duapuluh dua

10.1K 748 27
                                    

Author pov.

"Selamat untuk kehamilannya dan dari hasil pemeriksaan, sepertinya anda akan mempunyai anak kembar." Ujar Sang dokter yang serta merta membuat kedua pria dihadapannya itu terbengong.

"Hamil?" Batin Zoro

"Kembar ?" Batin Sanji

Keduanya masih sama-sama melongo dan belum sepenuhnya memperoses kalimat yang di sampaikan dokter tadi.

Namun kesadaran mereka mulai kembali saat sang dokter berkata

"Ehem... Tuan-tuan sekalian, tadi saya menjelaskan apa saja yang harus dan tidak harus di lakukan oleh ibu hamil, apakah sudah jelas dan mengerti? " Tanya sang dokter dengan sabar dan senyuman yang begitu kaku.

Ya, Sebenarnya dia sedikit emosi karena kedua pasiennya ini tiba-tiba mematung dan tak bergerak sedikitpun. Dirinya sudah menjelaskan panjang dan lebar, namun sepertinya kedua manusia di hadapannya ini sama sekali tak menghiraukannya.

Tapi apa mau dikata, dia harus tetap sabar dan profesional, Karena dia tau kalau dirinya kehilangan kesabaran maka dirinya akan di pecat.
Mengingat rumah sakit ini adalah milik keluarga dari salah satu pria yang ada di depannya.

"Ahh bagaimana dok? " Tanya Sanji yang kelihatannya sudah mulai sadar akan kondisi yang terjadi pada dirinya.

Sang dokter hanya tersenyum kemudian membalas "jadi tadi saya menyarankan anda agar dapat memperhatikan kesehatan dan pola makan. Makan makanan yang bergizi, hindari minum beralkohol dan asap Rokok"

"Dan juga karena anda seorang pria, tentu saja rahim yang anda miliki tidak akan sekuat milik wanita, walaupun anda adalah omega."

"Jadi saya mengingatkan kembali untuk tetap beristirahat yang cukup dan mengurangi pekerjaan berat yang menguras banyak tenaga. Untuk selanjutnya saya akan meresepkan beberapa vitamin dan obat penguat kandungan agar bisa anda konsumsi selama masa kehamilan." Sang dokter menjelaskan dengan seksama.

Sementara kedua pria itu hanya mengangguk dan mengiyakan semua perkataan sang dokter.

"Oh iya, saya akan menjadwal pemeriksaan lanjutan sekitar sebulan lagi. Tapi saya harapkan jika anda merasakan nyeri pada ari-ari, terjadinya flek atau pendarahan dan muntah yang berlebihan. Saya minta anda untuk langsung ke rumah sakit untuk menjalani pemeriksaan" Ujar sang dokter melanjutkan.

"Baik dok" jawab keduanya.

"oke kalau tuan-tuan berdua sudah paham. " Sang dokter berkata sambil menuliskan sebuah resep untuk mereka.

Suasana hening sejenak sebelum sang dokter kembali bersuara.

"Ini resepnya dan anda bisa menebusnya di bagian apotek" Ujarnya seraya menyodorkan selembar kertas.

Zoro mengambil kertas tersebut "Baik dok, terima kasih" Ujarnya dan berlalu keluar bersama Sanji.

Ace yang sedari tadi menunggu di luar ruangan segera mendekati mereka saat melihat Zoro dan Sanji keluar dari sana.

"Bagaimana? " Tanyanya sambil menatap Sanji.

"A-ace, a-aku hamil" Ujar Sanji sambil berhambur kepelukan Ace dengan air mata yang sudah mengalir di pipinya.

Ace langsung menakup tubuh Sanji dan akan mengelus kepalanya untuk menenangkan sang lelaki pirang.

Namun belum lagi tangannya menyentuh surai itu, tubuh Sanji sudah di tarik dan di dekap oleh seseorang.

"Hei.. Kau itu hamil anakku!! Kenapa kau malah memeluknya?! " Ujar Zoro dengan suara yang ditekankan. Tampak sekali lelaki itu tengah terbakar api cemburu.

Unwanted (End) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang