tigabelas 🔞⚠

19K 889 44
                                    

⚠non-con/rape⚠🔞

"Sanji? Sedang apa disini? "

Yonji kaget saat melihat sang kakak duduk berjongkok di dekat pintu rumahnya.

"Ahh... Kau sudah pulang? " Tanya Sanji seraya berdiri dan menyambut adiknya.

"Iya, aku baru saja dari supermarket, masuklah" ajak Yonji seraya membuka pintunya.

"Jadi? Bukannya kau pergi bersama suamimu? Ngapain kemari?" Yonji berkata sambil menyusun barang-barang yang baru di belinya tadi.

"Sebenarnya tadi aku bersamanya, namun dia meninggalkanku di antah berantah, sungguh menyebalkan" Sanji bersungut-sungut sambil membantu Yonji menata barang-barang.

"Nasibmu jelek sekali" Yonji berkata dengan nada mengejek.

"Diamlah, aku sedang kesal"

"Haha baiklah, kau bisa tinggal disini kalau kau mau. Asal ayah tidak tau" Yonji menjelaskan.

Mendengar kata ayah membuat Sanji ragu, kalau dia tinggal disini dan ketauan mungkin saja akan membuat kekacauan dan berakhir dengan dirinya di siksa lagi.

Apalagi sekarang dia tak mengetahui dimana atau bagaimana keadaan ibunya. Mereka bisa saja berbuat sesuatu kepada ibunya. Dia tak mau itu terjadi.

"aku hanya sementara, mungkin besok aku akan pergi" ujar Sanji sedikit lesu.

"Tenanglah, tidak akan ada yang tau. Tapi kalau besok kau pergi, aku akan mengantarmu"

"kau tidak sekolah? "

"Bolos sehari tidak akan mengurangi nilaiku" Ujar Yonji sombong.

"Tapi ayah akan tau kau membolos"

"Siapa yang tau, kalau tak ada yang memberi tau. Kau parnoan sekali" Yonji berkata dengan santai.

"baiklah, terserahmu. ngomong-ngomong kau mau di masakkan apa? " Tanya Sanji setelah selesai membereskan barang.

"Hemm aku sedang pengen kareee"

"oke"

Setelah itu Sanji pergi ke dapur untuk menyiapkan makanan.

-----------------
Zoro pov

Aku memasuki apartementku dan langsung merebahkan diri di Sofa.

Hari ini sangat melelahkan. Rencana yang aku susun tidak berjalan lancar sehingga membuatku kesal dan marah.

Seharusnya sekarang aku sedang menikmati makan malam romantis bersama puding, lalu setelah itu aku akan mengajaknya ke apartementku dan kami akan bercinta sepanjang malam.

Namun karena si jalang kurang ajar itu, membuat semua rencanaku jadi gagal.

Aku mengambil handphone dan mencoba menghubungi sekertarisku.

Saat nada telepon tersambung.

"Usopp? Kau sudah menemukannya? "

"Sudah, dia ada di rumah adiknya"

"Bawa dia kemari"

"Baik"

Setelah itu aku menutup panggilan dan melemparkan handphoneku asal.

Aku melihat tonjolan yang berada di balik celanaku dan menggosoknya sedikit.

Saat ini aku benar-benar sedang birahi karena Rut -ku akan datang.

Unwanted (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang