empatpuluh tujuh ⚠🔞

10.6K 501 75
                                    

Sanji pov

"Kau!!" Diriku tak percaya dengan apa yang kulihat.

Di sana, aku dapat melihat seorang wanita yang kukenal sedang berdiri dan menikmati orang-orang ini yang akan memperkosaku.

"Pudding?! Kenapa?! " Tanyaku yang masih syok dengan ini semua.

Wanita itu tersenyum menyeringai dan mulai berjalan mendekat ke arahku.

Ia Membungkukkan tubuhnya sedikit dan berbisik di telingaku "Karena kau menghancurkan rencana masa depanku"

Duk

"Nghh"

Sebuah tendangan mendarat tepat di wajahku mengakibatkan kepalaku berputar kesamping dan setelah itu dapat kurasakan darah segar mengalir dari mulutku.

Seperti tak mengizinkanku untuk mengambil nafas, pudding lalu menancapkan sepatu berhaknya di dadaku, membuatku berteriak.

"Ahhh aghh"

"Kau jalang!! Beraninya merebut Zoro dariku!! "

Duk

Bugh

Ia terus menedangku tanpa ampun, dan akupun dengan bersusah-payah mencoba melindungi perutku agar wanita itu tak menyentuhnya.

"He-hentikan" Aku memohon agar wanita itu berhenti karena sekarang pandanganku mulai berputar dan tubuhku melemas.

Aku masih memeluk tubuhku sekuat mungkin sampai pada akhirnya wanita itu berhenti.

"Shit hah hah.. Hah ~" Kulihat Pudding menghela nafas karena telah lelah mengeluarkan tenaganya untuk menendangku.

Aku sudah tak dapat bergerak dan seluruh tubuhku mati rasa.

Kedua tanganku juga sudah lebam dan membiru akibat tendangan yang terus menerus wanita itu gencarkan.

"Kau jalang, kau harus rasakan apa yang aku rasakan dulu"

Sama sekali aku tak mengerti maksudnya. Namun yang aku tau, sekarang orang-orang yang tadi ingin memperkosaku kembali dan mulai mengelilingi tubuhku.

Lidahku sudah kelu dan tak dapat berkata apa-apa.

Tubuhku mulai bergetar dan kaku, saat ia mengeluarkan perintah kepada mereka "lanjutkan tugas kalian"

Dan dengan itu mereka mulai mendekat dan menyentuh seluruh tubuhku.

Memberi rangsangan-rangsangan kecil di setiap permukaan kulitku yang sensitif.

Sekuat tenaga aku mencoba melawan dan menghalau mereka namun tenagaku seperti terkuras habis.

Nafasku mulai memberat dan dadaku berdetak kencang. Tubuhku semakin sensitif, sejalan dengan sentuhan-sentuhan mereka yang semakin brutal.

"Akhhh... " Aku memekik saat merasakan salah satu dari mereka sudah memasukkan jarinya di lubangku.

"Nghh.. Kumohonnnn hnnn ~ hentikan" Dengan susah payah aku meminta agar mereka menghentikan aksinya.

Aku sedang hamil, dan perbuatan mereka bisa mencelakai kedua bayiku.

Tapi seperti di tulikan, mereka sama sekali tak mendengar dan menggubris permintaanku.

Seseorang sudah meremas dan menjilati putingku sementara yang lain sudah mengisap kuat penisku.

Membuatku menggelinjang dan merasakan nikmat juga sakit secara bersamaan.

Otakku kosong, sakit yang mendera kepalaku perlahan membuatku tak berdaya. Aku membiarkan mereka semua melakukan sesukanya pada tubuhku.

Saat diriku sudah pasrah, Tiba-tiba aku merasakan salah satu dari mereka mulai menutup hidungku sehingga dengan spontan aku membuka mulut untuk mengambil nafas.

Unwanted (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang