14 tahun kemudian
Tidak terasa waktu berlalu begitu cepat untuk sehun dan juga jongin, permasalahan silih berganti berdatangan, mengurus dua bayi kembar itu tidak mudah, tapi dengan yakin jongin tak mau mengambil pembantu atau pengasuh, dan alih alih sehun kerja ditempat sang papa, sehun malah menjalankan bisnis milik sang suami, sehun memegang kendali semunya, jongin memberikan semua kekuasaan penuh kepada sehun, jongin percaya kepada sang suami, tugas jongin hanyalah mengasuh kedua anak kembarnya, memberikan kasih sayang penuh kepada si buah hati, mengurus sehun dan tak lupa memuaskan sehun diranjang juga
Tapi jangan lupakan, masalah desain jongin yang memegang kendali, dia tak ingin karena dirinya sudah lepas tangan dear jadi turun kualitas, jongin tak mau itu terjadi
Untuk mama oh, perlakuan begitu baik kepada kedua cucunya, hanya dia masih gengsi untuk bersikap manis kepada sehun dan juga jongin
"Mom, hari ini jae akan mengikuti lomba menari, mommy harus datang dan bersorak dengan kencang untuk jae"
"Tidak, mommy harus datang ketempatku, aku akan lomba memasak"
"Harus datang diacaraku"
"Di acaraku"
"Acaraku"
"Oppa......."
Jongin menghela nafas, jasmine dan jaemin berusia 14 tahun, keduanya sudah duduk ditahun kedua Junior HighSchool di paris, tentu sekolahan terkenal, jongin memijit kepalanya pusing, sikembar beda kelamin ini selalu membuat keributan, mempunya love hate yang benar benar aneh,
Empat belas tahun jongin hanya memiliki sikembar, jongin dan sehun tidak ada niatan untuk menambah momongan lagi, walau setiap malam sehun menanam bibit, tapi jongin selalu meminum obat, dia hanya ingin memiliki sikembar saja
"Sehari saja bisa tak ribut hm?" Ucap jongin manis, sehun harus bersyukur memiliki jongin yang begitu penyabar, tapi entah mengapa kedua anaknya itu semua mengikuti watak daddynya,
"Momm" rengek si cantik jasmine
Jaemin hanya mendengus, tau mommy pasti akan memilih jasmine
"Mommy akan datang diacara kalian berdua ok"
"Kita beda gedung" rengek sicantik lagi
Sehun hanya mendengarkan saja perdebatan ketiganya, sikembar tidak pernah meminta apapun kepada daddynya, tapi sehun begitu menyayangi keduanya
"Mommy datang saja ke acara minie" ucap jae mengambil tasnya dan hendak pergi, jongin menahan lengan si tampan kesayangannya
"Mommy akan datang ke gedung jaemin juga"
"Biasanya juga mommy cuma peduli dengan minie saja" jongin menatap sendu sang anak lelakinya
"Mommy selalu sempatin ke acara kalian"
"Tapi selalu telat diacaraku" bentak jaemin
"Jae, apa daddy mengajari untuk membentak mommy?" Sehun angkat bicara, jongin menghampiri sehun dan mengusap lengannya, jongin takut kalau sehun sudah marah
"Acara jae pukul 11:00 dan acara minie pukul 09:00, mommy akan berusaha ok? Kalian bisa berangkat bersama, mommy nanti menyusul dengan daddy" ucap jongin lembut, sikembar berpamitan, tak lupa jongin mencium keduanya, hanya jaemin terlihat kesal
"Apa aku terlihat pilih kasih kepada mereka huna? Aku selalu salah dimata jaemin, aku selalu berusaha menjadi mommy terbaik untuk keduanya, tapi jaemin selalu menatapku dengan tatapan bencinya" sehun memeluk jongin, sehun tau sejak buah hati mereka kecil jongin berusaha untuk sama rata menyayangi keduanya, hanya jasmine memang membutuhkan jongin lebih, karena sejak kecil jasmine sakit sakitan, sehun paham itu, dan sehun selalu memberikan jaemin pengertian, tetapi anak lelakinya itu selalu salah paham,
"Kamu sudah melakukan terbaik bear, jangan begitu, lihat wajah tirusmu, kamu mommy terbaik buat mereka, aku bahkan tidak ada apa apanya, kalau bukan karena kamu, tidak mungkin jaemin akan masuk dalam kelas tari, aku menginginkan dia fokus kepada sains, tapi kamu malah bilang biarkan dia memilih apa yang dia mau, kamu dan segala pengertianmu itu yang membuat aku bangga padamu sayang, jangan seperti itu lagi hm? Jaemin hanya remaja labil, aku juga akan berusaha keras untuk mereka" ucap sehun menenangkan
