Part 20

625 83 10
                                    

Jongin dengan sabar menyuapi sarapan milik sehun, sehun terus ribut jika rasanya hambar dan aneh, tolong diingatkan jika sehun itu pemilih dari segi makanan

"Aku ingin omlet buatan kamu, aku tidak mau makan bubur, rasanya pahit" rengek sehun

"Saat dirumah aku janji akan membuatkannya, sekarang makan ini dulu, ayolah kamu harus minum obat, jangan manja begini, tidak cocok dengan wajah mu itu"

*Cup
Jongin mengecup bibir pucat sang suami

"Jangan manja begini ayo selesaikan sarapanmu, supaya kamu lekas sembuh" dengan paksaab jongin akhirnya sehun memakan setengah sarapannya

"Sudah rasanya mual"

"Baiklah, baiklah, saatnya minum obat" setelah selesai dengan urusan perut sehun, jongin mulai beranjak, membereskannya supaya nanti petugas tinggal mengambilnya

Sehun terus menatap jongin, sehun tidak salah lihat, sepertinya jongin mengalami perubahan bentuk tubuhnya, bokongnya yang semakin sintal, jika dari samping pipi jongin semakin cuby, dan jongin memakai kaos yang begitu ketat, menampakan dadanya yang terlihat besar, dan bentuk perutnya membulat

"Kenapa menatapku seperti itu, apa ada yang aneh? Tapi sepertinya akhir akhir ini berat badanku semakin bertambah, lihat wajahku auhhh ini efek aku banyak sekali makan, rasanya tidak bisa dikontrol, otot perut yang selama ini aku jaga menjadi bulatan kecil, aku menggemuk" keluh jongin

"Tapi jujur, kamu semakin manis dan cantik, kemarilah" sehun memeluk jongin

"Jangan memakai kaos yang begitu ketat, lihat dadamu tercetak begini, aku tidak suka orang lain menikmati pemandangan indah ini" sehun sedikit mencubit dada kiri jongin

"Auhh iss, sakit tau" rajuk jongin

"Kau terlihat sexy, sudah lama aku tak menyentuhmu" ucap sehun merapa perut jongin, tangannya sudah masuk kedalam kaos jongin

"Hunaaa....." Sehun menyingkap kaos jongin

"Apa boleh?" Ijin sehun, menatap dada jongin yang terlihat menggoda

Jongin menurunkan tangan sehun dari dadanya dan menurunkan kembali kaosnya
"Jangan aneh aneh, ini rumah sakit, kamu bisa menikmati semuanya saat kau sudah pulang" ucap jongin membuat dirinya bersemu sendiri dengan ucapannya

"Kalau begitu, ayo pulang saja" rengek sehun

"Huhhh,,,, dokter bilang kau belum bisa pulang, kamu belum benar benar sembuh, mau aku kupaskan buah? Supaya kau lekas membaik" sehun hanya mengangguk

.
.
"Bear...."

"Hmmm"

"Maafkan sikap mama kemarin, pasti sakit yah, memarnya masih terlihat" sehun mengusap wajah jongin

Jongin menatap sehun dan tersenyum "tidak apa apa, ini akan lekas sembuh, tidak seberapa dengan apa yang kamu alami, a... Buka mulutmu, aku suapi buah apel"

"Aku mau kiwi, eumm nanas lebih enak sepertinya, aku ingin buah yang rasanya asam" racau sehun

"Tidak ada, hanya pisang, apel dan melon, mau yang mana?" Jongin ikut memakan apel yang ia kupas,

"Aku hanya ingin itu" wajah sehun mendadak sendu

"Nanti aku belikan, jangan hawatir" ucap jongin mengusap wajah suaminya itu kemudian mengecupnya, senyum sehun mengembang lagi

"Sekarang makan apel ini dulu, nanti setelah ada kamu akan mendapatkan buah yang kamu mau"

"Apa yang dokter katakan tentang penyakit yang aku derita?" Tanya sehun

Satu RumahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang