Sehun kini sudah terlihat lebih segar dari hari hari kemarin, dia sedang gusar menunggu hasil pemeriksaan kepada si manisnya, saat akan pulang sehun teringat, kalau dia harus memeriksaan jongin juga
"Duduk sehun, aku lelah melihat kamu bolak balik" ucap santai jongin sambil memainkan handphonenya,
"Aah aku tidak sabar" jongin hanya menggelengkan kepalanya, gemas dengan tingkah sehun
"Pulang dari sini, aku ingin mampir kesupermarket, ada yang ingin aku beli"
"Kamu mau beli apa sayang? Kamu lagi pengen apa, bilang semua, aku akan belikan semua apa yang kamu mau" ucap sehun antusias,
Jongin hanya menghrla nafas pasrah "bahan makanan dirumah habis, aku akan belanja"
Jongin bingung dengan sehun yang langsung berhenti dari mondar mandirnya saat dokter masuk keruangannya lagi, dokternya tersenyum begitu lebar
"Dari hasil pemeriksaan, mr jongin positif hamil, kandungannya sudah 6 minggu, selamat untuk kalian berdua, ini hasilnya" dokter menyerahkan hasilnya kepada sehun
"Waaah, sayang..... Aku akan menjadi daddy" teriak sehun sambil memeluk jongin
"Terimakasih bear" ucap sehun lagi mengecup bibir jongin bertubi tubi, sedang masih ada dokter diruangan itu
.
.
Keduanya sudah diperjalanan untuk kesupermarket, sehun terus memegang tangan jongin, hari ini sedang bahagia"Kamu boleh membeli semuanya, apapun, ayo aku yang dorongin trolinya" ucap sehun bersemangat saat sampai disupermarket
"Kamu baru sembuh, bisa diam tidak? Aku bisa melakukannya semua" ucap jongin, sehun hanya diam berjalan mendahului jongin sambil mendorong troly, jongin menggelengkan kepalanya, sehun ini begitu sensitif sekali, kenapa efek kehamilannya harus nempel kepada sehun, jongin mempercepat langkahnya, mendekat kearah sehun
"Ketempat buah buahan yah" ucap jongin lembut sambil memeluk pinggang sehun, sehun hanya berdehem, berjalan kearah tempat buah buahan
"Kamu mau kiwi dan nanas lagi? Aku tidak akan membeli nanas, karena pernah denger orang hamil tidak boleh makan nanas, aku akan membeli melon, semangka, apel, strawbery, anggur, jeruk dan kiwi" absen jongin sambil memasukannya kedalama keranjang
Dirasa sehun hanya diam, jongin menghentikan langkahnya dan menatap sehun, sehun hanya menunduk, jongin mendekat dan mengusap kepala suaminya, tak lupa memberikan kecupan singkat ada pipi sehun
"Maafkan aku yang tadi hm? Kan aku yang hamil, kenapa kamu jadi yang sensitif, ayolah hunaaa"Mata sehun sudah berkaca kaca, "belanja sendiri kalau begitu, aku tunggu dimobil" belum jongin menanggapinya, sehun sudah pergi begitu saja, sehun begitu imut menurut jongin ketika sedang merajuk
Jongin menghela nafasnya, cepat cepat membeli semua yang dia mau, dan tentu makanan buat sehun juga, terlihat jongin keluar dari supermarket dengan mendorong trolynya, sehun bergegas keluar, mengambil alihnya dan memasukan belanjaan didalam bagasi, jongin sedikit membantu, sambil curi pandang kearah suaminya itu, dan berdiri saja didepan pintu mobil, sedang sehun hendak membuka pintu pengemudi, bingung dengan jongin kenapa tidak lekas masuk,
"Bukaiiin" rengek jongin, sehun mendengus berjalan kearah jongin dan membuka pintu mobilnya, mempersilahkan jongin masuk dengan perlahan, jongin hanya terkekeh geli, saat sehun hendak menutup pintunya, jongin menarik leher sehun dan sedikit melumat bibir tipis sang suami, jongin mengakhiri dengan cengirannya
"Jangan cemberut aja, baby tidak suka" ucap jongin, tapi wajah datar sehun tidak hilang, walau bibirnya terlihat begitu memerah efek lumatan dari jongin, tidak mempan ternyata, fikir jongin
"Sehun, aku mau ayam yang diujung jalan sebelum belok keapartemen yah, nanti tolong kamu yang turun beliin" lagi lagi sehun hanya berdehem
Kini jongin sudah berjalan keapartemennya, sehun membawa barang barang terlihat berat, terserah saja itu dia yang mau, jongin tidak boleh bawa bawa, takut kenapa kenapa sama baby katanya, uh sosweet padahal lagi ngambek