Jongin, jasmine dan sehun sudah ditempat acara jaemine, lomba memasak jasmine mendapat posisi kedua, dan jongin begitu bangga kepada anak cantiknya, jongin sudah membawa dua bucket bunga, yang sudah dipegang jasmine dan sisanya masih pada pelukan jongin
Jongin tersenyum begitu manis kepada jagoannya, jaemin dengan penampilan memukaunya membuat penampilan begitu sempurna, jaemin juga mendpat gelar juara pertama, juara yang sudah sering ia dapatkan
"Selamat jagoan mommy, mommy bangga kepada jae" ucap jongin sambil memeluk jaemin dan memberikan bunga yang sejak tadi ada dipelukannya, tidak ada jawaban apapun dari jaemin, terlihat senyum yang dipaksakan dari bibir jongin, sehun hanya menghela nafas
"Ayo, kali ini daddy akan mentraktir kalian semua makan enak" hanya dapat sorakan bahagia dari si cantik jasmine,
"Setelah ini antarkan jae kerumah halmonie, jae sudah janji akan kesana" ucap jae terdengar dingin
"Sudah minta ijin kepada mommy jae?" Tanya sehun yang sudah siap dikursi kemudinya, jaemin hanya diam
"Aku tidak membatasi kemana anak anak ingin berkunjung huna, antarkan saja nanti, apa jasmin ingin ikut juga?" Tawar jongin
"Tidak, aku lelah ingin istrahat" ucap jasmine cuek, benar benar anak oh sehun
"Baiklah" putus jongin
.
.
.
Jongin hanya duduk diruang tamu, sehun sedang sibuk dengan kerjaannya, jasmine tentu dikamarnya, jae? Dia dirumah sang nenek, apa selama ini jongin hidup bahagia? Tentu, memiliki keluarga utuh itu kebahagiaan jongin, melihat anak anak dengan tumbuh kembang yang baik suatu kebahagiaan untuk jongin, sehun juga selalu memanjakan jongin, walau jongin masih bingung dengan sikap sang anak lelakinya, lagi lagi jongin menghela nafas, akan beranjak kekamar, tiba tiba pintu utama terbuka,"Mommy fikir jae akan menginap dirumah halmonie"
Sapa jongin kepada sang anak, sedangkan jaemin hanya diam dan mengabaikan jongin, jongin mengikuti jaemin kekamarnya"Jae, apa jae membenci mommy? Apa ada yang salah dengan mommy? Katakan, supaya mommy bisa memperbaiki kesalahan mommy" jae hanya diam
"Mommy sayang jae dan minie, mommy selalu bersikap adil kepada kalian berdua, adil bukan berarti harus membagi rata jae, tapi siapa yang lebih membutuhkan, tapi mommy selalu berusaha yang terbaik untuk anak anak mommy, katakan apa ada yang salah dengan mommy?"
Jaemin menghela nafasnya, jaemin dulu anak yang manja dan periang, hanya saja sejak dia masuk di junior high school dia sediki dingin dan cuek kepada jongin "kenapa aku harus terlahir dari rahim mommy? Dulu disekolah dasar tidak ada yang menganggap aneh, tapi sekarang merasa aneh saat temanku ada yang bilang kalau aku dilahirkan dari seorang seperti mommy"
Jongin membulatkan matanya, menahan mati matian agar air matanya tidak turun, apa anaknya malu memiliki dirinya, apa anak anaknya selama ini menderita karenanya?
Tanpa kata jaemin masuk kedalam kamarnya dan menutup pintu dengan jongin masih didepan kamarnya, jongin benar benar terpukul dengan penuturan sang anak, jadi ini alasan jaemin bersikap dingin kepadanya, jongin menangis dalam diam didalam kamar mandi dikamarnya
Apa yang jongin harus lakukan sekarang, apa jasminenya juga mengalami hal serupa dengan jaemin? Ya tuhan, jongin benar benar tidak bisa berfikir baik kali ini, tentu ini memalukan, kenapa selama ini jongin tak pernah berfikir demikian, kenapa dia selalu memikirkan kebahagian dia sendiri, itu yang ada difikiran jongin
Holaaaa...... Balik lagi
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Rumah
Fanfiction"Mimpi apa semalam aku bisa menikah dengan seorang model ternama, membayangkan saja aku tak pernah, wah..... Dunia sepertinya memang sudah tidak baik baik saja" sehun *top jongin *bottom