5+5

10 3 0
                                    

10. Partner

________________________________________

"The journey of love has already begun, where music will change them."____Vernal Equinox.

"Even for a second you never look boring."______Kim Hyun-ki

"Lilian ada yang nyariin lo!" Teriak Dedi di depan kelas.

Lilian menghentikan kegiatan menulisnya, berjalan keluar dari dalam kelas.

"Siapa?"

Dedi menoleh "Kakel ganteng," jawabnya dengan rasa malas. Laki-laki itu menatap Hyun-ki dari atas kebawah dengan tatapan iri.

"Oplas lo ya bang?"

Lilian memukul kepala Dedi kuat hingga laki-laki itu tersungkur kedepan.

"Sungutnya minta di iris ya?" Tanya Lilian ketus. Ia menatap tajam Dedi bak burung elang yang akan memangsa ayam.

"Sensi amat neng." Dedi masuk kedalam kelas dengan tangan yang mengusap kepalanya, sakit.

Lilian tersenyum pada Hyun-ki yang berdiri di depannya dengan kedua tangan di masukkan kedalam saku celana.

"Jangan dimasukin kedalam hati, biasalah orang iri. Oh ya, kenapa kesini?"

Hyun-ki mengeluarkan sesuatu dari dalam saku celananya, gelang Zip tie berwarna hitam.

Lilian mengerjapkan kedua matanya, ia menatap gelang itu lalu kembali menatap Hyun-ki "Gelang?" Beonya.

"Nee. Untuk kamu."

Rasanya seperti ada yang menggelitik perutnya, itu menggelikan. Lilian masih menatap gelang yang Hyun-ki sodorkan padanya dengan perasaan yang aneh.

"I'm not having a birthday."

"Sebagai tanda persahabatan."

Sahabat? Lilian mengatupkan bibirnya. Demi apa jantungnya berdetak cepat, suara Hyun-ki barusan terdengar sedikit....berat.

"A-ah, sahabat ya hahah iya sahabat." Mendadak suasananya menjadi canggung bagi Lilian. Entah apa yang dirinya inginkan, tapi ia merasa sedikit senang dan sedikit sedih.

Lilian mengambil gelang itu lalu memakainya di depan Hyun-ki. Ia tersenyum kikuk lalu mengangkat tangannya untuk memperlihatkan gelang itu yang sudah terpasang di tangannya

"Sudah."

Hyun-ki tersenyum hingga kedua mata sipitnya tak terlihat "sempurna," pujinya membuat pipi Lilian memerah.

Apanya yang sempurna? Gelang atau.... Lilian?

Tatapan mata Hyun-ki terlihat berbeda.

"Selamat belajar, Lilian." Laki-laki itu menyatukan kedua tangan nya lalu memberi salam pada Lilian, setelah itu dirinya pergi dengan senyum yang masih mengembang.

Lilian mengangguk kaku dengan pikiran yang terus berdiskusi. Ia menunduk menatap gelang indah itu lalu detik berikutnya dirinya langsung menjerit heboh.

Ia ngibrit masuk kedalam kelas.

***

Hari ini Hyun-ki tengah berada di ruang musik bersama Fabian dan Sarah.

"Hyun-ki katanya lo bisa nyanyi kan?" Tanya Sarah, gadis itu tengah membersihkan piano yang sudah berdebu.

"Iya."

Fabian mencoba memainkan gitar listrik itu sebentar "Bisa dong tampil di acara ulang tahun sekolah?" Tanya Fabian.

Hyun-ki menggaruk alisnya "Gak bisa." Ia menyentuh piano yang sudah Sarah bersihkan.

Vernal EquinoxWhere stories live. Discover now