.
.
.
.
.
.
.
.🔞🔞🔞🔞!!
Renjun memandang wajah Haechan dengan takut, ia pun merasakan gemetar di seluruh tubuhnya karena tatapan intimidasi dari Haechan.
Renjun mengakui dirinya salah dan tidak seharusnya mengambil keputusan tanpa persetujuan Haechan karena bagaimanapun Haechan adalah pimpinan disini. Sikapnya seolah tak menghargai kedudukan Haechan.
Tapi tak ada jalan pilihan lain, Perusahaan di ambang kehancuran dan Haechan tak pernah mengikut sertakan Renjun dan Jeno di masa sulit ini. Sedangkan Renjun mempunyai hak untuk tau dan ikut bantu menyelesaikan masalah.
Renjun mengalungkan kedua tangannya di leher Haechan pelan-pelan.
"Maaf..." Cicit Renjun
Renjun merapatkan dirinya pada Haechan sambil menatap wajah Haechan.
"Maaf aku ambil keputusan sendiri. Aku cuma gak mau kamu pusing sendirian, aku mau kamu berbagi sama aku tapi kamu ga pernah mengikutsertakan aku. Aku mau- Hmmptt" Haechan tiba-tiba saja mencium bibir Renjun yang sedang mencoba menjelaskan kepadanya.
Tangan Haechan sekarang berada di tengkuk Renjun membuat jarang mereka semakin terkikis.
Haechan dengan lapar meraup bibir Renjun seperti kesetanan. Rupanya amarah masih menguasai dirinya.
Renjun hanya bisa pasrah saat bibirnya di lumat secara kasar oleh Haechan dan hanya bisa membalas sedikit-sedikit.
Sambil terus berciuman Haechan menggiring badan Renjun ke sofa dan mendorong pelan sehingga Renjun tertidur disitu.
Haechan menindih Renjun dan dengan cepat mencium Renjun kembali.
"Hmmpt ahhh" Renjun tak sengaja mendesah saat Haechan menempelkan area sensitif mereka dan menggoyangkannya sedikit.
Haechan mengeluarkan lidahnya dan menjilat bibir Renjun. Tangan Haechan pun tak tinggal diam, ia membuka semua kancing baju Renjun dengan terburu-buru.
Renjun mencoba memalingkan wajahnya sampai ciuman mereka terlepas
"Haechan -" ucapan Renjun terhenti saat melihat mata Haechan yang sudah berkabut oleh nafsu.
"Telat, kamu ga bisa berhentiin aku. Kamu udah bikin aku marah, kamu ga akan aku kasih ampun"
"Hmmppt" desah Renjun saat Haechan kembali melumat bibir nya.
****
Setelah satu jam akhirnya Renjun keluar dari ruangan Haechan dengan jalan tertatih. Bos bajingan nya benar-benar menghajar Renjun pagi ini, bahkan mereka belum sempat mengerjakan apapun.
Renjun berjalan dengan pelan dan hati-hati, pasalnya ini pengalaman pertama nya! Dan si bajingan itu terus saja meminta nambah. Untung saja Renjun bisa membujuk Haechan supaya kembali bekerja.
Renjun kapok membuat Haechan marah lagi.
Ia pun tidak langsung kembali ke meja kerjanya melainkan ke toilet. Dan sungguh perjalanan sampai ke toilet sangat-sangat menyiksa dirinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE BOSS [HYUCKREN]
Teen FictionRenjun akhirnya di terima bekerja setelah satu tahun menganggur, apalagi saat tau ia bekerja sebagai sekertaris Direktur. tetapi kesenangan itu tidak berlangsung lama karena bos nya terkenal dengan kekejaman nya pada karyawan. ia pun bingung harus b...