.
.
.
.
.
.
.Haechan akhirnya mempersilahkan Chenle masuk ke rumahnya dan sekarang mereka sedang santai di ruang tamu sambil sesekali memakan cupcake pemberian dari Chenle.
"Ini kamu yang bikin?" Tanya Haechan sambil menggigit cupcake nya
"Bukan, aku ga bisa masak kue. Kak Renjun yang bikin"
Haechan beberapa detik terdiam sambil merasakan cupcake itu yang semakin terasa enak saat ia tau yang membuat nya adalah Renjun.
"Oh" jawab Haechan sekenanya
"Om kok sekarang ga pernah main ke rumah?" Tanya Chenle
"Kenapa kamu nanyain? Kangen ya?" Goda Haechan
"Iya, om main dong ke rumah"
"Nanti aja deh, kakak kamu kangen ga sama om?"
"Gak tau, kenapa om ga nanya sendiri aja"
"Ga deh"
"Om lagi marahan ya?"
"Kok nanya gitu?"
"Aku sering denger kakak nangis sambil nyebut nama om di mimpi nya"
"Masa sih?"
"Airmatanya deres banget om"
"Yang bener?"
"Matanya pagi-pagi sampe bengkak"
"Pantesan kalo ke kantor sekarang pake kacamata"
"Tadinya aku mau marah lagi sama om karena buat kakak nangis"
"Kok sekarang ga marah?"
"Gak tau, mau marahin om takut om makin menjauh"
Hati Haechan terenyuh mendengar ucapan polos dari Chenle.
"Om jangan pisah sama kakak, aku suka kalo om jadi pacar kakak"
Haechan langsung menundukan pandangannya mendengar ucapan Chenle.
****
"Ngapain lo kesini?" Tanya Renjun saat melihat Clara mendatangi kantor Haechan dan berhenti di depan meja kerjanya
"Makan siang bareng gua yuk" ajak Clara
"Ogah"
"Sombong lo, gua traktir deh"
"Ga ah, gua sibuk"
"Ayolaaaah" paksa Clara sambil menarik lengan Renjun
"Apaan sih lo" ucap Renjun sambil berusaha melepaskan tangan Clara
Tetapi tidak lama Haechan keluar dari ruangannya, mungkin mau makan siang. Biasanya dulu Haechan akan mengajak Renjun makan siang bersama.
Haechan memerhatikan sebentar kedua mantannya itu, dan Renjun langsung buru-buru melepaskan tangan Clara khawatir Haechan cemburu tetapi yang ia lihat Haechan hanya berjalan santai meninggalkan mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY POSSESIVE BOSS [HYUCKREN]
Teen FictionRenjun akhirnya di terima bekerja setelah satu tahun menganggur, apalagi saat tau ia bekerja sebagai sekertaris Direktur. tetapi kesenangan itu tidak berlangsung lama karena bos nya terkenal dengan kekejaman nya pada karyawan. ia pun bingung harus b...