2. Sekolah baru
_________________________________________
06.50 WIB.
"Ini gak mungkin gue ikut sama lo kan?" Tanya Carlyn was-was takut-takut Lilian tidak mau lepas darinya dan menariknya untuk pergi ke kelas 11 dengan alasan takut.
Meski 10 menit lagi jam tujuh pas, lingkungan SMAN 1 ANDROMEDA sudah riuh oleh para siswa-siswi. Ada yang nongkrong di taman, mengobrol bahkan ada yang sudah berbaris di lapangan upacara, seperti paskibra.
Lilian cengengesan "Enggak lah."
Carlyn bernapas lega "Mau gue anterin ke ruang guru?"
"Iya."
Carlyn mengerutkan kening "Tumben lo kalem," heran Carlyn yang melihat sikap Lilian berubah 180°.
"Ini hari pertama aku masuk, jadi kudu jaga imej." Lilian merapihkan pakaiannya, ia berulang kali menarik napas agar menetralkan kegugupannya.
"Ini seriusan Lo gugup?" Carlyn menatap heran Lilian yang biasanya tidak mengenal kata gugup sekarang malah gugup.
Lilian hanya terkekeh sambil mengangguk, keduanya kembali terdiam. Lebih baik jika Lilian bar-bar seperti biasanya karena kalau Lilian menjadi pendiem itu membuat Carlyn merinding, takutnya ada hantu yang menempel pada Lilian.
"Ayo masuk." Lilian mengikuti Carlyn dari belakang. Ia mengikuti apa yang Carlyn lakukan, bersalaman dengan guru, menyapa dan tersenyum. Semuanya ia tiru.
Kini mereka berhenti di samping guru perempuan yang memakai rok hitam selutut dengan kemeja putih dan tak lupa dengan rambut pendeknya yang lurus. Perempuan itu tengah bercermin—membenarkan lipstik merahnya lalu sedikit memberi warna pada alis hitamnya.
"Ibu." Carlyn memanggil perempuan itu lembut, ia menyalimi tangan perempuan itu begitupun dengan Lilian.
Perempuan itu menatap Carlyn sambil tersenyum lalu beralih menatap Lilian "Ini Lilian kan Lyn?" Tanya nya seraya memasukkan kosmetik kedalam tas kecil yang berwarna abu.
"Iya bu, ini Lilian yang papih daftarin kemarin."
"Oh iya, yaudah Lilian ikut ibu ya." Lilian mengangguk kaku.
Carlyn menoleh pada Lilian "Gue ke kelas ya, belajar yang bener. Kalau mau kemana aja kabarin gue atau kabarin ibu Rika," pesan Carlyn pada Lilian.
Lilian mengangguk kalem dan itu membuat Carlyn ingin muntah saja. Setelah menyalimi dan pamit pada ibu Rika, Carlyn melenggang pergi meninggalkan Lilian.
"Rian udah kasih tau kelas kamu?"
"Belum, kayaknya lupa bu."
Ibu Rika mengangguk mengerti "XI IPA 3 yang ada di belokan depan itu kelas kamu." Ia menoleh pada Lilian sambil menunjukan arah ke kelas XI IPA 3. Lilian hanya mengangguk sebagai respon "Sekarang kamu upacara dulu, ikut ke barisan paduan suara aja ya," kata ibu Rika mengingat bel sudah berbunyi.
Lilian mengangguk lalu mengikuti ibu Rika menuju paduan suara.
****
Setelah upacara selesai, semua siswa bubar dari barisan dan bergegas masuk kedalam kelas. Ibu Rika sudah berdiri di depan koperasi—menunggu Lilian takutnya gadis itu nyasar.
Karena lokasi lapangan dengan koperasi dekat, jadi itu akan mempermudah Lilian dalam menemukan ibu Rika.
"Mau langsung masuk atau kita keliling sekolah dulu?"
"Keliling sekolah dulu aja kali bu, saya belum siap masuk hehe." Ia mengusap keringat di keningnya dengan tissue.
Ibu Rika tersenyum "Kamu gugup ya?"
YOU ARE READING
Vernal Equinox
FanfictionHyun-ki, mantan aktor Korea yang tidak mempercayai keberadaan tuhan. Dan Lilian, anak dari pemilik pondok pesantren besar di daerah Banten. Dua orang yang sudah jelas berbeda, kepercayaan, negara dan kasta. Lilian adalah penggemar berat Hyun-ki. Ia...