delapanbelas 🔞

16K 862 36
                                    

Zoro berkali-kali menggigit bibirnya demi menahan hasrat birahinya.

Aroma tubuh Sanji sangat memambukkan. Membuatnya bisa merasakan rutnya kembali.

"Sial" ujar Zoro dalam hati.

Dengan sekuat tenaga dirinya mencoba mengontrol hawa nafsu yang membuncah, namun melihat wajah polos Sanji saat tertidur malah menambah gairahnya.

Dan pada akhirnya Zoro tanpa sadar telah menundukkan kepalanya lalu menempelkan bibirnya kepada bibir Sanji.

"manis" itu lah perasaan pertama yang dirasakannya saat mencicipi bibir indah milik Sanji.

Zoro sudah di penuhi nafsu dan akhirnya melumat habis bibir itu.

Sanji yang masih tertidur, sedikit melenguh karena perbuat Zoro. Membuat Pria bersurai hijau itu tambah memperdalam ciumannya.

Ciuman semakin panas dan akhirnya merambah ke daerah leher milik Sanji.

Zoro menjilat dan menghisap leher jenjang itu, memberikan beberapa tanda keunguan disana.

Tangan Zoro akan menyelinap masuk ke dalam baju Sanji saat tiba-tiba suara dari sebuah Microphone terdenger.

"Kepada penumpang yang terhormat. Saat ini kita akan segera mendarat di bandara New Chitose-hokaido. Diharapkan kepada penumpang untuk kembali memakai sabuk pengaman. Terima kasih"

Setelah tanda peringatan tersebut berakhir, Zoro tersadar dan menggeplak dahinya sendiri.

"Aku pasti sudah gila" gumannya.

-------------

Sanji dan Zoro sampai di sebuah hotel mewah yang keberadaannya tak jauh dari bandara.

Seharusnya saat ini Zoro berada di villa mewahnya di kawasan Moiwa kota Shapporo.

Namun karena banyaknya kejadian tak terduga, akhirnya Zoro membawa Sanji ke hotel terdekat untuk beristirahat.

Sanji menelan 3 pil Supressant sekaligus, dan hal itu mengganggu kesadaranya. Sehingga dia tidak tau jika sekarang dirinya telah berada di hotel bersama Zoro.

Zoro membaringkan Sanji di ranjang besar dan akan beranjak untuk mandi saat sebuah tangan menahannya.

"Eungghh....Zoro" Eluh Sanji.

"jangan pergi, disini" Sanji berkata sambil memegang area perutnya.

Zoro bingung karena Sanji Tiba-tiba mengernyit dan meringis kesakitan.

"Akhh... " Ujaranya sambil meremas daerah perutnya.

Keringat dingin kembali mengucur di dahinya. Nafanya berubah berat. Dan pheromone nya kembali menyebar kemana-mana.

Zoro terdiam, dirinya tau kalau heat Sanji telah kembali dan begitu juga rutnya.

Pheromone Sanji memancing rut Zoro untuk datang lebih cepat.

"Zoro, sentuh aku"

Deg

Ucapan yang di lantunkan Sanji tanpa sadar, memancing insting buas Zoro untuk keluar.

Tanpa pikir panjang lagi, akhirnya dirinya menaiki kasur dan mulai menindih tubuh Sanji.

"Aku melakukannya karena permintaanmu. Jadi jangan salahkan aku jika aku tak bisa mengontrol diriku" Setelah mengatakan itu, Zoro langsung melumat bibir Sanji dengan rakus.

Tangannya tidak tinggal diam untuk membuka satu persatu kancing baju yang Sanji kenakan.

Setelah dada dan puting Sanji terekspos. Dirinya tak menunggu waktu lama untuk menghisap dan memilin kedua puting tersebut dengan tangan dan lidahnya.

Unwanted (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang