1111111

6 1 0
                                    

11. Grup chat.

______________________________________

"Kamu disini mencintai nya dan dia disana mencintai yang lain."

~Vernal Equinox


Carlyn sujud syukur pada Lilian, karena ulah gadis itu dirinya tidak jadi pulang dengan Agha. Saat Agha menggusur Carlyn pergi Lilian langsung berteriak dan meminta tolong pada Carlyn untuk memapahnya, ia menceritakan penyebab kakinya keseleo. Tadinya Carlyn akan mengabaikan gadis itu untuk memberinya pelajaran, namun kalau dipikir-pikir ini adalah cara untuk melepaskan diri dari Agha.

Dan sekarang Carlyn dan Lilian tengah duduk di teras rumah, ia menemani Lilian yang tengah mengompres pergelangan kakinya yang bengkak.

Udara malam terasa lumayan dingin dari sebelumnya.

Carlyn menerawang ke atas, menatap ribuan bintang yang berkilau "Pacaran dosa gak si Li?" Tanya gadis itu tiba-tiba, ia menangkap kedua pipinya.

Lilian masih sibuk mengompres bengkak di pergelangan kakinya, "Ya dosa lah," jawab Lilian sedikit ngegas.

Carlyn menghela napas kasar hingga suara helaan itu terdengar oleh telinga gadis berhijab Rabbani abu.

"Wah wah, Carlyn lagi suka sama orang ya?!" Heboh Lilian membuat Carlyn spontan membekap mulut gadis itu.

Gadis itu menatap tajam Lilian "Kecilin bege! Nanti papih denger!" Bidiknya tajam.

Kiyai Ahmad atau Muhammad Ahmad Damian adalah kakak laki-laki dari Muhammad Rian  Damian—papih Carlyn. Rian dan Ahmad terlahir dari keluarga yang lumayan keras dengan agama, jadi sudah bisa dibayangkan kenapa Carlyn tidak mau kalau Rian mendengar apa yang perkataan Lilian barusan.

Dulu Carlyn pernah bilang jika dirinya menyukai seorang laki-laki, namun Rian malah merampas ponselnya.

Jadi, dia memilih memendam semua perasaan itu. Ia akan terus diam sampai waktunya tiba.

"Hehe..." Lilian cengengesan, ia melepaskan bekapan tangan Carlyn.

"Mau curhat gak? Insha Allah aku bisa ngasih kamu solusi," tawar Lilian, gadis itu paling semangat jika membahas tentang cinta diam-diam seperti ini.

Carlyn berdecak "Gak gak, siapa juga yang mau curhat!" Elak Carlyn, ia memalingkan wajahnya.

Lilian mengangguk polos "Ooh..." Ia berdiri dengan tertatih kemudian hendak melangkah masuk kedalam rumah namun tiba-tiba Carlyn menahannya "Duduk lo!" Titahnya membuat Lilian mengerutkan kening.

"Ngapain? Dingin ih, mending rebahan."

Carlyn berdecak, ia menarik napas panjang "Gue mau curhat!"

Senyum lebar terbit di wajah Lilian. Ia buru-buru duduk di samping Lilian lalu menangkup satu pipinya sambil menatap Carlyn intens.

"Jadi gimana?" Antusias Lilian.

"Gue lagi suka sama seseorang."

Kedua mata Lilian berbinar, ia menegakkan tubuhnya  lalu tersenyum "Hayoh bang Agha ya?" Tebak Lilian sambil terkikik geli.

Tangan Carlyn spontan menggeplak kepala gadis itu tidak keras "Bukan!" Bantah nya.

Vernal EquinoxWhere stories live. Discover now