9. Perasaan
Kenyataan ini lebih menyakitkan dibanding cinta sepihak.
________________________________________
Andai aku mendapatkanmu bintang dunia....
Coba sejenak mengenal aku......
Bukan tak mungkin kau akan menemukan aku yang berbeda dari semua.....Lagu Crolatte—Nuca Itu bergema disebuah ruangan yang bernuansa putih. Hujan yang belum reda semakin mendukung laki-laki itu untuk galau. Matanya menatap kosong ke arah jendela yang terbuka lalu satu tangannya mengetuk buku tulis dengan pulpen.
Yang pernah kau temui....
Dan berharap....
Untuk memilikimu....Sam mengacak-acak rambutnya prustasi, ia sedikit berteriak mengeluarkan rasa sesak di dadanya.
Setelah melihat kejadian ditaman, tiba-tiba dirinya merasakan perasaan yang aneh. Dia kesal pada dua orang yang tersenyum di bawah guyuran hujan.
Tapi kenapa?
Sam buru-buru membuka ponselnya.
"Oke google kenapa saya marah ketika melihat seorang gadis tersenyum kepada laki-laki lain?"
Lalu google memberikan banyak jawaban hingga tangan Sam mengetuk jawaban di deretan paling atas.
Kamu akan merasa marah atau kesal kalau melihat seseorang yang kamu sukai tertawa dengan laki-laki lain, itu namanya perasaaan cemburu karena kamu bukan siapa-siapa nya tapi laki-laki itu malah mendahului kamu untuk membuat orang yang kamu sukai tertawa.
"Apa-apaan ini?!" Sam melempar ponselnya kesembarang arah hingga terdengar suara bising. Laki-laki itu tidak peduli dengan keadaan ponselnya yang sudah tidak berdaya tergeletak di atas lantai.
Ia membenturkan kepalanya berulang kali lalu berteriak lagi. Perasaan ini benar-benar menyiksanya.
"Gue kenapa sih?!"
"Kenapa harus marah kalau Lilian deket sama cowok lain?! Kemarin-kemarin aja gue biasa aja tuh, terus kenapa malah jadi gini?!" Ia kembali mengacak-acak rambutnya prustasi.
"ARGHHHH!!"
Ceklek.
"Sam? Are you okey?" Seorang wanita setengah paruh baya muncul dibalik pintu.
Sam mengangguk lalu tersenyum "I'm okey mam."
"Jangan belajar terus, kamu butuh istirahat loh." Wanita itu menghampiri Sam lalu mengusap kepala anaknya.
"Iya."
"Good night," ucap wanita itu penuh kehangatan, ia mencium kening putranya lalu pergi keluar dari kamar Sam.
"Too mam."
Sam bangkit dari duduknya, ia mengunci pintu kamar lalu membaringkan tubuhnya di kasur.
Sam menerawang langit-langit, ia menyelimuti tubuhnya dengan selimut tebal. Helaan napas kasar keluar dari hidung nya, ia lupa menutup jendela.
Satu tangan laki-laki itu diletakkan di atas kening "Apa mungkin rasa suka gue berubah jadi cinta?" Gumamnya.
Sam menggelengkan kepalanya "Enggak, itu enggak mungkin."
Sam menegakan tubuhnya, ia menyentuh daerah jantung "Tapi setiap gue deket sama Lilian, rasanya gugup. Debaran jantung gue juga semakin cepat," lanjutnya lagi.
Sam mendadak tersenyum "Iya! Sepertinya gue jatuh cinta sama Lilian." Wajah Sam berubah menjadi cerah, ia senang akan kenyataan itu walaupun dirinya sedikit tidak yakin.
YOU ARE READING
Vernal Equinox
FanfictionHyun-ki, mantan aktor Korea yang tidak mempercayai keberadaan tuhan. Dan Lilian, anak dari pemilik pondok pesantren besar di daerah Banten. Dua orang yang sudah jelas berbeda, kepercayaan, negara dan kasta. Lilian adalah penggemar berat Hyun-ki. Ia...