak bergerak bear, adikku bisa bangun"
"Ngghh.... S-sehuna" sehun memasukan
tangannya kedalam piayama jongin yang atasnya sudah terbukaTetapi tiba tiba tangan sehun menghentikan aktifitasnya
"K-kenapa sehuna...." Tanya jongin ragu
"Hah.... Tidak, maaf" sehun hendak membenarkan kancing piyama jongin, tetapi jongin menahannya,
Jongin menatap mata sehun dengan tatapan sayunya, dan dia yang mengawali mencium sehun, sehun hanya mengikuti ritme yang jongin buat, tangan jongin perlahan meraih kancing piyama yang sehun kenakan dan dia juga tiba tiba melepas atasannya, itu terjadi begitu saja mengikuti alur, sehun langsung menggendong jongin kedalam kamar, tidak mungkin hal pertama yang dia inginkan berakhir dimeja makan, itu tidak elit menurut sehun, walaupun mereka bahkan bisa melakukan semuanya disetiap sudut ruangan tanpa takut ada orang masuk
Kini keduanya sudah sama sama telanjang dibawah selimut, dengan jongin dibawa kungkungan sehun, sehun tidak akan menyesali perbuatannya hari ini, ini hari terindah bagi sehun, dia bisa melakukan sejauh ini dengan orang yang ia inginkan, dan itu atas kemauan jongin
Peluh membanjiri tubuh keduanya, dengan penyatuan mereka sehun menatap jongin dan mencium keningnya
"Nghh.... Sehhunhh, aku mencintaimu"
*Cup // sehun mengecup bibir jongin
"Aku lebih mencintaimu bear, percayalah padaku jangan meragukan apapun lagi pada diriku"
Jongin hanya mengangguk, menahan desahannya, sedang sehun masih berusaha mencapai puncaknyaBodo amat dengan jadwal dan handphone kedunya terus berdering, seolah tuli, keduanya saling memeluk menyalurkan kehangatan satu sama lain, jongin yang semakin mengeratkan pelukannya, ia seprti mimpi bisa melakukan hal ini dengan orang yang ia kagumi, dan entah perasaan apa yang semakin membuncah, dia tak ingin lepas dari sang suami, rasanya jongin ingin terus bermanja dengan sehun
Biarkan saja, kita tinggalkan dua insan yang sedang menikmati moment indah dalam hidupnya itu
Waduwaduuuuu....
Ga bisa panjang2, nanti kalian mual, dikit2 aja yang penting manis kan yah?
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Rumah
Fanfiction"Mimpi apa semalam aku bisa menikah dengan seorang model ternama, membayangkan saja aku tak pernah, wah..... Dunia sepertinya memang sudah tidak baik baik saja" sehun *top jongin *bottom