Sehun tanpa suara meletakan barang barang dikounter dapur, "letakan saja, nanti aku yang menata, ini minum dulu" jongin menyodorkan satu gelas air putih, diterima dan langsung ditenggak
"Kamu mandi dulu huna, setelah itu nanti kita makan siang, aku siapkan sebentar" jongin langsung menata belanjaannya dan mulai memasak,
dilihat lihat sudah sangat lama sehun tak turun, setelah selesai dengan masakannya jongin berjalan kearah kamarnya,
"Hunaa..... Ayo makan siang" teriak jongin, tidak ada balasan
"Hunaaa......" Teriaknya lagi
"Auhh.... Hunaa.... Sehun!!! Tolonggg, sakit sehunnnnhh, sehun tolonggg" teriak jongin menggelegar diseluruh penjuru ruangan, tak tunggu waktu lama, sehun dengan celana pendek dan kaos hitamnya lari tanpa alas kaki, terlihat begitu panik
Bagaimana tidak, melihat jongin meringkuk diatas karpet sambil memegang perutnya dan merintih
"Ya bear, apa yang terjadi? Apa kita kerumah sakit lagi? Apa yang sakit, bagian mana hm?? Sayang bicaralah hey, yaa.... Jonginaaa...." Sehun benar benar terlihat panik, tidak ada jawaban dari jongin, jongin hanya meringis, dengan kekuatannya sehun membopong jongin, dan meletakan perlahan ditempat tidurnya, sambil mendekap jongin
"Mana yang sakit bear, kita kerumah sakit lagi hm? Apa yang terjadi" sehun benar benar panik, keringatnya sudah banjir
Tiba tiba jongin memeluk leher sehun erat, tiba tiba tertawa
"Aishhh bear, jangan becanda, tidak lucu tau" kesal sehun, sementara jongin makin mempererat pelukannya, menenggelamkan kepalanya dileher sehun"Jangan marah, baby tidak suka" rajuk jongin
Sehun terkekeh, baru kali ini mendengar jongin bertingkah seperti ini "iya iya, maafin daddy"
Sehun ikut berbaring disamping jongin, Jangan lupakan kalau mereka belum makan siang, biar kan mereka sejenak, nanti kita ingatkan ada cacing cacing yang harus diberi makan
.
.
Karena absen yang sangat lama, sehun harus bekerja keras untuk ketertinggalannya, dan semalam sehun dan jongin sudah berkomunikasi mengenai kehamilan jongin, sehun tak melarang jongin datang kekantor, asalkan masih batas normal, mereka membuat surat perjanjian berdua, yang kemudian ditanda tangani bersama isi perjanjiannya sebagai berikut1. Jongin boleh kerja, asal dibatas wajar
2. Selama kehamilan dilarang untuk mengurus project diluar negri
3. Dilarang bepergian keluar negri dengan alasan pekerjaan, liburan diperbolehkan asal sehun ikut
4. Kalau tidak enak badan, mau itu sedikit demam atau apapun, mau itu sehun atau jongin dilarang pergi kemana mana (stay safe dirumah)
5. Jika keluar rumah jongin harus sesuai ijin sehun (bahaya)
6. Jika sehun sedang ditempat kerja, jongin harus makan siang dengan sehun
7. Jongin tidak boleh pulang lewat dari jam 18:00
8. Menuruti semua kemauan jongin, tengah malam sekalipun9. Untuk urusan ranjang selama kehamilan jongin, jika bukan jongin yang mau, sehun jangan memintanya dulu, harus pengertian
10. Jika untuk pegang pegang, ciuman sepuasanya, tidak ada larangan apapun
11. Jongin hanya boleh kekantor sebelum usia kandungan menginjak 7 bulan, artinya sampai di enam bulan, setelahnya work form home
12. Selama jongin dirumah nanti akan ada maid yang bekerja
13. Jongin hanya diperbolehkan memasak, tanpa mencuci piring, mencuci baju dan urusan kebersihan seluruh rumah sehun yang mennggung
14. Mengecheck kandungan setiap bulanya dengan rutin
15. Sehun tidak boleh ngambekan terus begitupun sebaliknya
Nah, itu isi perjanjiannya, untuk nomor sembilan sebenarnya sehun jelas dengan lantang menolak, yang nafsunya suka dipuncak kan dirinya, bahkan jika dirinya tidak menyentuh duluan, setiap malam tidak akan mungkin jongin berada dipelukannya dalam keadaan telanjang, tak apalah demi keselamatan sang bayi juga, sehun harus mengalah
.
.
.
Holaaaa, baru update lagi, dua hari ada projekan, pulang malem terus, semangaaat kaliaaaaan
Happy reading,
KAMU SEDANG MEMBACA
Satu Rumah
Fanfiction"Mimpi apa semalam aku bisa menikah dengan seorang model ternama, membayangkan saja aku tak pernah, wah..... Dunia sepertinya memang sudah tidak baik baik saja" sehun *top jongin *bottom