10+12-19=3

26 3 0
                                    

Tidak ada yang namanya kebetulan, yang ada hanya takdir yang sudah direncanakan.

~Lilian Alifa Hibatillah

3. Abang.

_________________________________________

Ting!

@Kim_HK✔️
are you serious? I can't wait to meet you :)

Brak!

Lilian melempar hp nya ke lantai. Ia pikir waktu itu adalah kebetulan ternyata bukan?

"Kaca hape nya pecah." Lilian berjongkok meraih ponselnya yang sudah retak.

"Gimana sih Li, seneng ya seneng aja gak usah lempar hape," kata Meya—teman sekelasnya.

Lilian menatap miris layar ponselnya "Kamu percaya gak kalau aktor Korea bales Dm-an aku?" Tanya gadis itu pada Meya.

Meya yang sibuk mencatat langsung menjawab "Enggak, yang ada cuma halu."

Lilian menaruh ponselnya kedalam saku baju. Bagaimana lagi, layar ponselnya sudah tidak bisa di sentuh akibat kecerobohannya.

"Mau kemana Li?"

"Mau keluar dulu, mau ikut?"

"Enggak deh."

Setelah itu Lilian langsung pergi mencari Carlyn dilantai tiga. Langkahnya terbilang cepat karena hari ini ia tengah terburu-buru.

Kedua mata Lilian menyipit, sepertinya orang yang berada di tangga itu Carlyn?

Lilian berlari menghampiri orang yang mirip Carlyn itu, tapi siapa laki-laki yang ada disampingnya?

"CARLYN!!" Lilian memekik nyaring ketika Carlyn hampir jatuh namun langsung di tahan oleh laki-laki jangkung disampingnya.

Carlyn mengangkat kepalanya "Lilian?" Akhirnya orang yang menjadi tujuannya sudah muncul dengan sendirinya.

"Kamu gak papa?"

Carlyn mengangguk. Lilian mendorong pelan laki-laki itu agar menjauh dari Carlyn, ia memapahnya menuju UKS sedangkan laki-laki itu ikut mengikuti mereka dengan wajah bingung.

Siapa itu Lilian?

"Mmm... Lo siapa ya?" Tanya laki-laki itu kaku.

Lilian menoleh lalu kembali memapah Carlyn dan membantunya agar berbaring di brankar.

"Kak Shela ada obat pereda pusing gak?" Tanya Lilian ia masih mengabaikan laki-laki itu.

"Nih, air minumnya ada di ruangan kecil itu ya." Shela menunjuk ruangan kecil paling ujung.

Lilian mengangguk lalu mengambil air putih dari dalam ruangan tersebut. Ia memberikan obat pada Carlyn "Di Telen jangan di muntahin!" Tajam Lilian.

Carlyn mendengus tapi tetap nurut.

"Lo siapa sih?" Tanya laki-laki itu lagi, ia mendekati mereka—berdiri di samping Lilian sambil memperhatikan Lilian dari dekat.

Vernal EquinoxWhere stories live. Discover now